Jumat, 19 Oktober 2012

Yang Kau Pinjam Dari Garuda

Sambil merapatkan syal dan mendekap kertas-kertas di dada, Ryan mempercepat langkah. Cuaca makin dingin, batin Ryan dalam hati. Angin yang dinginnya menggigit menerpa wajah Ryan yang kekuningan, khas kulit orang Asia. Jalanan tampak sepi. Wajar saja, hari sudah senja dan ini sudah masuk musim gugur. Cuaca yang dingin dan berangin tidak akan membuat orang tahan berlama-lama di luar. Tapi bagi Ryan, cuaca ini sudah menjadi sesuatu yang akrab, bahkan mulai disenanginya.
Mata Ryan menjelajahi jalan kecil yang dilaluinya. Lalu seperti kebiasaannya saat kebetulan pulang pada saat senja, ia mampir ke kedai kopi kecil yang ada di ujung jalan kecil itu. Kedai kopi yang sepi dan kecil. Ryan berbelok dan membuka pintu kedai kopi, suara lonceng kecil yang berdentang menyambutnya. Dan ia segera duduk di meja yang biasa ia duduki. Meja yang dekat dengan jendela yang menghadap keluar. Agak terpojok memang, tapi jauh lebih tenang daripada tempat yang lain.
Ryan mengangkat tangan kanannya sambil tersenyum, memanggil seorang pelayan yang tak jauh darinya. Pelayan tersebut langsung mendekatinya.
“One pancake and coffee, please, (Satu porsi pancake dan kopi, tolong)” ucap Ryan sambil tersenyum. Pelayan tersebut balas tersenyum lalu mengangguk dan mencatat pesanan Ryan. Lalu pelayan itu pergi, menyiapkan pesanan. Hari itu sepi menggantung di dalam kedai kopi. Yang terdengar hanya suara kopi yang sedang diseduh, atau desis pancake dipenggorengan. Yang lainnya, senyap.
Ryan membuka tas ranselnya, mengaduk dalamnya, dan akhirnya mendapatkan apa yang dicarinya. Sepucuk surat yang sebenarnya sudah ia baca di kelas tadi, namun ia kembali rindu dengan tulisan indah ibunya. Ryan tersenyum, membaca ulang surat tersebut. Ibunya yang masih di Jakarta bercerita tentang adik bungsunya yang sekarang sudah mahir bersepeda, mendapat juara di kelas. Juga cerita tentang bibi-nya yang akan segera menikah. Dan pertanyaan yang sama disetiap penutup surat-suratnya. Sekali lagi Ryan tersenyum, sekaligus merasa ngilu dihatinya.
Ryan menarik selembar kertas kosong dan pena. Ia mulai menulis. Membalas surat yang dikirim ibunya beberapa hari yang lalu. Ryan menulis tentang keadaannya di negeri orang ini, bagaimana kabar kuliah dan pekerjaan paruh waktunya, tentang tugas-tugas, dan kebahagiaannya atas kemajuan adiknya dan pernikahan bibi-nya. Lalu Ryan terdiam, ragu akan apa yang harus ditulisnya selanjutnya. Dan inilah, apa yang selalu ditulisnya sebagai penutup surat-surat yang dikirim untuk ibunya, “Aku belum bisa pulang dalam waktu dekat, Bu.”. Ryan terdiam.
Saat Ryan hendak melipat surat yang baru saja ditulisnya, lonceng kecil tanda pengunjung datang kembali berdentang pelan. Sesaat Ryan tidak peduli, tapi saat orang yang baru masuk itu berjalan melewatinya, sekejap Ryan menoleh. Ryan hampir tidak percaya dengan apa yang dilihatnya, lelaki yang baru saja masuk itu, memakai batik?
Lelaki itu memakai kacamata, tampak pintar dan tenang. Dan ia, berbatik! Itu yang paling penting. Ryan terus menatapnya, tidak peduli lelaki itu sadar atau tidak. Dan lelaki itu memilih untuk duduk tepat di belakang meja Ryan. Pertama Ryan beusaha tetap tenang, namun segera berbalik kearah lelaki itu untuk menyapanya.
“Are you Indonesian? (Apakah kamu orang Indonesia?)” tanyanya Ryan tanpa basa-basi. Laki-laki itu terdiam sebentar, lalu senyumnya merekah lebar sambil mengangguk berkali-kali.
“Orang Indonesia juga?” ia balik bertanya. Ryan mengangguk sambil tertawa. Keduanya tertawa. Sekejap kedai kopi yang tadinya sepi, mulai riuh dengan tawa mereka.
“Ayo gabunglah bersamaku, aku sendirian,” ajak Ryan sambil menepuk sisi lain mejanya. Lelaki itu tertawa pelan lalu bangkit dari duduknya, bergabung bersama Ryan dimejanya. Baru mereka mau akan berbicara lagi, datang pelayan yang menantarkan pesanan Ryan. Lelaki itu mengisyaratkan bahwa ia ingin secangkir kopi, pelayan tersebut tersenyum lalu berlalu.
“Omong-omong, namaku Ridho,” ucapnya sambil mengulurkan tangan kanannya, menunggu sambutan tangan Ryan. Dan Ryan cepat-cepat menjabat tangan Ridho.
“Namaku Ryan,” keduanya lalu tertawa, lagi.
“Sudah lama tidak bertemu dengan orang Indonesia lagi. Aku sempat kaget,” ungkap Ridho di sela tawanya. Ryan mengangguk membenarkan.
“Aku juga. Tidak pernah aku bertemu orang Indonesia lain selain teman-teman sekuliahanku,” Ridho menaikkan alisnya, tertarik.
“Kau mahasiswa?” tanyanya sambil melonggarkan syal yang dipakainya.
“Begitulah,” jawab Ryan sambil tersenyum dan menambahkan gula dikopinya. “Kau juga mahasiswa?” Ryan balik bertanya. Ridho tersenyum.
“Ya, tapi jika bersungguh-sungguh, akhir tahun ini aku akan lulus,” jawabnya. Ryan mengangguk mengerti. Sesaat keduanya diam. Yang terdengar hanya suara sendok Ryan yang membentur dinding cangkir kopinya.
“Jadi, kau tidak pulang ke Indonesia? Kudengar bulan ini semua universitas meliburkan semua mahasiswanya,” Ridho kembali memancing pembicaraan. Ryan terdiam akan pertanyaan itu. Semua teman-temannya yang berasal dari Indonesia sudah pulang dari seminggu yang lalu. Tapi Ryan, ia tidak akan mau pulang.
“Kau sudah lupa alamat rumahmu, ya?” itulah guyon yang selalu dilontarkan teman-temannya saat Ryan menolak untuk ikut pulang bersama mereka. Dan Ryan hanya tersenyum sebagai balasan.
“Aku tidak pernah pulang ke Indonesia 2 tahun terakhir ini,” jawab Ryan saat ia sadar dari lamunannya. Seorang pelayan mendekati mereka, mengantarkan pesanan Ridho. Ridho mengucapkan terima kasih lalu pelayan itu berlalu.
“2 tahun? Kerasan sekali rupanya,” canda Ridho. Keduanya tertawa.
“Kenapa tidak pulang? Ini bulan yang baik untuk pulang. Lagipula cuaca akan semakin dingin.” Ridho masih penasaran.
“Aku suka musim gugur,” jawaban singkat dari Ryan. Ridho tertawa kecil sambil mengaduk kopinya. “Kau pun tampaknya tidak pulang.” Ucap Ryan lalu menyeruput kopinya.
“Ya, aku sedang dalam riset yang tidak bisa kutinggalkan. Lagipula awal tahun aku sudah pulang,” jawab Ridho. Ryan mengangguk.
“Dimana kampungmu, Ryan?” tanya Ridho sambil mengangkat cangkir kopinya, menyeruputnya pelan. Kopi yang panas segera menetralkan suhu tubuhnya yang kedinginan.
“Di Jakarta. Kampungmu dimana?” jawab Ryan sekaligus bertanya. Ridho meletakkan cangkirnya kembali sebelum menjawab.
“Di Medan. Kau anak Jakarta rupanya. Tidak rindu dengan Monas?” gurau Ridho.
“Aku lebih suka dengan Big Ben,” Ryan balas bergurau. Keduanya kembali tertawa.
“Jakarta sudah maju sekarang,” ucap Ridho. Ryan tersenyum sinis. Maju ya…, batin Ryan dalam hati. Mau tidak mau, Ryan melempar kembali ingatannya akan masa lalunya di Jakarta. Masa-masa kelam yang tiap kali ia kenang akan membuat ngilu hatinya. Dulu Ryan hidup susah. Ibunya bekerja sebagai tukang cuci baju, dan ayahnya tukang judi. Walau pun tukang judi, ayahnya tidak pernah marah-marah di rumah. Hanya tak bicara.
Dulu Ryan terpaksa ikut kerja kecil-kecilan agar meringankan ibunya untuk membayar uang sekolahnya yang mahal. Walau pun hidup miskin, Ryan tidak malu belajar di sekolah yang sama dengan banyak anak-anak orang kaya. Walaupun sebagian besar anak-anak itu mengejeknya, Ryan tetap tidak peduli.
Ryan ingat saat ayahnya meninggal, waktu itu umurnya baru 13 tahun. Ibunya terpaksa kerja keras. Ditambah lagi saat itu Ryan sudah mempunyai dua orang adik yang masih kecil-kecil. Hidupnya benar-benar susah. Ryan sedih tiap kali mengingat saat ibunya dilecehkan dan diejek karena bekerja sebagai tukang cuci.
Tapi akhirnya Ryan lulus sekolah menjadi anak yang berprestasi. Ia memang tidak pintar. Tapi keuletannya berbuah manis. Ia lulus beasiswa bersekolah di Inggris. Dan sinilah ia sekarang, duduk di kedai kopi yang terletak di seluk beluk kota London, termenung mengorek kembali pedihnya masa lalu.
Ryan memotong pancake-nya dengan garpu lalu berkata, “Aku tidak akan pulang. Ibuku dan adik-adikku akan aku bawa ke London. Aku akan bekerja di sini. Mengganti kewarnegaraanku dan keluargaku.” Ridho terdiam mendengarnya. Ryan dengan santainya mengangkat wajah sambil tersenyum, itu memang rencananya saat sudah lulus kuliah nanti. Ridho tertawa pelan.
“Kau punya masa lalu yang buruk rupanya,” ucap Ridho sambil mengaduk pelan kopinya. Ryan tersentak mendengarnya. “Bagaimana aku tahu? Aku sudah menetap di Inggris selama 4 tahun. Aku bertemu dengan banyak orang dari banyak Negara. Tapi jujur saja, hanya orang-orang Indonesia yang mempunyai rencana yang sama denganmu. Mereka membenci Negara mereka sendiri. Aku pun sebenarnya juga punya masa lalu yang buruk, tapi aku sudah berdamai dengan masa lalu. Aku harus mengembalikan apa yang sudah aku pinjam.” Sambung Ridho.
“Yang kau pinjam?” ulang Ryan bingung.
“Kau pun meminjam hal yang sama,” ucap Ridho sambil tersenyum.
“Aku tidak mengerti,” jawab Ryan. Ridho menyandarkan punggungnya disandaran kursi sambil terus tersenyum.
“Wajar kau tak mengerti,” ucapnya. “Apa yang kita pinjam, adalah sayap Garuda. Kita sudah sampai di sini. Saat ini, memang kita di sini. Tapi suka dan duka kita alami di Indonesia. Kita ada di sini karena dasar yang kita dapat di sana. Ini hanya batu lompatan. Indonesia tetap rumah kita, dan kita harus mengembalikan sayap yang sudah kita pinjam. Kita bangun negeri kita, dan kita bantu anak-anak penerus kita agar bisa meminjam apa yang sudah kita pinjam.” Jelas Ridho. Ryan terdiam. Diam yang panjang.
Tiba-tiba dering telefon berbunyi nyaring. Menyentak Ryan dan seluruh pikirannya. Ridho merogoh kantung celananya, dan terkejut.
“Oh, aku terlambat untuk rapat riset-ku. Aku harus pergi sekarang,” ucapnya lalu segera meneguk habis kopinya yang sudah mendingin. Ia lalu bangkit dari duduknya, Ryan ikut bangkit.
“Kau akan menangis melihat senyum rindu Ibu Pertiwi diwajah ibu-mu,” bisik Ridho. Tiba-tiba hati Ryan meleleh, mengingat senyum ibunya yang begitu teduh dan penuh sayang. Ridho menyodori Ryan selembar kartu nama.
“Hubungi aku kapan saja. Senang bertemu denganmu, Ryan.” Lalu keduanya berjabat tangan. Sosok Ridho lalu berjalan keluar kedai setelah membayar tagihannya. Tinggal Ryan sendiri dengan sepiring pancake dan setengah cangkir kopinya. Ryan merogoh kantung celananya, mengeluarkan telefon genggamnya, menekan nomor telfon maskapai penerbangan.
“Hello, is there any ticket to Indonesia tonight? (Hallo, apakah ada tiket untuk ke Indonesia malam ini?)”
Cerpen Karangan: Nadira Mufti

Curahan Hati Untuk Tuhan

Aku hanya manusia biasa yang sering melakukan kesalahan,bukanlah malaikat ataupun bidadari yang begitu sempurana di mata manusia,, inilah kiasahku ,kisah seorang manusia yang ntah kapan akan terlihat sempurna…dan ntah kapan akan menjadi sosok yang dewasa … aku hanya ingin membanggakan keduanya tapi caraku sendiri tidak dengan keterpaksaan yang ada.
HAPPY READING ALL…………..
Pagi yang cerah,pagi yang indah udara di sekitar masih terasa sejuk berbeda dengan udara di siang hari yang begitu berpolusi, sesak jika ter hirup hingga ronggga dada
ku kayuh sepedaku dengan gerakan santai banyak yang berjalan juga banyak yang mengenakan sepeda untuk berolah raga di pagi itu,jalanan tampak lenggang, kendaraan bermesin belum begitu tampak menyesaki jalan kami sangat leluasa untuk kami kuasai.
“Sella,kemana kamu akan meneruskanya?
“meneruskan apa maksudmu ra?”
“kuliahmu itu”
“aku tidak tahu!”
“apa kamu tidak berniat untuk kuliah?”tanya Ara sembari mengayuh sepedanya yang lebih rendah dari sepedaku.
Aku balas dengan senyuman kepala ku gelengkan untuk isyarat.aku memang bingung jika aku kuliah aku tidak akan bisa untuk mengikuti mata pelajaran dengan benar,sedangkan jika aku tidak kuliah mungkin orang tua ku akan merasakn ke sedihan yang sangat,,jujur saja semangatku untuk kuliah sudah hilang bagai di tepis angin topan yang slalu meluluh lantahkan apa saja yang ada di sekitarnya,sepeda terus kami kayuh sampai lapangan tujuan sesampainya di sana,,,ku merenung tatapanku kosong tapi fikiranku kusut aku sadar aku salah,seharusnya aku jujur saja dari awal kalau aku tidak ingin kuliah ,tapi bagaimana dengan orang tuaku???
@@@
Canda,tawa mengembang dalam hangatnya kekeluargaan yang ku rasakan,mungkinn mereka bangga dengan ku,karena mereka tahu aku akan kuliah mendapatkan gelar yang pantas tapi apa mereka akan tetap bangga pada ku jika mereka tahu isi hatiku yang sebenarn ya?ku ajak sepupuku bermain dan bernyanyi umurnya baru menginjak 4 tahun dia lucu seperti artis cilik yang sedang buming di dunia keartisan sana,
gerak geriknya,,,tingkah lakunya,membuat senyumku mengembang,menyejukan hati yang sedang bingung
“coba,,, Echa bisa nyanyi ga?
“Bica kok”
“bisanya nyanyi lagu apa Echa?”
“pelani pelanni tante”
“hhmmmzz pelangi-pelangi ya,nyanyi yuk sama tante?”
“boleh”.
Banyak kata-kata yang salah yang keluar dari mulutnya waktu bernyanyi membuat aku tertawa geli,,
hari memang cepat berlalu aku tak tahu isi hati orang yang ada di sekekliling ku,apa mereka sedih,senang atau mungkin bingung sepertiku?ntahlah hanya mereka yang tahu
Ku ambil secarik kertas,tanpa bertele-tele ku tumpahkan isi hatiku lewat tinta hitam,kerts putih bersih tanpa noda kini penuh dengan luapan hati yang tak bisa lagi ku pendam tetesan air mata membasahi pipiku dengan mudahnya,meringankan beban fikiran yang ada
Dear my Allah…………
“Seandainya ke dua orang tuaku tahu hal ini mereka pasti sedih,mereka pasti kecewa,aku g mau bikin mereka nangis lagi aku sayang mereka, jujur dari awal aku udah tidak semangat lagi untuk kuliah ,tapi sungguh ku tak berani menyampaikannya pada umi,aku takut umi sedih umi nangis,,,
Cukup sudah aku membuat mereka terus bersedih dengan sikapku dengan kelalkuanku.
YA Allah,,kesemangatanku untuk kuliah kini hilang,semangat itu hilang saat selesainya pengabdian kemarin,,semula aku memang semangat untuk kuliah tapi itu di tahun kemarin dan sekarang di tahun ini sungguh aku g bisa untuk menghadirkannya lagi ya Allah,,,setelah ku merasakan yang namanya punya uang sendiri aku mulai ingin untuk bekerja,,apapun itu yang penting halal,,
aku ingin sukses dengan jerih payahku …….
Dan masalah kuliah aku tidak ingin di tahun ini,,apalagi aku masuk kuliah,bukan dengan kepintaran ku ,bukan dengan keahlianku,bukan dengan usahaku sendiri,aku ingin jadi org pintar bukan jadi oarang yang bodoh,aku hanyalah pecundang yang tidak bisa menggunakann otaknya dengan baik,ak tidak bisa berbhasa inggris,,,tapi kenapa aku memilih untuk mengambil bhsa inggris?
Itu dia ,,, orang tuaku memang perhatian mereka sayang padaku,,mereka peduli dengan masa depanku,hanya aku tidak ingin berprofesi sebagai guru aku tidak ingnkan itu ya allah,apapun itu profesiku yang penting aku tidak menjadi guru,,aku tak ingin mengambil PAI,jadi ku putuskan untuk mengambil PBI ,padahal ku tahu tetap itu adalah jurusan keguruan.mungi ku salah niat memasuki PBI dan aku tak inginkan hal itu jika hasinya seperti ini……………..
‘YaAllah aku tak ingin mengambil fak tarbiyyah,yang ku inginkan aku ingin ingin mengambil fak Syariah atau Dakwah tapi sayang ya Allah smw itu mungkin kan jadi mimpi yang takan pernah terjadi dalam hidupku,
Aku benar2 terpaksa yaAllah,,,,,,, aku terpaksa ingin rasanya, aku mengundurkan diri saja,ingin rasanya aku jauh dari kehiduppan ini,astagfirullah…..ad ap dengan diriku?hati ini ga karuan.fikiran iini takkan fokus untuk belajar,aku punya jalan fikiran sndri?????aku punya cerita hidup sendiri.
Dan soal PARE aku memang ingin ke sana,aku ingin belajar di sana tapi aku tak ingin kuliah…………..aku ingin jauh dari daerahku,aku ingin berkelana aku ingin bisa tuk mandiri,cukup ku membebani keduanya.
YaAllah akankah orang tuaku marah besar padaku???,ini bukan salah siapa2 tidak ada yang di libatkan ke dalmnya ini hanya keinginanku,,aku tak pernah semangat untuk kuliah dan Kau tahu ya Allah terlintas di benakku untuk menjadi seorang …….. muslimah aku ingin merasakan itu,
DAN SEKARANG AKU TERPAKSA BENAR2 TERPAKSA,,
Aku g tega Ya Allah untuk membohongi kedua orang tuaku dan lebih g tega lw aku harus bilang ini semua pada mereka “AKU SAYANG MEREKA”.
Dan aku tidak semangat untuk KULIAH,,,,,,,,,,,,,,, Ya Allah……….protect me
Aku ga sanggup..,,aku g mau hanya bisa menghabisakn uang kedua orang tuaku ,,sedangkan belajarku ” TIDAK BENAR,TIDAK MAKSIMA.
aku sedih dengan keadaanku.aku sedih dengan kesemangatanku yang udah down n sangat down aku erlalu lemah sangat lemah .dan aku bisa saja aku di bilang oarang yang cengeng sangatcengeng…………………………………………………………..
“Sella,,, ayo makan dulu”,suruh umi padaku tak ku jawab sahutannya
“sella,, smpan dulu tugasnya ayo makan dulu “sahutnya kembali
“iya umi, nanti aku makan,umi duluan saja”
“umi sudah makannya abi , ade juda udah,,tinggal kamu saja yang belum”
Ku tinggalkan catatanku ketika itu,
“kalau di panggil itu harus di jawab k”
“iya mi.maafin kk?”
“seandainya umi tahu apa yang ku tulis dan apa yang ku rsakan sekarang”gumamku dalam hati
Kini jalan fikiranku buntu ntah apa yang akan terjadi padaku untuk di masa depan nanti,,,,
SYAHLA HAURA
31 ,Agustus 2012
Nama Penulis: Syahla Haura syamma

Cerpen Pendidikan - Orang tua adalah Segalanya.

Cerpen Pendidikan - Orang tua adalah Segalanya.

Sahabat berikut ini ada Cerpen Pendidikan  dengan judul Orang tua adalah Segalanya. Sahabat tentunya sangat menyayangi orang tua sahabat . Penuh kasih sayang mereka membesarkan kita hingga saat ini sahabat . Nah sahabat dalam cerpen ini banyak pelajaran yang bisa sahabat dapatkan.Semoga cerpen ini bermanfaat untuk kita smua sahabat .

Alkisah tentang seorang anak yang telah sukses. Meeting pun selesai, Irf pun berpamitan dengan para klien dengan mendapatkan hasil yang menggembirakan. Jabat tangan erat menghangatkan pada hiruk pikuk malam yang basah dan pertemuan dengan kliennya pun usai. Seperti biasa, apabila hasil yang di inginkan tercapai, manusia akan tersenyum senang.

Waktu telah menunjuk pukul 12 malam, Irf pun beranjak pulang. Tampak teramat letih karena sejak pagi bekerja tanpa henti menguras pikiran.

Seperti biasa pak Bidin adalah teman setia Irf yang selalu mengantar kemana saja Irf bekerja. Pak Bidin telah bekerja dengan Irf sudah sejak 10 tahun lalu. Tiba- tiba “kemana ya Pak Bidin?” Ucap Irf. “Harusnya dia ada disini, wong parkirannya juga tidak begitu luas.

Dengan rasa penasaran Irf lihat kiri dan ke kanan, Pak Bidin pun tak kunjung keliatan. Sampai akhirnya Irf pun memencet tuts ponselnya.

“Hallo Pak Bidin” Dimana? Kok enggak ada di tempat parkiran?”

“Iya pak maaf, lima menit lagi saya sampai pak” Ucap Pak Bidin yang sepertinya dalam perjalanan menuju ke tempat Irf meeting dengan para kliennya.

Lima belas menit pun berlalu, tak ada terlihat lampu mobilnya Irf masuk ke halaman parkiran. Irf makin kian gelisah tak menentu. Sempat terpikir untuk naik taksi saja pulang ke kantor. Akhirnya Pak Bidin yang di tunggu sejak tadi sudah datang, Irf yang kesal langsung masuk mobil dan karena letih dan lelah bekerja ditambah lamanya menunggu, hampir saja Irf menumpahkan kekesalannya kepada Pak Bidin, bila Pak Bidin tak segera menyambut dengan senyum dan permintaan maaf.

Saat Irf menghidupkan radio mobil, matanya menoleh ke sesuatu yang dibungkus dengan pastik berwarna hitam. Dan ternyata sebuah plastic inilah yang membuat Pak Bidin datang terlambat. Tercium bau seperti Nasi Ayam kuah yang menusuk hidung dari bungkus plastik tersebut.

"Nasi Ayam ini buat ibu saya pak, tapi ngantrinya lama banget,

maaf ya pak," kata Pak Bidin sekali lagi.


“Ibu saya sudah tua dan sangat susah menemukan selera makannya. Nah, biasanya dengan menu nasi ayam ini dia mau makan pak dan biasanya lahap," cerita Pak Bidin tentang Si Sang Ibu yang kini tersisa dan Ayahnya sudah lama wafat. Ibu dan ayah mertuanya pun demikian.

Mendengar ceritanya Pak Bidin, pikiran Irf berterbangan entah ke mana-mana. Dan yang pasti, nasi ayam ini jika diletak dalam mobil sudah pasti akan cepat dingin. Sementara perjalanan ini masih cukup panjang. Pertama, Pak Bidin harus mengantarkannya pulang ke rumah. Lalu Pak Bidin kembali ke kantor untuk mengembalikan mobil perusahaan. Nah setelah itu Pak Bidin masih harus menempuh perjalanan belasan kilometer dengan sepeda motornya dan sudah pasti jadi anyep nasi nasi ayam ini.

"AC-nya dimatikan saja Pak Bidin, dingin banget, saya juga pengen merokok."

Dalam hatinya Irf ingin agar nasi ayam yang dibawa Pak Bidin tak begitu dingin. Begitu AC dimatikan , Irf pun membakar rokoknya.

Dalam asap yang tersembur melalui kaca mobil, pikirannya tiba-tiba melayang pada ibunya yang sudah sejak kapan tahun yang berada di sudut kota. Sudah lama dia tidak menyambangi ibunya itu. Entah kesibukan pekerjaan dan berbagai aktivitas yang harus dihadapinya, sering kali kerap membuatnya lupa untuk sekadar mungkin hanya meneleponnya.

Pak Bidin saja, yang penghasilannya pas-pasan bila dibandingkan dirinya, berusaha mati-matian menyisihkan sedikit uang untuk membeli sebungkus nasi ayam. Sedangkan dirinya, apa?!!

Irf nyaris melupakan semuanya tentang ibunya, tentang perempuan yang melahirkan dan membesarkannya dengan segala suka dan dukanya melalui kedua tangan keriput Ibunya. Dan dia tahu, ibunya sangat menyukai goreng pisang dan segelas kopi hangat yang katanya selalu menjadi menu romantis bersama Sudri, Ayahnya Irf. Irf mengambil ponselnya untuk menelepon ibunya. Sayang tak ada jawaban. Kemungkinan sudah tidur. Erfin, Iren dan Indah, ketiga adiknya yang setia menemani ibunya juga pasti terlelap.

Tak lama setelah melewati perempatan jalan, Irf pun menyuruh Pak Bidin menghentikan mobilnya. Padahal jarak menuju ke kantor masih sangat jauh.

"Gini aja pak, pak Bidin langsung saja pulang, bawa saja mobil kantor ini pulang kerumah. Motor Pak Bidin biarkan di titip dikantor. Nanti Pak Bidin kemalaman sampai di rumah, kasian Ibu Pak Bidin menunggunya nanti kelamaan"

Irf memilih untuk meneruskan perjalanan dengan menggunakan taksi. Betapa indahnya hidup Pak Bidin, yang teramat sangat menyayangi ibunya.

Tak lama kemudian, Irf menyetop taksi. Di kursi belakang taksi berwarna kuning itu, perasaan haru, bersalah, rindu bergelojak menjadi satu.

Sebuah janji yang pernah tercatat dalam hatinya, akhir pekan ini dia akan mengunjungi ibunya. Bersama dengan Biyah, putri mungil juga cucu pertama dari keluarga Irf dan Mayarni sang istri tercinta.

Mother : how are you today?Don't worry mom,I'm fine.
Promise me to see you this summer.
This time there will be no delay with Biyan and Mayarni.

*****TRANSLATE IN INDONESIA*****

Ibu : bagaimana kabarmu hari ini ?
Jangan kawatir bu, aku baik-baik saja.
Janjiku untuk melihatmu pagi ini

Sahabatku.......
Seberapa banyak waktu untuk kerja?
Seberapa banyak waktu untuk Orangtua?

Sibukah dengan sejuta aktivitas kerja yang sehingganya membuat lupa akan kehidupan pribadi, kehidupan dimana kamu kecil dirumah.

Segudang aktivitas yang membuat terlena, bahwa dibalik kesuksesan kerja ada mereka yang mendidik, membesarkan, mencari nafkah susah payah demi kesuksesan kita. Sejuta pekerjaan yang membuat kesombongan itu ada, membuat lupa bahwa kita tidak ada apa-apanya tanpa mereka.

Entah apa yang dikejar hingga membuat kita sering lupa siapa diri ini sebelumnya. Diri yang dulu hanya bisa merangkak, hanya bisa menangis, hanya bisa meminta.

Bagi Ayah dan Ibu itu sederhana

Kepada Anak ku
Ingatlah kepada kedua tangan kami.

Terima kasih ibu dan ayah atas perhatianmu kepada kami. kalian adalah sebuah kisah yang tak pernah usai kami ceritakan.

Janganlah pernah kita melupakan orang tua kita yang telah melahirkan kita,merawat kita dari kecil hingga sukses,dan selalu mendoakan setiap mereka solat.Ingat,sesungguhnya sampai kapanpun jasa orang tua kita tak akan dapat kita balas sampai mati pun tidak bisa!Jadi berusahalah semaksimal mungkin untuk membuat orang tua kita bahagia

Menjelang Ujian Tengah Semester

Deni duduk termenung di meja belajarnya. Jam dinding menunjuk angka 4. petang ini, Ia berniat akan belajar semaksimal mungkin. karena besok akan diadakan UTS atau ujian tengah semester akan dilaksanakan serentak di seluruh SMA di DKI Jakarta. Deni tampak bingung mau mulai belajar darimana. Langsung saja ia membuka tas dan ternyata ada soal ulangan tahun lalu yang barusaja ia fotokopi tadi siang dari kawan nya. “Soal ulangan tengah semester ganjil tahun pelajaran 2011/2012. Pelajaran : Sejarah” begitulah kop atau kepala soal yang tertera pada lembaran itu.” Lumayan lah buat latihan” katanya dalam hati. Tanpa basa-basi Deni mengambil pulpenya dan mengisi soal itu.
Ada beberapa soal yang sudah ia kuasai seperti teori/hipotesis masuknya agama Hindu ke Indonesia. Hipostesis Waisya yang menyatakan bahwa agama Hindu dibawa oleh para pedagang dari tempat asal mereka yaitu dari India. Hipotesis Brahmana menyatakan Brahman atau pendeta dalam agama hindu yang menyebarkanya. Ada juga Hipotesis Ksatria yang menekankan bahwa wilayah Indonesia dijajah oleh para Ksatria yang melarikan diri dari india. Ada lagi Hipotesis Nasional yang menyebutkan bahwa bangsa Indonesia sendirilah yang berperan aktif dalam menyebarkan Hinduism di tanah air. Banyak dari soal-soal itu belum terjawab olehnya. seperti soal nomer 28 : Aliran Budha mengandung arti “kendaraan besar” yang artinya… dan banyak lagi yang belum terjawab. terhitung lebih dari 20 soal yang masih belum terjawab. “ah ini mah soalnya gampang tapi jawabanya susah” ia cekikikan dengan maksud menghibur diri.
“latihan soal aja udah susah gini apalagi UTS beneran” bisiknya dalam hati. Diibaratkan menaiki anak tangga, semakin ke atas semakin berat. sama seperti soal yang dihadapi Deni. jika tidak diselesaikan, sama saja kalah sebelum bertarung. Semua materi ternyata ada di text book. Text book yang tebalnya “asdfgh” dibuka juga. dari situ dia mulai membaca sejarah kerajaan di nusantara.
Dimulai dari kerajaan Kutai. Kerajaan kutai merupakan kerajaan hindu yang beraliran “siwa”. siwa merupakan dewa hindu yang disebut-sebut sebagai dewa pelebur atau Dewa pemusnah. Dewa siwa memusnahkan hal-hal yang tidak diperlukan bagi manusia. Dan kerajaan ini didirikan sekitar 4 M di dekat sungai Mahakam, kalimantan timur. Raja yang terkenal adalah raja Kudungga, Asmawarman, dan Mulawarman. Ketiga raja ini terkenal karena keunikanya masing-masing. Konon, Raja Kudungga merupakan nama asli orang indonesia, sehingga dicatat sejarah. Raja Asmawarman adalah raja kutai pertama yang beragama Hindu dan disebut juga sebagai pendiri dinasti. Raja Mulawarman pernah menghadiahkan 20.000 ekor lembu kepada para brahmana. Ia disebut dalam yupa sebagai raja paling agung. Kadang sulit dibayangkan dari mana lembu sebanyak itu didapat. Apakah kesalahan penulisan angka atau mungkin lembu-lembu pada jaman itu musim kawinya tiap 3 hari dan sekali beranak keluar tiga (?)
Di Halaman berikutnya dibahas kerajaan Tarumanegara. Kerajaan Tarumanegara juga merupakan kerajaan hindu. Bedanya terletak pada aliranya, yang mana tarumanegara menganut hindu wisnu. Peninggalanya berupa beberapa prasasti. Yang paling sering disebut adalah prasasti tugu yang memuat tentang pembangunan saluran gomati sepanjang 6112 tombak atau kurang lebih 12 km. Setelah saluran gomati tersebut ramping, raja purnawarman juga menghadiahkan 20.000 ekor kerbau kepada para brahmana. Semakin jelaslah bahwa hadiah tersebut menjadi sebuah “tradisi” bagi kerajaan hindu di tanah air. Juga ada prasasti jambu/koalengkak yang berisikan kehebatan raja purnawarman. Selain itu ada juga prasasti kebon kopi, ciareteun dll.
Pada akhirnya deni dapat menjawab soal-soal tersebut dengan lancar jaya. Sama seperti cerita ini yang lancar jaya dan adem ayem tanpa konflik antar tokoh. Tak ada niat sedikitpun dari penulis untuk membuat cerita ini jadi menarik. Karena pada akhirnya pembaca sudah mengenal satu babak penting yang berpengaruh pada sejarah indonesia. Tamat
“Ahhh akhirnya selesai juga cerpenya” kata anton dalam hati
Suara ketikan yang berasal dari laptopnya juga terhenti. Tepat setelah kata tamat diketik nya. Tokoh deni sebenarnya merupakan temanya sendiri. Bedanya dalam kehidupan nyata Deni lebih malas belajar. Mungkin karena itulah Anton jadi lebih bisa mengimajinasikan tokohnya secara bebas.
Cerpen Karangan: Rifky Adni

Kami Siap Menyelamatkannya!

Kami Siap Menyelamatkannya! 

 

Nama ku Aulia Rahmadita,aku duduk di kelas 7B SMP Islam Bhakti.Dari kecil aku sangat hobby dengan yang namanya “Bercocok tanam” maka dari itu aku memutuskan untuk mengikuti eskul cinta alam di sekolahku.Rumah ku penuh dengan tanaman hias maupun pohon-pohon yang rimbun.Bagi ku ini tempat yang sangat nyaman,karena jarang tempat-tempat seperti ini apalagi yang nama nya di Jakarta.Setiap pagi sebelum berangkat sekolah tak lupa aku menyapa setiap tanaman ku dengan memberinya air,namun karena banyak sekali tanaman yang aku punya jadi sebagian biar bunda deh yang memberinya air.”Liaa!!sudah jam setengah tujuh cepat,ayah sudah menunggu di depan,nanti kamu bisa terlambat sekolah!”bunda mengingatkan ku untuk lebih cepat.”Liaa!!biar bunda saja nanti yang nyiram semua tanaman kamuu!!Ayo cepatt!”lanjut bunda ku.”Iyaa bundaa!” Jawab ku singkat karena takut terlambat sekolah.Tak lupa aku mencium tangan bunda sebelum aku berangkat sekolah dan mengucapkan salam “Assalamualaikum bunda,Lia pergi ke sekolah dulu ya!”bunda pun menjawab dengan lembut “Waalaikumsalam,hati-hati yaa..!”.bergegas aku naiki mobil ayahku untuk berangkat ke sekolah.

Sesampainya di sekolah aku langsung menaiki tangga menuju ruang kelas ku yang berada di lantai dua.”Assalamualaikum!” Ucapku memasuki kelas yang sedang di bersihkan oleh petugas piket.”Walaikumsalam Lia!Baru dateng?Biasanya pagi-pagi banget?” Ucap Eka selaku seksi mading di kelas ku.”Hehe iya nih ka,tadi aku kelamaan nyiramin tanaman sampai lupa waktu,hehe” Ucap ku sambil menaruh tas ku di salah satu bagku kelas ku.”Liaa Liaa.. Kamu tuh kerjaan nya ngurusin tanaman mulu deehh!! Emang nya mereka bisa bantu kamu kalau kamu lagi kesusahann??”Ucap Natalie cewek tomboi di kelasku yang memang terkenal sombong.”Iya,bener juga tuh kata Natalie,mendingan kamu pentingin sekolah dulu dehh jangan tanaman muluu,,nanti kalau kamu udah kuliah atau udah kerja baru deehh urusin tanaman-tanaman kamu itu..” Lanjut Sania,cewek yang katanya ‘sok’ perfect di sekolah ku.”Dari pada ngurusin tanaman kamu yang ga jelas manfaatnya itu mendingan bantuin temen-temen kamu piket tiap pagi,kan kelas nya tambah bersih.”Reza cowok yang terkenal ‘Playboy’ ini mulai ikut campur.”HAHA.. Iya tuh bener,Reza tumben pinter!!”ucap Sania.”Aduuhh!! Temen-temenn..”aku mulai maju ke tengah-tengah kelas untuk menjelaskan apa guna nya tanaman-tanaman ku “Kalian ga inget pelajaran IPA Biology yang kita pelajarin selama ini?? Dari hasih fotosintesis tanaman itu kan menghasilkan O2 atau biasa disebut Oksigen,kita kan juga perlu oksigen untuk bernafas jadi kalau kita ga ngurusin tumbuh-tumbuhan kita lama-lama mereka akan punah.Coba bayangkan kalau mereka punah? Akan menghirup apa kaliann jika oksigen di bumi kita sudah habis??” tiba-tiba Sekar si ketua kelas yang superduper sombong ini juga berbicara “Kan masih banyak orang-orang yang mempedulikan tanaman,bukan hanya kamu Li,jadi kalau kamu meninggalkan tanaman mu dulu dan melebih pentingkan sekolah kan masih bisa?” aku pun melanjutkan berbicara sambil tersenyum kepada Sekar “Kalau anak-anak zaman sekarang seperti itu semua,coba bayangkan masa depan kalian,jika orang-orang yang mempedulikan tanaman sudah tiada,apa masih ada generasi selanjutnya yang akan memelihara tanaman itu??kalau sudah tidak ada,akan menghirup apalagi kalian?? Oksigen di bumi itu punya jumlah,kalau setiap hari di hirup oleh manusia terus menerus dan lama-lama habis,apalagi yang akan kalian hirup? Apalagi sekarang kan labih banyak yang menebang pohon di banding yang menanam pohon.Coba kalian bayangkan sehari saja penebang liar yang jumlah nya ratusan itu satu orang bisa menebang sekitar 4-5 batang pohon,tapi orang-orang-orang yang peduli lingkungan sehari mereka bisa saja menanam 20-30 pohon,namun apa bisa dalam sehari pohon-pohon itu akan tumbuh menjadi pohon-pohon yang besar-besar dan rimbun??Pasti perlu beribu-ribu tahun untuk menunggu pohon-pohon itu tumbuh dewasa kaann?”.Tiba-tiba bel tanda masuk berbunyi mengagetkan semua yang ada di dalam kelas “TEEEETTTT!!! Kepada seluruh siswa harap memasuki kelasnya masing-masing” Suara itu terdengar jelas dari microphone sekolah.teman-teman ku langsung memasuki ruang kelas ku.Bu Ida selaku wali kelas ku memasuki ruang kelasku untuk memberikan pembinaan.
“TEETTT!! Waktunya istirahat”.Teman-teman ku berhamburan keluar kelas,ada yang ke koperasi ada yang ke taman sekolah untuk memakan makanan bawaannya bersama teman-temannya,tapi sebagian besar ke kantin.Untuk kali ini aku ingin ke kantin saja lah,kebetulan hari ini aku sedang tidak membawa makanan dari rumah,lagi juga dari kelas ku lebih dekat ke kantin.sebelum ke kantin aku melewati taman sekolah ku,aku lihat disana ada anak yang sedang asyik bercerita dengan temannya sambil merobek-robek dan mencabuti tanaman yang ada di taman.Akhirnya aku hampiri mereka sambil tersenyum seraya mengenalnya.”Hey.. Maaf ganggu,sebelumnya kenalkan nama ku Aulia Ramandita,panggil saja aku Lia.Hmm.. Kalian sedang apa? Bisa tidak kalu bercerita tak usah sambil merobek-robek tanaman atau mencabutinya,yang kalian cabuti itu kan calon pohon yang nantinya akan memberi kalian udara untuk bernafas,kalau kalian cabuti terus-menerus siapa lagi yang akan memberi kalian udara??” Mereka tersenyum kepadaku “iya juga sihh.Maaf ya kak,kita ga akan gitu lagi kok.”.Aku mengangguk seraya percaya.”Cukup panggil aku Lia saja yaa,karena aku baru kelas tujuh. Hehe” Ucapku sambil tersenyum.Ku lanjutkan perjalananku ke kantin.aku mulai menghampiri stand salah satu makanan favorite ku.”Mie ayam nya satu ya pak!saya tinggal dulu ya pak..”.Aku melangkah ke stand sebelah untuk memesan minuman.”Es teh nya ya bu,satu.”aku mengambil uang dari saku ku dan memberikannya kepada ibu itu.sambil menyantap makanan ku aku mulai berpikir, mengapa ya semua teman-teman ku tidak begitu memperdulikan tanaman?? Apa mereka gak sadar dari mana udara yang selama ini mereka hirup?.”Hey Lia!!” Reza mengangetkan ku sambil tersenyum.”Kok ngelamun sihh..?? Lagi ada masalah yaa..? Cerita aja sama aku..”.Dari pada aku cerita ke dia mendingan aku balik ke kelas dehh,untungnya mie ayam dan es teh ku sudah habis aku pun langsung lari ke taman sekolahku.. Hehe..
TTEEETTT!!! Memasuki jam ke6!”.Aku langsung bergegas kembali ke kelas ku untuk mengikuti pelajaran kesukaan ku yaitu IPA,Bu Dewi gurunya.Cara bu Dewi mengajar sebenarnya membuat temen-teman kelas ku mengantuk termasuk aku,namun ini lah pelajaran yang aku sukai,jadi bagaimana sistem pembelajarannya,aku tetap menyukai nya.Teman sebangku ku tiba-tiba menyolek tangan ku “Lia! Ga ngantuk apa?? Yang lainnya aja pada asyik mainan sendiri,kamu malah asyik dengerin bu Dewi ceramah..” Ucap Natalie dengan suara yang hampir tak terdengar.”Ssstt!!” Ucapku sambil tersenyum.Setelah cukup lama bu Dewi menjelaskan akhirnya bel pun berbunyi ”TEETTT!!! Waktunya pulang..” Teman-teman ku berlarian menuju luar kelas.Tiba-tiba terdengar suara dari microphone sekolah “Semua yang mengikuti ekskul cinta alam harap berkumpul di aula! Terimakasih”.Aku langsung menuju ke aula bersama teman kelas ku Nadhira yang mengikuti eskul yang sama seperti ku.”Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuuhh.. Anak-anak ibu cuma memberitahukan bahwa besok Sabtu kalian akan kemping,acara ini wajib di ikuti oleh semua peserta ekskul cinta alam.Kegiatan ini akan berlangsung di salah satu tempat perkemahan yang terdapat di dekat hutan.Mengapa saya memilih tempat itu? Ya karena kita akan mengamati penebang-penebang liar,dan tugas kalian adalah hanya mengamati penebang-penebang itu,dan mengingatkan bahwa yang ia lakukan itu salah.Dan masing-masing dari kalian harus membawa satu pohon untuk kita tanam disana,kalau yang punya lebih boleh membawa dua atau tiga.Jelass???Ada pertanyaann??” Bu Anny menjelaskan.”Tidakk buu..” Ucap anak-anak.”Kalau begitu sekian dari ibu,wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuhh..” Tutup bu Anny.”Waalaikumsalaamm..” Jawab anak-anak.”Sampai bertemu Sabtu besok anak-anak..”
Mobil ayah ku sudah ada di depan gerbang.”Tumben lama banget pulangnya,biasanya cepet?” Tanya ayah ku degan ramah.”Iya nih yaahh.Tadi ada pemberitahuan sedikit buat yang ikut eskul cinta alam” Jawab ku dengan santai.”Pemberitahuan apa?” Ayah ku bertanya sedikit.”Besok Sabtu disuruh ikut kemping,terus disuruh bawa pohon buat di tanam di hutan.” Kataku sambil melihat ke arah luar mobil.”Ohh gituu.. Loh berarti kamu ga ikut acara keluarga dong ke Puncak?” Tanya ayahku sambil mengngatkan ku kalau Sabtu juga ada acara keluarga di Puncak.Dengan tegas akhirnya aku memutuskan untuk tidak ikut dalam acara keluarga,ayahku bertanya-tanya “Mengapa kamu memilih kegiatan ekskul kamu di banding acara keluarga?” Raut wajah ayah terlihat sedih (mungkin karna aku tidak mau ikut acara keluarga) “Maaf ayah bukan Lia mementingkan eskul Lia tapi Lia kan belum pernah ikut yang seperti ini,lagian kegiatan ini juga ikut membantu untuk ikut serta menanam pohon di hutan,kegiatan ini juga mengajak peserta untuk mengingatkan para penebang liar untuk tidak melakukan hal seperti itu dan mengajak penebang-penebang itu menanam pohon,itu kan hal yang baik yaahh?? Boleh ya yah Lia ikut?” Tanya ku sambil menjelaskan.Ayah hanya mengangguk lesu,seperti tak rela aku ikut kegiatan itu.”Ayah bukan tidak mengizinkan Lia untuk mengikuti kegiatan itu,tapi kalau nanti Lia ga ada yang nganter ke tempat Lia kemping gimana?”. “Lia berangkat sama temen Lia aja yah,Nadhira! Tadi Lia di ajakin sama dia naik mobilnya tapi aku bilang ayah mau nganterin Lia.” Jawab ku tenang.”Yaudah kalau gitu.Tapi gapapa kan ayah ga nganterin Lia?”.”Gapapa ayaahh..”
Sesampainya dirumah,aku langsung masuk ke kamarku dan mengganti pakaian ku.Orang tua ku sudah menunggu di ruang makan untuk makan siang bersama ku.”Bu Lia kata nya ga mau ikut acara keluarga” Ucap ayah pada bunda ku.”lho kenapa?” bunda ku terlihat sedikit bingung dan menghentikan sendok berisi makanan nya yang ingin ia masukkan ke mulutnya.”Gini lho bunda,Tadi bu Anny bilang peserta ekskul cinta alam hari Sabtu harus mengikuti kemping,kemping ini tujuannya untuk mengingatkan bahwa yang dilakukan penebang-penebang liar itu salah,kita juga di suruh untuk membawa satu pohon dari rumah untuk di tanam di hutan,kalau gitu kan kita juga ikut membantu melestarikan hutan kan buundaa??” boleh kan bunda Lia ikutt??” Tanya ku lagi-lagi sambil menjelaskan kepada bundaku.”Yaa boleh saja,tapi siapa yang akan mengantar?” bunda ku meneruskan makannya sambil menjawab pertanyaan ku.”Nadhira bunda! Yang waktu itu pernah main ke rumah ku.Dia tadi ngajakin aku tapi aku bilang aku di antar ayah.” Jawab ku sambil mengingatkan bunda kepada wajah temanku Nadhira yang pernah ke rumah ku.”Yasudah kalau gitu,tapi apa kamu beneran ga mau ikut acara keluarga?” bundaku bertanya sekali lagi.”Benar bundaa.. Lia mau ikut kemping aja,kalau nanti ada acara keluarga lagi nanti Insyaallah Lia ikut dehh..” Jawab ku dengan tegas.Ibuku hanya membalasnya dengan senyum.Entah ia rela aku ikut kemping atau tidak.
Malam hari setelah sholat maghrib seperti biasa aku mengaji di kamarku hingga isya,setelah itu aku belajar.Di depan jendela kamar,aku biasa belajar lebih nyaman karena udara nya sejuk,walaupun agak seram karena banyak pepohonan yang ada di kebun rumah ku.Meja belajarku memang di dekat jendela,sengaja aku meminta ayah untuk menaruh nya disitu karena aku biasanya kalau belajar sering menyalakan kipas,karena udara di kamarku sangat panas kalau meja belajarku di dekat jendela kan tidak akan menyalakan kipas lagi,hitung-hitung berhemat.Aku juga sengaja tidah meminta ayah ku untuk di pasangkan AC di kamarku yaaa hitung-hitung hemat energi.”Malam yang indah” Ucapku sambil menatap bintang-bintang dan bulan purnama dari jendelaku.Aku bingung mengapa teman-teman ku tidak menyadari bahwa pohon itu penting dalam kehidupan?.Apa mereka tidak berfikir tentang masa depan mereka?.Sekira ku akan lebih buruk masa depan mereka jika tidak ada pohon.
Keesokan harinya,di sekolah..
“Nadhira!!” Ucap ku setelah pulang sekolah di depan gerbang.”Kenapa Li??” Jawab Nadhira sambil menengok ke arah ku.”besok aku boleh berangkat bareng kamu ga? Soalnya besok keluarga aku ada acara,jadi mereka ga bisa nganterin aku dehh.. Boleh yaa??” Pinta ku pada Nadhira.Dengan senyum manisnya ia menjawab “Boleh ko,nanti kamu ke rumah aku aja jam 6 pagi,kan kumpulnya jam delapan kita berangkat nya jam 6 aja ya..”.”Boleehh?? Yess!! Makasihh Nadhiraaa!! Iya nanti aku ke rumah kamu dehh!!” Ucap ku senang.”Dadaahh Iraa!! Ayah ku udah jemput aku tuh,aku duluan yaa..!!” lanjut ku sambil berlari menuju mobil ayah ku.Ku lambaikan tangan ku ke Nadhira,ia hanya membalas dengan senyuman.”Yah bener ya besok aku boleh ikut kemping?” Tanya ku di dalam mobil untuk memastikan bahwa ayah benar-benar mengizinkan.Aku kira ayah akan menjawab ‘iya’ atau apalah.Ternyata hanya senyum yang ia tunjukkan padaku.Aku masih ragu apa ayah benar-benar mengizinkan ku untuk mengikuti kemping atau tidak.Sesampainya di rumah,aku bicara pada bunda “Bunda Lia bener-bener boleh ikut kemping kan bunda?”.Jawaban bunda masih sama seperti ayah ia hanya menjawab dengan senyum.Entah kenapa mereka bisa begitu.Apa mereka tidak mau kalau aku tidak ikut acara keluarga?.Tapi kenapa mereka tidak menjelaskan pada ku yang sebenarnya? Tapi aku benar-benar ingin ikut acara itu.
Malam hari,saat makan malam aku tanyakan hal itu kepada kedua orang tua ku lagi.Mereka baru menjawab “Iya” bangga nya aku bisa mendapatkan izin dari kedua orang tua ku.Berarti besok aku benar-benar ikut kemping?.Yeess!!! Sorakku gembira di dalam kamar ku.Aku mulai membayangkan betapa bahagianya aku besok gumamku dalam hati.Tak sabar hati ini menunggu matahari kembali bersinar.Hari sudah larut malam aku masih belum puas membayangkan betapa bahagia nya aku besok.Haamm… Lama-lama aku mulai mengantuk dan akhirnya aku tertidur di sebuah sofa kecil di kamar ku.
Kringgg!!!!.Jam beker ku membangunkan ku tepat jam 4:30 pagi.Aku langsung ke kamar mandi untuk berwudhu dan sholat subuh.Tepat jam 6 pagi aku langsung ke rumah Nadhira.Beruntung rumah ku dengannya dekat,jadi cukup dengan jalan kaki sudah sampai.Sebelumnya tak lupa aku berpamitan kepada bunda dan ayah.”Bunda ayah aku berangkat dulu yaa..” Ucap ku sambil mencium tangan mereka.”Assalamualaikum!” Ucap ku.Tak lupa bunda mencium kening ku.Dirumah Nadhira aku langsung memasuki mobil milik ayah nya untuk segera berangkat.Dalam perjalanan aku dan Nadhira saling berdiam diri.Kalau aku masih belum puas memikirkan apa yang akan ku lakukan di sana dan tentunya betapa serunya di sana.Entah kalau Nadhira apa yang ia pikirkan kali ini.Sesampainya di sana,aku dan Nadhira langsung di sambut ramah oleh teman-teman ku yang sudah lebih lama sampai di sana.
Tepat jam tujuh kurang sepuluh menit acara ini di buka tentunya oleh bu Anny.”Assalamualaiku anak-anak!!” Sapa nya dengan ramah.”Waalaikum salam buu..” Anak-anak pun menjawab dengan serempak.”Selamat pagi.. Terimakasih yang pertama saya ucapkan terutama kepada Allah swt. Yang senantiasa memberi kita kesehatan pada pagi yang cerah ini dan tentunya terimakasih juga kepada kalian semua karena tanpa kalian acara ini tidak akan berjalan.Shalawat serta salam marilah kita curahkan kepada junjungan Nabi besar kita Muhammad (Sallallahualaihiwasallam).Mari bersama-sama kita buka acara ini dengan membaca basmalah”.Serempak anak-anak membaca basmalah “Bissmillahirrahmanirrahiimm..”.Setelah acara ini di buka masing-masing dari kami wajib membentuk kelompok.Satu kelompok harus terdiri dari 6 peserta,dan kelompoknya wajib di beri nama.Kelompok ku terdiri dari Nadhira,Layla,Zhafira,Rafa,Naufal,dan tentunya ada aku.Setelah berdiskusi cukup lama akhirnya kami sepakat mendaftarkan kelompok kami dengan nama “Beringin Tua”.Pasti semua bertanya mengapa kami memberinya nama dengan Beringin Tua??.Guru ku pun bertanya seperti itu,akhirnya salah satu dari kami menjelaskan “Begini,pohon beringin tua itu sangat kuat,kelompok kita juga ingin seperti beringin tua walaupun sudah tua tetapi masih kuat berdiri,dan pasti jarang ada orang yang berani menebang pohon beringin,seperti kelompok kita insyaallah jarang ada yang berani mengalahkan kelompok kita”.Tugas pertama kita harus menanam pohon yang sudah kita bawa dari rumah ke lahan yang ada di sekitar hutan.Setelah itu selesai kita di beri tugas untuk mengamati penebang-penebang dan membuat laporan.Setelah itu kita harus memberi peringatan agar si penebang itu menyadari bahwa yang ia lakukan itu salah.Ini saat-saat yang sangat aku tunggu dari awal.Kami mengamati dari jauh di balik semak-semak dan pohon “Eh yakin nih kita mau ngamatin di sini??” tanya Zhafira sedikit agak ragu.”Ssstt!! Ya yakin lahh Zhaff.. kalau ga yakin ngapain dari tadi kita ada di sini??” Ucap ku meyakinkan Zhafira.Tiba-tiba Rafa berbicara sambil ketakutan “Eh ngamatin sih ngamatin tapi ga usah tiarap kayak gini juga kalee! Kalau ada ular gimana nihh??”.Nadhira tiba-tiba menyambung “Eh Rafaa.. Lo kan cowo yang cewe aja ga takut ada ular lo yang cowo ko malah takut siihh??”.Layla membetulkan ucapan Nadhira “Iya tuh betull..!! Kalau jadi cowo tuh kaya Naufal dong!”.Zhafira meledek Layla “Alahh.. Bilang aja Layla suka kan sama Naufal?? Ngaku deh ngaku..”.Aku segera menenangkan kondisi “Eh eh!! Udah ah!! Kok jadi ributt sihh?? Kita kan mau ngerjain tugas bukan mau berisik..”.Semua serempak berkata “Iya deh iya maaf Li..”.Setelah cukup lama kami mengamati penebang-penebang pohon itu kami mulai menghampiri mereka.”Selamat pagi pak..Maaf pak sebelumnya kami dari SMP Islam Bhakti Cuma ingin mengingatkan bahwa hutan kita di Indonesia semakin sempit,dan jarang sekali orang yang peduli dengan hutan.” Belum selesaiku berbicara Zhafira meneruskan “Jadi tolong pak jangan menebang pohon berlebihan pak,kalau menebang pohon usahakan bapak membawa tanaman untuk di tanam di hutan ini sebagai pengganti pohon itu nantinya.”.Bapak itu menjawab “Kalian tuh masih kecil ga usah sok tau yaa..!!”.Naufal menegurnya dengan lembut “Maaf pak kami memang bukan orang sedewasa bapak,kami hanya ingin mengingatkan bahwa yang bapak lakukan salah,bukankah masih banyak pekerjaan yang lain yang bisa bapak kerjakan?mengapa harus menebang pohon?”.Bapak itu terlihat sangat marah,dengan nada tinggi ia berucap “Sudah lah pergi jauh-jauh kalian dari sini sebelum saya tambah marah!!dan jangan laporkan ini ke siapa-siapa!”.Kami semua belum beranjak dari tempat itu ia semakin marah.beberapa menit kemudian,akhirnya terpaksa kami semua pergi dari sana karena aku dan yang lainnya tidak mau mengambil resiko yang cukup berat.
Walaupun cukup melelahkan namun dari sinilah kami menyadari bahwa pohon adalah warisan dunia yang sangat berharga.Tanpa pohon habis sudah O2 (oksigen) yang ada di bumi.Tanpa pohon tak ada yang nama nya hutan.Tanpa pohon rakyat akan selalu kebanjiran saat hujan deras.Tanpa pohon longsor melanda di berbagai pelosok negri.Baru kali ini aku membayangkan betapa pentingnya pohon bagi bumi.Belum selesai sampai sini tugas kita masih berlanjut,kami harus mendengarkan sebuah kata mutiara dari Psikolog tentang apa penting nya pohon.Semakin lama ia berbicara suasana semakin mengharukan.Semua duduk tenang sambil menunduk dan mendengarkan.Air mata satu per satu peserta ikut menetes Sambil membayangkan betapa malang nya nasib dunia tanpa pohon.Tak sampai 5 menit berlalu Psikolog itu menghentikan bicaranya.Dan menyuruh kami untuk menyanyangi tanaman,baik itu yang kecil ataupun yang besar.Oh ya psikolog itu juga mengajarkan kita tentang sebuah perkampungan yang ramah lingkungan.
Aku ingin suatu saat nanti aku bisa membuat rumah seperti itu,bukan hanya untuk ku namun juga untuk semua.Nanti saat aku pulang aku akan mengusulkan kepada orang tua ku untuk merenovasi rumah ku menjadi seperti itu.Entah usulan ku di tanggapi atau tidak.Tiba-tiba Psikolog itu melanjutkan berbicara “Oh ya kalau nanti ada orang tua kalian yang mau merenovasi rumah,buatlah jendela sebanyak mungkin,karena jendela adalah tempat keluar masuknya udara dan sinar matahari… Jika banyak jendela di rumah kalian berarti rumah kalian termasuk kriteria rumah yang sehat. Jika tidak ada satu pun jendela di rumah kalian pasti sangat minim sekali udara dan sinar matahari yang masuk ke rumah kalian.Apakah kalian nyaman memiliki rumah seperti itu??”.Serempak semua menjawab “Tidaaakkk!!”.Psikolog itu meneruskan bicaranya “Siapa yang bisa menjelaskan mengapa kalian tidak nyaman memiliki rumah seperti itu?”.Aku langsung berdiri dan tunjuk tangan.”Jika rumah kita tidak ada jendelanya maka akan terasa sangat sumpek atau panas karena tidak ada udara yang masuk.Rumah kita juga akan memerlukan banyak energi listrik karena saat siang hari pasti sangat gelap sekali karena tidak ada sinar matahari yang masuk”.Psikolog itu kembali menjelaskan “Ya betul kata teman mu,Kita akan merasa panas di dalam rumah itu dan pastinya sangat gelap karena minimnya cahaya matahari yang masuk.”
Malam ini kami menginap di tenda milik kami masing-masing.Malam hari ini kami makan ikan bakar,jagung bakar,ubi atau pun singkong bakar.Malam itu sangat seru,Semua bersorak gembira.Namun aku hanya duduk berdiam diri di depan tenda dekat api unggun sambil menghangat kan badan.Aku masih memikirkan kata-kata psikolog itu tentang pohon.Aku semakin ingin menambah lebih banyak pohon di rumah ku.Pohon-pohon itu akan aku wariskan untuk tanah air ku Indonesia.Sayang nya besok pagi kami harus pulang kembali ke rumah.Seandainya waktu berjalan begitu lama betapa senangnya kami di sini,sayangnya waktu berjalan begitu cepat meninggalkan kenangan indah ini.Waktu semakin larut malam guruku pun sudah mulai mengingatkan untuk cepat tidur.
Keesokan pagi..
Tepat jam 4 pagi kami di bangunkan untuk sholat subuh,dan mengambil wudhu di sebuah sungai kecil yang airnya masih sangat jernih dan segar.Sesudah sholat kelompok kami di beri satu pack roti tawar dan dua sachet susu kental manis untuk topping,tak lupa juga susu siap saji untuk menambah energi.Nikmatnya pagi ini,walau senang kami juga tidak lupa tentang kebersihan,kami tidak akan membuang sampah sembarangan di hutan ini.Sebelum pulang kami harus menempelkan nama lengkap plus asal sekolah kami di batang pohon yang kemarin kita bawa dari rumah,kami pun berdoa agar pohon-pohon itu menjadi penyelamat bagi bangsa kami.Dan semua serempak berteriak “KAMI SIAP MENYELAMATKANNYA!!” maksud kata ini adalah,”Kami semua siap menyelamatkan bumi kita dengan banyak menanam pohon dan mengurangi pemakaian energi yang berlebihan, Insyaallah ini akan banyak membantu dalam menyelamatkan bumi kita!”.
Walaupun hanya sehari semalam,namun betapa banyak pelajaran yang dapat kami ambil.
Saat pelajaran IPA,Bu Dewi mempertunjukkan video tentang perkemahan Sabtu kemarin yang diikuti oleh semua peserta eskul cinta alam.”Bu Dewi ini kapan ko kita-kita ga di ajak siihh..??” Tanya Sania.Bu Dewi pun menjawab “Ini yang ikut cuma peserta eskul cinta alam saja,kalau kalian mau ikut yang tahun depan kalian harus daftar dulu jadi anggota eskul cinta alam baru kalian boleh ikut” Jelasnya.Mendengar semua penjelasan dari Bu Dewi teman kelasku jadi ingin ikut eskul cinta alam.Saat pulang sekolah Sania,Nathalie dan yang lainnya menepuk pundakku “Liaa,.. Kita minta maaf yaa,selama ini kita udah ngerendahin manfaat tanaman kamu” Belum selesai Sania bicara Nathalie melanjutkan “Iya.. Itu kan karena kita ga tau Li.. Kita baru tahu sekarang.. Maafin kita yaa..!!”.Aku hanya membalas dengan senyum.”Tapi kalian janji ya jangan nyepelein tanaman lagi..?” Tanya ku menyakinkan.”Oke deehh!!” Jawab Nathalie.Semua serempak berkata “KAMI SIAP MENYELAMATKANNYA!!”.
Nama Penulis: Elvani Maghfiroh

TAMAN NASIONAL KOMODO

Taman Nasional Komodo 
TAMAN NASIONAL KOMODO

Kendurkan syaraf dan bebaskan pikiran Anda untuk berpetualang di tempat yang menakjubkan ini. Saat berada di Taman Nasional Komodo seakan saja Anda berada di planet lain, sebuah pengalaman sangat mengesankan dan tak terlupakan bila mengunjunginya.
Datanglah ke Taman Nasional Komodo di Nusa Tenggara Timur. Ada keindahan menunggu Anda di sini, belum lagi kekayaan biota bawah airnya. Sementara di atasnya terpampang pulau-pulau indah berpasir putih hingga yang berpasir merah muda indahnya saat disapa matahari.
Taman Nasional KomodoKomodo adalah makhluk besar mirip kadal raksasa dengan memiliki panjang 2-3 m dan berat mencapai 165 kg, atau 100 kg saat perut kosong. Meskipun penampilannya menyeramkan, komodo bukanlah hewan pemburu yang aktif, mereka merupakan predator yang sabar. Di alam liar, komodo biasanya memburu mangsa yang lemah atau sudah terluka. Mereka hanya butuh satu gigitan untuk melumpuhkan mangsanya. Setelah mengintai mangsanya, terkadang hingga berhari-hari, komodo akan memakan  mangsanya yang tengah sekarat.  
Meski besar ukurannya, bersisik, berkuku tajam, lidah menjulur bercabang dua, serta bentuknya yang purba tetapi Anda tidak perlu takut melihatnya seseram itu karena setiap pengunjung termasuk Anda yang ingin melihat hewan ini akan ditemani jagawana yang sekaligus sebagai pawang. Anda tinggal mematuhi saja semua petunjuk dan saran pemandu berpengalaman ini.
Taman Nasional KomodoKomodo (Varanus komodoensis) adalah spesies langka yang hampir punah, hanya dapat Anda temukan di Taman Nasional Komodo. Karena keunikan dan kelangkaannya, Taman Nasional Komodo dinyatakan sebagai a World Heritage Site dan Man and Biosphere Reserve oleh UNESCO tahun 1986. Pertama kali ditemukan dunia ilmiah tahun 1911 oleh JKH Van Steyn. Sejak saat itu kemudian memperluas tujuan konservasinya juga untuk melindungi seluruh keanekaragaman hayati, baik laut dan darat.
Taman ini mencakup 3 pulau utama yaitu Pulau Komodo, Rinca, dan Padar, banyak juga pulau-pulau kecil lainnya yang jika dijumlahkan memiliki luas tanah 603 km². Total luas Taman Nasional Komodo saat ini adalah 1.817 km². Diperluas hingga 25 km² (Pulau Banta) dan 479 km² perairan laut akan menghasilkan total luas hingga 2.321 km². Setidaknya 2500 ekor komodo hidup di wilayah ini. Komodo berukuran besar biasanya memiliki panjang 3 m dan berat 90 kg. Habitat komodo adalah alam terbuka dengan padang rumput savanna, hutan hujan, pantai berpasir putih, batu karang, dan pantai yang airnya jernih. Di kawasan ini, Anda juga dapat menemukan kuda, banteng liar, rusa, babi hutan jantan, ular, kera, dan berbagai jenis burung.  
Taman Nasional Komodo memiliki biota bawah laut yang menakjubkan. Para penyelam mengatakan bahwa perairan Komodo adalah salah satu tempat menyelam terbaik di dunia. Memiliki pemandangan bawah laut yang memukau. Anda dapat menemukan 385 spesies karang yang indah, hutan mangrove, dan rumput laut sebagai rumah bagi ribuan spesies ikan, 70 jenis bunga karang, 10 jenis lumba-lumba, 6 macam paus, penyu hijau, dan berbagai jenis hiu dan ikan pari.
Bila Anda ingin menyelam di Pulau Komodo maka lihat link ini untuk informasi lebih lanjut.
Untuk melihat foto-foto dramatis dari Komodo dan Flores,

Jaringan Hewan dan Tumbuhan


Jaringan Hewan dan Tumbuhan


A.    Jaringan Tumbuhan

Berdasarkan sifatnya, ada dua macam jaringan yang menyusun tubuh tumbuhan, yaitu jaringan muda dan jaringan dewasa. Jaringan muda mempunyai sifat selalu membelah sehingga mempunyai fungsi menambah panjang akar maupun batang.


Mungkin anda membutuhkan Mungkin anda membutuhkan rpp dan silabus biologi sma, rpp dan silabus biologi smk atau rpp dan silabus biologi smp untuk menunjang proses pembelajaran pada mata pelajaran biologi.

1.    Jaringan muda (meristem)

Jaringan yang sel-selnya selalu aktif membelah disebut jaringan meristem. Sel-sel hasil pembelahan jaringan ini akan mengalami pendewasaan dan deferensiasi membentuk berbagai jaringan lain yang mempunyai fungsi tertentu. Ciri-ciri dari jaringan meristem adalah memiliki dinding sel yang tipis, bentuk selnya isodiametris, kaya akan protoplasma, tidak mengandung makanan cadangan, dan vakuolanya kecil-kecil.

2.    Jaringan dewasa

Jaringan Epidermis adalah jaringan terluar sebagai penutup seluruh permukaan tubuh tumbuhan. Fungsinya adalah untuk melindungi tubuh tumbuhan dari serangan hewan atau manusia. Sel-sel epidermis mengalami beberapa modifikasi menjadi berbagai bentuk yaitu stomata (sebagai tempat pertukaran gas), trikomata (dibagi menjadi dua yaitu trikoma glandular dan trikoma non glandular), lenti sel (fungsinya sebagai tempat pertukaran gas O2 dan CO2), bulu-bulu akar (berfungsi untuk memperluas bidang penyerapan air dan mineral dari dalam tanah agar berlangsung dengan cepat), spina (dibedakan menjadi dua yaitu spina asli dan spina palsu), velamen (berfungsi sebagai alat penyimpan air), sel kipas (berfungsi sebagai penyimpan air), dan sel kersik (disebut juga sel silica).

Jaringan parenkim (dasar) merupakan jaringan penyusun sebagian besar organ tumbuhan, baik pada akar, batang, daun, maupun biji.

Berdasarkan fungsinya, jaringan parenkim dikelompokkan menjadi empat yaitu parenkim asimilasi (untuk fotosintesis), parenkim udara (untuk menyimpan udara), parenkim penyimpan cadangan makanan (untuk menyimpan cadangan makanan), parenkim air (untuk menyimpan air), parenkim pengangkut (untuk mengangkut air dan unsure hara serta parenkim yang mengedarkan zat-zat makanan hasil fotosintesis), parenkim pengangkut luka (memiliki kemampuan regenerasi dengan cara membelah diri)

Berkas Pengangkut merupakan jaringan pada tumbuhan yang berfungsi untuk proses transportasi yang terdiri dari xylem dan floem.
  • Xylem berguna untuk mengangkut air dan mineral dari akar ke daun.
  • Floem berguna untuk mengangkut hasil fotosintesis ke seluruh tubuh.

Jaringan penguat pada tumbuhan ada dua macam, yaitu kolenkim dan sklerenkim.
  • Jaringan kolenkim merupakan jaringan penguat yang berasal dari jaringan parenkim yang mengalami penebalan selulosa pada bagian sudut-sudutnya sehingga sifat selnya merupakan sel yang hidup. Jaringan kolenkim berfungsi sebagai penguat pada tumbuhan muda dan tumbuhan herba, baik pada organ akar, batang, daun, maupun bunga dan buah.
  • Jaringan sklerenkim merupakan jaringan penguat yang sel-selnya sudah mati dengan penebalan lignin secara melingkar. Jaringan sklerenkim banyak ditemukan pada tumbuhan yang sudah tidak mengalami pertumbuhan dan perkembangan, yaitu pada tumbuhan monokotil dan dikotil yang sudah tua. Sel sel sklerenkim dibedakan menjadi sklereid dan serat (serabut).

 
B.    Jaringan Hewan

Struktur tubuh hewan tersusun atas sel, jaringan, organ dan system organ. Berbagai struktur organ akan menyusun individu. Sel hewan adalah unit terkecil secara structural dan fungsional penyusun individu hewan. Untuk mendukung fungsi tersebut sel tersusun oleh organel. Jaringan adalah kumpulan sel-sel yang mempunyai struktur dan fungsi yang sama terdapat empat jaringan utama penyusun individu, yaitu jaringan epithelium, jaringan ikat, jaringan otot dan jaringan saraf.
1.    Jaringan epithelium

Berfungsi untuk melindungi permukaan luar dan dalam organ.
2.    Jaringan ikat biasa

Berfungsi untuk melindungi jaringan dan organ dan mengikat sel-sel untuk membentuk jaringan dan mengikat jaringan dan jaringan untuk membentuk organ.
Jaringan ikat tersusun atas matriks dan sel-sel penyusun jaringan ikat. Matriks adalah bahan dasar sesuatu melekat.
 
3.    Osteon (Jaringan Tulang Sejati)

Berdasarkan kepadatan matriks ada atau tidak ada rongga di dalamnya , tulang dibedakan menjadi dua, yaitu:
  • Tulang kompak (keras) Tersusun atas matriks yang rapat.
  • Tulang Spons (bunga karang) Matriksnya tersusun longgar.

4.    Jaringan darah

Berfungsi untuk pengangkutan CO2 dan O2, sari-sari makanan, hormon, sisa metabolisme dan alat pertahanan tubuh.

Komponen penyusunnya adalah  
a.    Eritrosit

Tidak mempunyai inti sel dan sitoplasmanya mengandung hemoglobin.
b.    Leukosit

Mengandung inti sel dan dapat bergerak. Terbagi menjadi dua, yaitu leukosit agranuler dan leukosit granuler.

c.    Trombosit

Tidak memiliki inti dan mudah pecah apabila menyentuh permukaan yang kasar. Dapat melepaskan enzim tromboplastin yang berperan dalam pembekuan darah.

5.    Limfe (Jaringan Getah Bening)

Tersusun atas sel-sel limfosit dan makrophag serta serat-serat retikuler yang menjadi rangka untuk menahan timbunan lim[posit dan macrophage.

6.    Jaringan Otot

Tersusun atas sel-sel otot. Mempunyai sifat kontraktibilitas dan relaksibilitas. Jaringan otot berdasarkan struktur penyusunnya dibedakan menjadi tiga, yaitu:

a.    Otot Polos

Bekerja lamban tidak di bawah pengaruh otak.

b.    Otot Jantung

Merupkan otot khusus penyusun organ jantung. Keistimewaanya adalah bekerja tidak di bawah pengaruh otak namun dapat berkontraksi secara ritmis dan terus menerus.

c.    Otot lurik

Berkontraksi cepat tetapi tidak mampu bekerja dalam waktu yang lama. Otot lurik bekerja dibawah pengaruh otak dan melekat pada rangka tubuh sehingga sehingga sering disebut sebagai otot rangka.

 
7.    Jaringan Lemak

Tersusun atas sel-sel lemak dan matriks. Jaringan lemak bersal dari sel-sel mesenkim. Fungsi jaringan lemak adalah untuk cadangan energi,penjaga kestabilan tubuh danproteksi mekanis.
8.    Jaringan Syaraf

Jaringan syaraf tersusun atas sel-sel syaraf (neuron). Jaringan syaraf merupakan perkembangan dari lapisan embrional ectoderm. Jaringan syaraf sangat penting untuk mengatur kerja organ-organ tubuh bersama system hormon. (Mochamad Indrawan,60:2003)
II.    Alat dan Bahan

Alat    : 
  1. Mikroskop monokuler cahaya
  2. Preparat awetan

Bahan     :
  1. Penampang melintang batang Zea mays / jagung (awetan)
  2. Irisan melintang daun Ficus sp / Beringin (awetan)
  3. Darah manusia (awetan)
  4. Villi intestinalis (awetan)
III.    Cara Kerja
1.    Penampang melintang batng Zea mays / jagung (awetan)

a.    Menyiapkan alat dan bahan yang akan diamati
b.    Mengambil Zea mays awetan yang telah disediakan
c.    Meletakkan kaca preparat ke tempat preparat mekanik
d.    Melihat hasil peamatan melalui lensa okuler
e.    Menggambar hasil pengamata
2.    Irisan melintang daun Ficus sp / beringin (awetan)

a.    Menyiapkan alat dan bahan yang akan diamati
b.    Mengambil Ficus sp awetan yang telah disediakan
c.    Meletakkan kaca preparat ke tempat preparat mekanik
d.    Melihat hasil peamatan melalui lensa okuler
e.    Menggambar hasil pengamatan
3.    Darah manusia (awetan)

a.    Menyiapkan alat dan bahan yang akan diamati
b.    Meletakkan preparat Eritrosit yang sudah diawetkan ke tempat preparat mekanik
c.    Melihat hasil pengamatan melalui lensa okuler
d.    Menggambar hasil pengamatan
4.    Villi intestinalis (awetan)

a.    Menyiapkan alat dan bahan yang akan diamati
b.    Meletakkan preparat Villi intestinalis yang sudah diawetkan ke tempat preparat mekanik
c.    Melihat hasil pengamatan melalui lensa okuler
d.    Menggambar hasil pengamata
IV.    Hasil pengamatan

1.    Penampang melintang batang Zea mays / jagung (awetan)
 Gambar 1. Zea mays
Keterangan gambar:

1.    Collenchyma        4. Phloem
2.    Xilem vessel        5. Fibrous sheath (scelenchyma)
3.    Parenchyma        6. Epidermis


Deskripsi

Tumbuahn memiliki jaringan pengangkut yaitu xilem yang berada didalam dan berfungsi untuk mengangkut unsur hara dari akar ke daun dan floem berada di luar berfungsi untuk menyebar hasil fotosintesis ke seluruh tumbuh-tumbuhan. Pada gambar Zea mays, buluh tapis tampak berbentuk persegi banyak. Sementara itu sel pengiring yang berada di dekat buluh tampak berukuran lebih kecil dari buluh tapis.


2.    Irisan melintang daun Ficus sp / Beringin (awetan)
Gambar 2. Ficus sp
Deskripsi

Pada gambar daun Ficus sp diatas terlihat sel-sel yang tersebar. Sel-sel tersebut adalah mesofil.
Beringin banyak ditemukan di tepi jalan, pinggiran kota atau tumbuh di tepi jurang. Pohon besar, tinggi 20 - 25 m, berakar tunggang. Batang tegak, bulat, permukaan kasar, cokelat kehitaman, percabangan simpodial, pada batang keluar akar gantung (akar udara). Daun tunggal, bertangkai pendek, letak bersilang berhadapan, bentuknya lonjong, tepi rata, ujung runcing, pangkal turnpul, panjang 3 - 6 cm, lebar 2 - 4 cm, pertulangan menyirip, hijau. Bunga tunggal, keluar dari ketiak daun, kelopak bentuk corong, mahkota bulat, halus, kuning kehijauan. Buah buni, bulat, panjang 0,5 - 1 cm, masih muda hijau, setelah tua merah. Biji bulat, keras, putih.
3.    Darah manusia (awetan)
 Gambar 3. Darah manusia
Keterangan gambar :

a.    Eritrosit
b.    Neutrofil
c.    Eosinofil
d.    Limfosit
Deskripsi

Darah manusia tersusun dari plasma darah dan sel-sel darah. Pada hasil pengamatan diatas sel darah manusia yang terlihat adalah eritrosit dan leukosit. Eritrosit merupakan bagian utama dari sel-sel darah. Tiap sel darah merah (Eritrosit) mengandung 200 juta molekul hemoglobin. Hemoglobin inilah yang memberikan warna merah pada eritrosit, eritrosit mempunyai bentuk bikonkaf, seperti cakram yang tidak berinti. Selain Eritrosit sel darah putuih (leukosit) juga terlihat bentuk leukosit bervariasi, dan mempunyai ukuran lebih besar daripad eritrosit. Leukosit mempunyai inti bulat dan cekung. Leukosit memiliki fungsi untuk pertahanan tubuh terhadap penyakit oleh bakteri atau benda asing.


4.    Villi intestinalis / Usus halus (awetan)
Gambar 4. Villi intestinalis

Keterangan gambar :

1.    Otot melingkar

Deskripsi


Usus halus merupakan organ pencernaan mahluk (organisme) tingkat tinggi. Pada hasil pengamatan diatas terlihat otot melingkar, yang fungsinya berperan dalam peredaran darah dan membantu sari-sari makanan



V.    Pembahasan
Jaringan Tumbuhan

Berdasarkan sifatnya, ada dua macam jaringan yang menyusun tubuh tumbuhan, yaitu jaringan muda dan jaringan dewasa. Jaringan muda mempunyai sifat selalu membelah sehingga mempunyai fungsi menambah panjang akar maupun batang.

Jaringan Hewan

Struktur tubuh hewan tersusun atas sel, jaringan, organ dan system organ. Berbagai struktur organ akan menyusun individu. Sel hewan adalah unit terkecil secara structural dan fungsional penyusun individu hewan. Untuk mendukung fungsi tersebut sel tersusun oleh organel. Jaringan adalah kumpulan sel-sel yang mempunyai struktur dan fungsi yang sama terdapat empat jaringan utama penyusun individu, yaitu jaringan epithelium, jaringan ikat, jaringan otot dan jaringan saraf.


Dari hasil pengamatan penulis dapat membedakan jaringan tumbuhan dan jaringan hewan yang terdiri dari :

  1. Jaringan pada tumbuhan dapat memiliki fungsi spesifik, misal: xilem dan phloem  masing-masing untuk mentransport zat-zat dari akar ke daun dan dari daun ke seluruh tumbuhan
  2. Jaringan struktural pada hewan menggunakan mineral kalsium (proses kalsifikasi), jaringan struktural pada tumbuhan menggunakan lignin
  3. Tidak terdapat jaringan pada tumbuhan yang analog dengan jaringan saraf pada hewan
  4. Pada hewan terdapat jaringan-jaringan pembentuk organ-organ pencernaan untuk memecah makromolekul menjadi monomer-monomernya, kebalikannya pada tumbuhan terdapat jaringan (mesofil daun) yang membentuk makromolekul dari molekul-molekul sederhana yang diperole dari akar (air, dll) dan udara (CO2)


VI.    Simpulan
Berdasarkan sifatnya, ada dua macam jaringan yang menyusun tubuh tumbuhan,

1.    Jaringan muda
2.    Jaringan dewasa

Adapun jaringan tumbuhan yang ikut berperan aktif dalam membangun tubuh tumbuhan yaitu:

1.    Jaringan parenkim (dasar)
2.    Berkas pengangkut
3.    Jaringan penguat

Struktur tubuh hewan tersusun atas sel, jaringan, organ dan system organ. Berbagai struktur organ akan menyusun individu. Sel hewan adalah unit terkecil secara structural dan fungsional penyusun individu hewan. Untuk mendukung fungsi tersebut sel tersusun oleh organel. Jaringan adalah kumpulan sel-sel yang mempunyai struktur dan fungsi yang sama.

Pada jaringan hewan terdapat beberapa jaringan yang berperan aktif sesuai dengan fungsinya antara lain:

1.    Jaringan epithelium
Berfungsi untuk melindungi permukaan luar dan dalam organ.

2.    Jaringan ikat biasa
Berfungsi untuk melindungi jaringan dan organ dan mengikat sel-sel untuk membentuk jaringan dan mengikat jaringan dan jaringan untuk membentuk organ.

3.    Osteon (Jaringan Tulang Sejati)
Berdasarkan kepadatan matriks ada atau tidak ada rongga di dalamnya , tulang dibedakan menjadi dua, yaitu:
  • Tulang kompak (keras) Tersusun atas matriks yang rapat.
  • Tulang Spons (bunga karang) Matriksnya tersusun longgar.

4.    Jaringan darah
Berfungsi untuk pengangkutan CO2 dan O2, sari-sari makanan, hormon, sisa metabolisme dan alat pertahanan tubuh.

5.    Limfe (Jaringan Getah Bening)
Tersusun atas sel-sel limfosit dan makrophag serta serat-serat retikuler yang menjadi rangka untuk menahan timbunan limposit dan makrophage.

6.    Jaringan Otot
Tersusun atas sel-sel otot. Mempunyai sifat kontraktibilitas dan relaksibilitas. Jaringan otot berdasarkan struktur penyusunnya dibedakan menjadi tiga,

7.    Jaringan Lemak
Tersusun atas sel-sel lemak dan matriks. Jaringan lemak bersal dari sel-sel mesenkim.
Fungsi jaringan lemak adalah untuk cadangan energi,penjaga kestabilan tubuh danproteksi mekanis.

8.    Jaringan Syaraf
Jaringan syaraf tersusun atas sel-sel syaraf (neuron). Jaringan syaraf merupakan perkembangan dari lapisan embrional ectoderm. Jaringan syaraf sangat penting untuk mengatur kerja organ-organ tubuh bersama system hormon. 

Unsur Intrinsik Karya Sastra

Unsur Intrinsik Karya Sastra (Fiksi) 

Prosa (Cerpen atau Novel)

A. Tema
adalah ide pokok sebuah cerita, yang diyakini dan dijadikan sumber cerita.

B. Alur, Plot, atau Jalan Cerita
adalah susunan peristiwa atau kejadian yang membentuk sebuah cerita.
Alur dibagi menjadi 3 yaitu: 
  1. Alur maju adalah rangkaian peristiwa yang urutannya sesuai dengan urutan waktu kejadian atau cerita yang bergerak ke depan terus. 
  2. Alur mundur adalah rangkaian peristiwa yang susunannya tidak sesuai dengan urutan waktu kejadian atau cerita yang bergerak mundur (flashback). 
  3. Alur campuran adalah campuran antara alur maju dan alur mundur.
Alur meliputi beberapa tahap:
  1. Pengantar: bagian cerita berupa lukisan, waktu, tempat atau kejadian yang merupakan awal cerita.
  2. Penampilan masalah: bagian yang menceritakan masalah yang dihadapi pelaku cerita.
  3. Puncak ketegangan / klimaks : masalah dalam cerita sudah sangat gawat, konflik telah memuncak.
  4. Ketegangan menurun / antiklimaks : masalah telah berangsur–angsur dapat diatasi dan kekhawatiran mulai hilang.
  5. Penyelesaian / resolusi : masalah telah dapat diatasi atau diselesaikan.
C. Tokoh, Pelaku, atau Pemeran
adalah yang berperan dalam sebuah cerita, dapat berupa manusia, hewan, atau benda-benda yang "dihidupkan". 

Biasanya tokoh dibagi menjadi 3, yaitu:

  1. Protagonis (berasal dari bahasa Yunani πρωταγωνιστής (protagonistes), "orang yang berperan dalam bagian pertama suatu cerita, aktor utama")adalah tokoh utama dalam suatu hal seperti buku cerita, film, video game maupun teater. Dalam literatur, protagonis adalah tokoh yang melawan antagonis. Protagonis sering merupakan seorang pemeran utama , kadang-kadang seorang jagoan, atau hal lainnya yang merupakan konflik dengan antagonis. Protagonis biasanya baik dan tidak jahat. Namun dalam beberapa cerita, tidak semua protagonis menjadi jagoan atau baik. Adakalanya protagonis bertingkah seperti antagonis yang kemudian dikenal sebagai Protagonist Anti-Hero (Anti-Heroine untuk wanita).
  2. Antagonis; dalam literatur, antagonis adalah karakter yang melawan karakter utama atau protagonis. Antagonis sering merupakan seorang penjahat, kadang-kadang mungkin binatang, atau hal lainnya yang merupakan konflik dengan protagonis. Antagonis biasanya jahat dan tidak baik serta sering menjadi pembuat onar (ulah). 
  3. Tritagonis; yaitu tokoh pelerai; dapat juga menjadi tokoh pembantu, baik untuk tokoh protagonis maupun untuk tokoh antagonis. Tokoh tritagonis adalah tokoh yang tidak memegang peran utama dalam cerita. Tokoh tritagonis biasanya tidak terlibat dalam semua bagian cerita. Keberadaannya berperan sebagai penghubung antara tokoh protagonis dan antagonis.

Berdasarkan peranannya, tokoh diklasifikasikan menjadi 3, yaitu:

  1. Tokoh sentral yaitu tokoh-tokoh yang paling menentukan dalam drama. Tokoh sentral merupakan penyebab terjadinya konflik. Tokoh sentral meliputi tokoh protagonis dan tokoh antagonis.
  2. Tokoh utama yaitu tokoh pendukung atau penentang tokoh sentral. Dapat juga sebagai perantara tokoh sentral. Dalam hal ini adalah tokoh tritagonis.
  3. Tokoh pembantu yaitu tokoh-tokoh yang memegang peran pelengkap atau tambahan dalam mata rangkai cerita. Kehadiran tokoh pembantu ini menurut kebutuhan cerita saja. Tidak semua drama menampilkan kehadiran tokoh pembantu.
D. Penokohan, Watak, perwatakan, atau Karakter
Perwatakan disebut juga penokohan. Perwatakan/penokohan adalah penggambaran sifat batin seseorang tokoh yang disajikan dalam cerita. Perwatakan tokoh-tokoh dalam drama digambarkan melalui dialog, ekspresi, atau tingkah laku sang tokoh. Penggambaran watak tokoh dalam naskah drama erat kaitannya dalam pemilihan setting/latar atau tempat terjadinya peristiwa.

Penggambarkan watak atau karakter seseorang tokoh yang dapat dilihat dari 3 segi yaitu melalui:
  1. Dialog tokoh
  2. Penjelasan tokoh
  3. Penggambaran fisik tokoh
Ada 3 cara yang digunakan pengarang untuk melukiskan watak tokoh cerita, yaitu:
  1. secara langsung; pada pelukisan secara langsung, pengarang langsung melukiskan keadaan dan sifat si tokoh, misalnya cerewet, nakal, jelek, baik, atau berkulit hitam.
  2. secara tidak langsung; pada pelukisan watak secara tidak langsung, pengarang secara tersamar memberitahukan keadaan tokoh cerita. Watak tokoh dapat disimpulkan dari pikiran, cakapan, ucapan, dan tingkah laku tokoh, bahkan dari penampilannya. Watak tokoh juga dapat disimpulkan melalui tokoh lain yang menceritakan secara tidak langsung.
  3. secara kontekstual; pada Pelukisan kontekstual, watak tokoh dapat disimpulkan dari bahasa yang digunakan pengarang untuk mengacu kepada tokoh.
Ada 3 macam cara untuk melukiskan atau menggambarkan watak para tokoh dalam cerita, yaitu:
1. Cara analitik; Pengarang menceritakan atau menjelaskan watak tokoh cerita secara langsung. 
2. Cara dramatik; Pengarang tidak secara langsung menceritakan watak tokoh seperti pada cara analitik, melainkan menggambarkan watak tokoh dengan cara:
  • melukiskan tempat atau lingkungan sang tokoh.
  • menampilkan dialog antartokoh dan dari dialog-dialog itu akan tampak watak para tokoh cerita.
  • menceritakan tingkah laku, perbuatan, atau reaksi tokoh terhadap suatu peristiwa. 
3. Cara gabungan analitik dan dramatik; Pengarang menggunakan kedua cara tersebut di atas secara bersamaan dengan anggapan bahwa keduanya bersifat saling melengkapi.
E. Latar (Setting)
adalah tempat, waktu, dan suasana yang terdapat dalam cerita. Sebuah cerita harus jelas di mana berlangsungnya (latar tempat), kapan terjadinya (latar waktu), dan suasana serta keadaan ketika cerita berlangsung (latar suasana).

F. Sudut Pandang (Point of View)
adalah cara pengarang "mem-posisi-kan" dirinya dalam karya tersebut.
Sudut pandang pengarang (SPP) secara garis besar dibedakan menjadi 2 yaitu:
  1. Sudut Pandang Orang I (kesatu atau pertama atau "aku-an"); SPP orang I ditandai dengan menggunakan "aku" atau "saya" sebagai tokoh cerita. 
  2. Sudut Pandang Orang III (ketiga atau "dia-an"); SPP orang III ditandai dengan menggunakan "dia/ia" atau 'nama pelaku' sebagai tokoh cerita.
Sudut Pandang orang I (kesatu) dibedakan menjadi 2, yaitu:
1. SPP orang I Pelaku Utama
Contoh: (penulis sebagai "AKU", menjadi tokoh utama)
Sore itu aku sedang menyapu halaman rumahku. Tiba-tiba aku dikagetkan suara benda jatuh. Aku melangkah menjauh sambil menoleh ke arah suara. Ternyata suara itu suara mangga bekas codot yang jatuh.
"Astagfirullah!" aku menenangkan diri.
"Aku juga kaget, Mas," Kadir melongok dari jendela.
"Kamu mendengar juga, Dir?" aku menoleh ke arah Kadir, "Padahal cuma ini," kupungut mangga yang tercabik-cabik gigitan codot itu. 
  
2. SPP orang I Pelaku Sampingan
Contoh: (penulis sebagai "AKU", menjadi tokoh sampingan)
Sore itu Kadir sedang menyapu halaman rumahnya. Tiba-tiba dia dikagetkan suara benda jatuh. Dia melangkah menjauh sambil menoleh ke arah suara. Ternyata suara itu suara mangga bekas codot yang jatuh.
"Astagfirullah!" Kadir menenangkan diri.
"Aku juga kaget, Mas," aku melongok dari jendela.
"Kamu mendengar juga, Yok?" Kadir menoleh ke arahku, "Padahal cuma ini," Kadir memungut mangga yang tercabik-cabik gigitan codot itu.

Sudut Pandang orang III (ketiga) dibedakan menjadi:
1. SPP orang III Serbatahu; Dikatakan serbatahu maksudnya bahwa pengarang menceritakan sedetil mungkin sampai ke masalah yang ada dalam pikiran si tokoh cerita.

Contoh:
Sore itu Kadir sedang menyapu halaman rumahnya. Tiba-tiba dia dikagetkan suara benda jatuh. Dia melangkah menjauh sambil menoleh ke arah suara. Ternyata suara itu suara mangga bekas codot yang jatuh.
"Astagfirullah!" Kadir menenangkan diri.
"Aku juga kaget, Mas," Doyok melongok dari jendela.
"Kamu mendengar juga, Yok?" Kadir menoleh ke arah Doyok, "Padahal cuma ini," Kadir memungut mangga yang tercabik-cabik gigitan codot itu.

2. SPP orang III Tidak Serbatahu atau Terbatas; Dikatakan "tidak serbatahu" maksudnya bahwa pengarang tidak menceritakan sedetil mungkin sampai ke masalah yang ada dalam pikiran si tokoh cerita. Kesannya pengarang tidak mengetahui apa yang sudah, sedang dan akan terjadi.
Contoh:
Sore itu seorang laki-laki sedang menyapu halaman rumah. Tiba-tiba ada suara benda jatuh. Entah apa yang dia rasakan dan dia melangkah menjauh sambil menoleh ke arah suara tersebut. Ternyata suara itu suara mangga bekas codot yang jatuh.
"Astagfirullah!" laki-laki itu menenangkan diri.
"Aku juga kaget, Mas," seorang laki-laki lain melongok dari jendela.
"Kamu mendengar juga, Yok?" laki-laki yang sedang menyapu tadi menoleh ke arah laki-laki yang ada di jendela, "Padahal cuma ini," laki-laki itu memungut mangga yang tercabik-cabik gigitan codot itu.

G. Gaya Bahasa
adalah pemanfaatan kekayaan bahasa, pemakaian ragam tertentu untuk memperoleh efek-efek tertentu, keseluruhan ciri bahasa sekelompok penulis sastra dan cara khas dalam menyampaikan pikiran dan perasaan, baik secara lisan maupun tertulis. Gaya bahasa adalah cara mengungkapkan perasaan atau pikiran dengan bahasa sedemikian rupa, sehingga kesan dan efek terhadap pembaca atau pendengar dapat dicapai semaksimal dan seintensif mungkin.
Gaya bahasa ialah cara penyair menggunakan bahsa untuk menimbulkan kesan-kesan tertentu. Gaya digunakan untuk melahirkan keindahan (http://esastra.com/kurusu/kepenyairan.htm#Modul 11). Hal itu terjadi karena dalam karya sastralah ia paling sering dijumpai, sebagai wujud eksplorasi dan kreativitas sastrawan-sastrawati dalam berekspresi.
Gaya bahasa adalah cara mengungkapkan pikiranmelalui bahasa secara khas yang memperlihatkan jiwa dan kepribadian penulis/pemakai bahasa (Gorys Keraf, 2002: 113). Suatu penciptaan puisi, juga bentuk-bentuk tulisan yang lain, misalnya cerpen, novel, naskah drama (Wacana sastra) sangat membutuhkan penguasaan gaya bahasa, agar puisi yang dihasilkan nanti lebih menarik, indah, dan berkualitas.
Gaya bahasa berdasarkan pilihan kata, yaitu:
  • Gaya bahasa resmi
  • Gaya bahasa tak resmi
  • Gaya bahasa percakapan
Gaya bahasa berdasarkan nada, yaitu:
  • Gaya sederhana
  • Gaya mulia dan bertenaga
  • Gaya menengah
Gaya bahasa berdarkan struktur kalimat, yaitu:
  • Klimaks
  • Antiklimaks
  • Paralelisme
  • Antitesis
  • Repetisi
H. Amanat
adalah pesan atau nasihat yang ingin disampaikan pengarang melalui cerita

Yang Kau Pinjam Dari Garuda

Sambil merapatkan syal dan mendekap kertas-kertas di dada, Ryan mempercepat langkah. Cuaca makin dingin, batin Ryan dalam hati. Angin yang dinginnya menggigit menerpa wajah Ryan yang kekuningan, khas kulit orang Asia. Jalanan tampak sepi. Wajar saja, hari sudah senja dan ini sudah masuk musim gugur. Cuaca yang dingin dan berangin tidak akan membuat orang tahan berlama-lama di luar. Tapi bagi Ryan, cuaca ini sudah menjadi sesuatu yang akrab, bahkan mulai disenanginya.
Mata Ryan menjelajahi jalan kecil yang dilaluinya. Lalu seperti kebiasaannya saat kebetulan pulang pada saat senja, ia mampir ke kedai kopi kecil yang ada di ujung jalan kecil itu. Kedai kopi yang sepi dan kecil. Ryan berbelok dan membuka pintu kedai kopi, suara lonceng kecil yang berdentang menyambutnya. Dan ia segera duduk di meja yang biasa ia duduki. Meja yang dekat dengan jendela yang menghadap keluar. Agak terpojok memang, tapi jauh lebih tenang daripada tempat yang lain.
Ryan mengangkat tangan kanannya sambil tersenyum, memanggil seorang pelayan yang tak jauh darinya. Pelayan tersebut langsung mendekatinya.
“One pancake and coffee, please, (Satu porsi pancake dan kopi, tolong)” ucap Ryan sambil tersenyum. Pelayan tersebut balas tersenyum lalu mengangguk dan mencatat pesanan Ryan. Lalu pelayan itu pergi, menyiapkan pesanan. Hari itu sepi menggantung di dalam kedai kopi. Yang terdengar hanya suara kopi yang sedang diseduh, atau desis pancake dipenggorengan. Yang lainnya, senyap.
Ryan membuka tas ranselnya, mengaduk dalamnya, dan akhirnya mendapatkan apa yang dicarinya. Sepucuk surat yang sebenarnya sudah ia baca di kelas tadi, namun ia kembali rindu dengan tulisan indah ibunya. Ryan tersenyum, membaca ulang surat tersebut. Ibunya yang masih di Jakarta bercerita tentang adik bungsunya yang sekarang sudah mahir bersepeda, mendapat juara di kelas. Juga cerita tentang bibi-nya yang akan segera menikah. Dan pertanyaan yang sama disetiap penutup surat-suratnya. Sekali lagi Ryan tersenyum, sekaligus merasa ngilu dihatinya.
Ryan menarik selembar kertas kosong dan pena. Ia mulai menulis. Membalas surat yang dikirim ibunya beberapa hari yang lalu. Ryan menulis tentang keadaannya di negeri orang ini, bagaimana kabar kuliah dan pekerjaan paruh waktunya, tentang tugas-tugas, dan kebahagiaannya atas kemajuan adiknya dan pernikahan bibi-nya. Lalu Ryan terdiam, ragu akan apa yang harus ditulisnya selanjutnya. Dan inilah, apa yang selalu ditulisnya sebagai penutup surat-surat yang dikirim untuk ibunya, “Aku belum bisa pulang dalam waktu dekat, Bu.”. Ryan terdiam.
Saat Ryan hendak melipat surat yang baru saja ditulisnya, lonceng kecil tanda pengunjung datang kembali berdentang pelan. Sesaat Ryan tidak peduli, tapi saat orang yang baru masuk itu berjalan melewatinya, sekejap Ryan menoleh. Ryan hampir tidak percaya dengan apa yang dilihatnya, lelaki yang baru saja masuk itu, memakai batik?
Lelaki itu memakai kacamata, tampak pintar dan tenang. Dan ia, berbatik! Itu yang paling penting. Ryan terus menatapnya, tidak peduli lelaki itu sadar atau tidak. Dan lelaki itu memilih untuk duduk tepat di belakang meja Ryan. Pertama Ryan beusaha tetap tenang, namun segera berbalik kearah lelaki itu untuk menyapanya.
“Are you Indonesian? (Apakah kamu orang Indonesia?)” tanyanya Ryan tanpa basa-basi. Laki-laki itu terdiam sebentar, lalu senyumnya merekah lebar sambil mengangguk berkali-kali.
“Orang Indonesia juga?” ia balik bertanya. Ryan mengangguk sambil tertawa. Keduanya tertawa. Sekejap kedai kopi yang tadinya sepi, mulai riuh dengan tawa mereka.
“Ayo gabunglah bersamaku, aku sendirian,” ajak Ryan sambil menepuk sisi lain mejanya. Lelaki itu tertawa pelan lalu bangkit dari duduknya, bergabung bersama Ryan dimejanya. Baru mereka mau akan berbicara lagi, datang pelayan yang menantarkan pesanan Ryan. Lelaki itu mengisyaratkan bahwa ia ingin secangkir kopi, pelayan tersebut tersenyum lalu berlalu.
“Omong-omong, namaku Ridho,” ucapnya sambil mengulurkan tangan kanannya, menunggu sambutan tangan Ryan. Dan Ryan cepat-cepat menjabat tangan Ridho.
“Namaku Ryan,” keduanya lalu tertawa, lagi.
“Sudah lama tidak bertemu dengan orang Indonesia lagi. Aku sempat kaget,” ungkap Ridho di sela tawanya. Ryan mengangguk membenarkan.
“Aku juga. Tidak pernah aku bertemu orang Indonesia lain selain teman-teman sekuliahanku,” Ridho menaikkan alisnya, tertarik.
“Kau mahasiswa?” tanyanya sambil melonggarkan syal yang dipakainya.
“Begitulah,” jawab Ryan sambil tersenyum dan menambahkan gula dikopinya. “Kau juga mahasiswa?” Ryan balik bertanya. Ridho tersenyum.
“Ya, tapi jika bersungguh-sungguh, akhir tahun ini aku akan lulus,” jawabnya. Ryan mengangguk mengerti. Sesaat keduanya diam. Yang terdengar hanya suara sendok Ryan yang membentur dinding cangkir kopinya.
“Jadi, kau tidak pulang ke Indonesia? Kudengar bulan ini semua universitas meliburkan semua mahasiswanya,” Ridho kembali memancing pembicaraan. Ryan terdiam akan pertanyaan itu. Semua teman-temannya yang berasal dari Indonesia sudah pulang dari seminggu yang lalu. Tapi Ryan, ia tidak akan mau pulang.
“Kau sudah lupa alamat rumahmu, ya?” itulah guyon yang selalu dilontarkan teman-temannya saat Ryan menolak untuk ikut pulang bersama mereka. Dan Ryan hanya tersenyum sebagai balasan.
“Aku tidak pernah pulang ke Indonesia 2 tahun terakhir ini,” jawab Ryan saat ia sadar dari lamunannya. Seorang pelayan mendekati mereka, mengantarkan pesanan Ridho. Ridho mengucapkan terima kasih lalu pelayan itu berlalu.
“2 tahun? Kerasan sekali rupanya,” canda Ridho. Keduanya tertawa.
“Kenapa tidak pulang? Ini bulan yang baik untuk pulang. Lagipula cuaca akan semakin dingin.” Ridho masih penasaran.
“Aku suka musim gugur,” jawaban singkat dari Ryan. Ridho tertawa kecil sambil mengaduk kopinya. “Kau pun tampaknya tidak pulang.” Ucap Ryan lalu menyeruput kopinya.
“Ya, aku sedang dalam riset yang tidak bisa kutinggalkan. Lagipula awal tahun aku sudah pulang,” jawab Ridho. Ryan mengangguk.
“Dimana kampungmu, Ryan?” tanya Ridho sambil mengangkat cangkir kopinya, menyeruputnya pelan. Kopi yang panas segera menetralkan suhu tubuhnya yang kedinginan.
“Di Jakarta. Kampungmu dimana?” jawab Ryan sekaligus bertanya. Ridho meletakkan cangkirnya kembali sebelum menjawab.
“Di Medan. Kau anak Jakarta rupanya. Tidak rindu dengan Monas?” gurau Ridho.
“Aku lebih suka dengan Big Ben,” Ryan balas bergurau. Keduanya kembali tertawa.
“Jakarta sudah maju sekarang,” ucap Ridho. Ryan tersenyum sinis. Maju ya…, batin Ryan dalam hati. Mau tidak mau, Ryan melempar kembali ingatannya akan masa lalunya di Jakarta. Masa-masa kelam yang tiap kali ia kenang akan membuat ngilu hatinya. Dulu Ryan hidup susah. Ibunya bekerja sebagai tukang cuci baju, dan ayahnya tukang judi. Walau pun tukang judi, ayahnya tidak pernah marah-marah di rumah. Hanya tak bicara.
Dulu Ryan terpaksa ikut kerja kecil-kecilan agar meringankan ibunya untuk membayar uang sekolahnya yang mahal. Walau pun hidup miskin, Ryan tidak malu belajar di sekolah yang sama dengan banyak anak-anak orang kaya. Walaupun sebagian besar anak-anak itu mengejeknya, Ryan tetap tidak peduli.
Ryan ingat saat ayahnya meninggal, waktu itu umurnya baru 13 tahun. Ibunya terpaksa kerja keras. Ditambah lagi saat itu Ryan sudah mempunyai dua orang adik yang masih kecil-kecil. Hidupnya benar-benar susah. Ryan sedih tiap kali mengingat saat ibunya dilecehkan dan diejek karena bekerja sebagai tukang cuci.
Tapi akhirnya Ryan lulus sekolah menjadi anak yang berprestasi. Ia memang tidak pintar. Tapi keuletannya berbuah manis. Ia lulus beasiswa bersekolah di Inggris. Dan sinilah ia sekarang, duduk di kedai kopi yang terletak di seluk beluk kota London, termenung mengorek kembali pedihnya masa lalu.
Ryan memotong pancake-nya dengan garpu lalu berkata, “Aku tidak akan pulang. Ibuku dan adik-adikku akan aku bawa ke London. Aku akan bekerja di sini. Mengganti kewarnegaraanku dan keluargaku.” Ridho terdiam mendengarnya. Ryan dengan santainya mengangkat wajah sambil tersenyum, itu memang rencananya saat sudah lulus kuliah nanti. Ridho tertawa pelan.
“Kau punya masa lalu yang buruk rupanya,” ucap Ridho sambil mengaduk pelan kopinya. Ryan tersentak mendengarnya. “Bagaimana aku tahu? Aku sudah menetap di Inggris selama 4 tahun. Aku bertemu dengan banyak orang dari banyak Negara. Tapi jujur saja, hanya orang-orang Indonesia yang mempunyai rencana yang sama denganmu. Mereka membenci Negara mereka sendiri. Aku pun sebenarnya juga punya masa lalu yang buruk, tapi aku sudah berdamai dengan masa lalu. Aku harus mengembalikan apa yang sudah aku pinjam.” Sambung Ridho.
“Yang kau pinjam?” ulang Ryan bingung.
“Kau pun meminjam hal yang sama,” ucap Ridho sambil tersenyum.
“Aku tidak mengerti,” jawab Ryan. Ridho menyandarkan punggungnya disandaran kursi sambil terus tersenyum.
“Wajar kau tak mengerti,” ucapnya. “Apa yang kita pinjam, adalah sayap Garuda. Kita sudah sampai di sini. Saat ini, memang kita di sini. Tapi suka dan duka kita alami di Indonesia. Kita ada di sini karena dasar yang kita dapat di sana. Ini hanya batu lompatan. Indonesia tetap rumah kita, dan kita harus mengembalikan sayap yang sudah kita pinjam. Kita bangun negeri kita, dan kita bantu anak-anak penerus kita agar bisa meminjam apa yang sudah kita pinjam.” Jelas Ridho. Ryan terdiam. Diam yang panjang.
Tiba-tiba dering telefon berbunyi nyaring. Menyentak Ryan dan seluruh pikirannya. Ridho merogoh kantung celananya, dan terkejut.
“Oh, aku terlambat untuk rapat riset-ku. Aku harus pergi sekarang,” ucapnya lalu segera meneguk habis kopinya yang sudah mendingin. Ia lalu bangkit dari duduknya, Ryan ikut bangkit.
“Kau akan menangis melihat senyum rindu Ibu Pertiwi diwajah ibu-mu,” bisik Ridho. Tiba-tiba hati Ryan meleleh, mengingat senyum ibunya yang begitu teduh dan penuh sayang. Ridho menyodori Ryan selembar kartu nama.
“Hubungi aku kapan saja. Senang bertemu denganmu, Ryan.” Lalu keduanya berjabat tangan. Sosok Ridho lalu berjalan keluar kedai setelah membayar tagihannya. Tinggal Ryan sendiri dengan sepiring pancake dan setengah cangkir kopinya. Ryan merogoh kantung celananya, mengeluarkan telefon genggamnya, menekan nomor telfon maskapai penerbangan.
“Hello, is there any ticket to Indonesia tonight? (Hallo, apakah ada tiket untuk ke Indonesia malam ini?)”
Cerpen Karangan: Nadira Mufti

Curahan Hati Untuk Tuhan

Aku hanya manusia biasa yang sering melakukan kesalahan,bukanlah malaikat ataupun bidadari yang begitu sempurana di mata manusia,, inilah kiasahku ,kisah seorang manusia yang ntah kapan akan terlihat sempurna…dan ntah kapan akan menjadi sosok yang dewasa … aku hanya ingin membanggakan keduanya tapi caraku sendiri tidak dengan keterpaksaan yang ada.
HAPPY READING ALL…………..
Pagi yang cerah,pagi yang indah udara di sekitar masih terasa sejuk berbeda dengan udara di siang hari yang begitu berpolusi, sesak jika ter hirup hingga ronggga dada
ku kayuh sepedaku dengan gerakan santai banyak yang berjalan juga banyak yang mengenakan sepeda untuk berolah raga di pagi itu,jalanan tampak lenggang, kendaraan bermesin belum begitu tampak menyesaki jalan kami sangat leluasa untuk kami kuasai.
“Sella,kemana kamu akan meneruskanya?
“meneruskan apa maksudmu ra?”
“kuliahmu itu”
“aku tidak tahu!”
“apa kamu tidak berniat untuk kuliah?”tanya Ara sembari mengayuh sepedanya yang lebih rendah dari sepedaku.
Aku balas dengan senyuman kepala ku gelengkan untuk isyarat.aku memang bingung jika aku kuliah aku tidak akan bisa untuk mengikuti mata pelajaran dengan benar,sedangkan jika aku tidak kuliah mungkin orang tua ku akan merasakn ke sedihan yang sangat,,jujur saja semangatku untuk kuliah sudah hilang bagai di tepis angin topan yang slalu meluluh lantahkan apa saja yang ada di sekitarnya,sepeda terus kami kayuh sampai lapangan tujuan sesampainya di sana,,,ku merenung tatapanku kosong tapi fikiranku kusut aku sadar aku salah,seharusnya aku jujur saja dari awal kalau aku tidak ingin kuliah ,tapi bagaimana dengan orang tuaku???
@@@
Canda,tawa mengembang dalam hangatnya kekeluargaan yang ku rasakan,mungkinn mereka bangga dengan ku,karena mereka tahu aku akan kuliah mendapatkan gelar yang pantas tapi apa mereka akan tetap bangga pada ku jika mereka tahu isi hatiku yang sebenarn ya?ku ajak sepupuku bermain dan bernyanyi umurnya baru menginjak 4 tahun dia lucu seperti artis cilik yang sedang buming di dunia keartisan sana,
gerak geriknya,,,tingkah lakunya,membuat senyumku mengembang,menyejukan hati yang sedang bingung
“coba,,, Echa bisa nyanyi ga?
“Bica kok”
“bisanya nyanyi lagu apa Echa?”
“pelani pelanni tante”
“hhmmmzz pelangi-pelangi ya,nyanyi yuk sama tante?”
“boleh”.
Banyak kata-kata yang salah yang keluar dari mulutnya waktu bernyanyi membuat aku tertawa geli,,
hari memang cepat berlalu aku tak tahu isi hati orang yang ada di sekekliling ku,apa mereka sedih,senang atau mungkin bingung sepertiku?ntahlah hanya mereka yang tahu
Ku ambil secarik kertas,tanpa bertele-tele ku tumpahkan isi hatiku lewat tinta hitam,kerts putih bersih tanpa noda kini penuh dengan luapan hati yang tak bisa lagi ku pendam tetesan air mata membasahi pipiku dengan mudahnya,meringankan beban fikiran yang ada
Dear my Allah…………
“Seandainya ke dua orang tuaku tahu hal ini mereka pasti sedih,mereka pasti kecewa,aku g mau bikin mereka nangis lagi aku sayang mereka, jujur dari awal aku udah tidak semangat lagi untuk kuliah ,tapi sungguh ku tak berani menyampaikannya pada umi,aku takut umi sedih umi nangis,,,
Cukup sudah aku membuat mereka terus bersedih dengan sikapku dengan kelalkuanku.
YA Allah,,kesemangatanku untuk kuliah kini hilang,semangat itu hilang saat selesainya pengabdian kemarin,,semula aku memang semangat untuk kuliah tapi itu di tahun kemarin dan sekarang di tahun ini sungguh aku g bisa untuk menghadirkannya lagi ya Allah,,,setelah ku merasakan yang namanya punya uang sendiri aku mulai ingin untuk bekerja,,apapun itu yang penting halal,,
aku ingin sukses dengan jerih payahku …….
Dan masalah kuliah aku tidak ingin di tahun ini,,apalagi aku masuk kuliah,bukan dengan kepintaran ku ,bukan dengan keahlianku,bukan dengan usahaku sendiri,aku ingin jadi org pintar bukan jadi oarang yang bodoh,aku hanyalah pecundang yang tidak bisa menggunakann otaknya dengan baik,ak tidak bisa berbhasa inggris,,,tapi kenapa aku memilih untuk mengambil bhsa inggris?
Itu dia ,,, orang tuaku memang perhatian mereka sayang padaku,,mereka peduli dengan masa depanku,hanya aku tidak ingin berprofesi sebagai guru aku tidak ingnkan itu ya allah,apapun itu profesiku yang penting aku tidak menjadi guru,,aku tak ingin mengambil PAI,jadi ku putuskan untuk mengambil PBI ,padahal ku tahu tetap itu adalah jurusan keguruan.mungi ku salah niat memasuki PBI dan aku tak inginkan hal itu jika hasinya seperti ini……………..
‘YaAllah aku tak ingin mengambil fak tarbiyyah,yang ku inginkan aku ingin ingin mengambil fak Syariah atau Dakwah tapi sayang ya Allah smw itu mungkin kan jadi mimpi yang takan pernah terjadi dalam hidupku,
Aku benar2 terpaksa yaAllah,,,,,,, aku terpaksa ingin rasanya, aku mengundurkan diri saja,ingin rasanya aku jauh dari kehiduppan ini,astagfirullah…..ad ap dengan diriku?hati ini ga karuan.fikiran iini takkan fokus untuk belajar,aku punya jalan fikiran sndri?????aku punya cerita hidup sendiri.
Dan soal PARE aku memang ingin ke sana,aku ingin belajar di sana tapi aku tak ingin kuliah…………..aku ingin jauh dari daerahku,aku ingin berkelana aku ingin bisa tuk mandiri,cukup ku membebani keduanya.
YaAllah akankah orang tuaku marah besar padaku???,ini bukan salah siapa2 tidak ada yang di libatkan ke dalmnya ini hanya keinginanku,,aku tak pernah semangat untuk kuliah dan Kau tahu ya Allah terlintas di benakku untuk menjadi seorang …….. muslimah aku ingin merasakan itu,
DAN SEKARANG AKU TERPAKSA BENAR2 TERPAKSA,,
Aku g tega Ya Allah untuk membohongi kedua orang tuaku dan lebih g tega lw aku harus bilang ini semua pada mereka “AKU SAYANG MEREKA”.
Dan aku tidak semangat untuk KULIAH,,,,,,,,,,,,,,, Ya Allah……….protect me
Aku ga sanggup..,,aku g mau hanya bisa menghabisakn uang kedua orang tuaku ,,sedangkan belajarku ” TIDAK BENAR,TIDAK MAKSIMA.
aku sedih dengan keadaanku.aku sedih dengan kesemangatanku yang udah down n sangat down aku erlalu lemah sangat lemah .dan aku bisa saja aku di bilang oarang yang cengeng sangatcengeng…………………………………………………………..
“Sella,,, ayo makan dulu”,suruh umi padaku tak ku jawab sahutannya
“sella,, smpan dulu tugasnya ayo makan dulu “sahutnya kembali
“iya umi, nanti aku makan,umi duluan saja”
“umi sudah makannya abi , ade juda udah,,tinggal kamu saja yang belum”
Ku tinggalkan catatanku ketika itu,
“kalau di panggil itu harus di jawab k”
“iya mi.maafin kk?”
“seandainya umi tahu apa yang ku tulis dan apa yang ku rsakan sekarang”gumamku dalam hati
Kini jalan fikiranku buntu ntah apa yang akan terjadi padaku untuk di masa depan nanti,,,,
SYAHLA HAURA
31 ,Agustus 2012
Nama Penulis: Syahla Haura syamma

Cerpen Pendidikan - Orang tua adalah Segalanya.

Cerpen Pendidikan - Orang tua adalah Segalanya.

Sahabat berikut ini ada Cerpen Pendidikan  dengan judul Orang tua adalah Segalanya. Sahabat tentunya sangat menyayangi orang tua sahabat . Penuh kasih sayang mereka membesarkan kita hingga saat ini sahabat . Nah sahabat dalam cerpen ini banyak pelajaran yang bisa sahabat dapatkan.Semoga cerpen ini bermanfaat untuk kita smua sahabat .

Alkisah tentang seorang anak yang telah sukses. Meeting pun selesai, Irf pun berpamitan dengan para klien dengan mendapatkan hasil yang menggembirakan. Jabat tangan erat menghangatkan pada hiruk pikuk malam yang basah dan pertemuan dengan kliennya pun usai. Seperti biasa, apabila hasil yang di inginkan tercapai, manusia akan tersenyum senang.

Waktu telah menunjuk pukul 12 malam, Irf pun beranjak pulang. Tampak teramat letih karena sejak pagi bekerja tanpa henti menguras pikiran.

Seperti biasa pak Bidin adalah teman setia Irf yang selalu mengantar kemana saja Irf bekerja. Pak Bidin telah bekerja dengan Irf sudah sejak 10 tahun lalu. Tiba- tiba “kemana ya Pak Bidin?” Ucap Irf. “Harusnya dia ada disini, wong parkirannya juga tidak begitu luas.

Dengan rasa penasaran Irf lihat kiri dan ke kanan, Pak Bidin pun tak kunjung keliatan. Sampai akhirnya Irf pun memencet tuts ponselnya.

“Hallo Pak Bidin” Dimana? Kok enggak ada di tempat parkiran?”

“Iya pak maaf, lima menit lagi saya sampai pak” Ucap Pak Bidin yang sepertinya dalam perjalanan menuju ke tempat Irf meeting dengan para kliennya.

Lima belas menit pun berlalu, tak ada terlihat lampu mobilnya Irf masuk ke halaman parkiran. Irf makin kian gelisah tak menentu. Sempat terpikir untuk naik taksi saja pulang ke kantor. Akhirnya Pak Bidin yang di tunggu sejak tadi sudah datang, Irf yang kesal langsung masuk mobil dan karena letih dan lelah bekerja ditambah lamanya menunggu, hampir saja Irf menumpahkan kekesalannya kepada Pak Bidin, bila Pak Bidin tak segera menyambut dengan senyum dan permintaan maaf.

Saat Irf menghidupkan radio mobil, matanya menoleh ke sesuatu yang dibungkus dengan pastik berwarna hitam. Dan ternyata sebuah plastic inilah yang membuat Pak Bidin datang terlambat. Tercium bau seperti Nasi Ayam kuah yang menusuk hidung dari bungkus plastik tersebut.

"Nasi Ayam ini buat ibu saya pak, tapi ngantrinya lama banget,

maaf ya pak," kata Pak Bidin sekali lagi.


“Ibu saya sudah tua dan sangat susah menemukan selera makannya. Nah, biasanya dengan menu nasi ayam ini dia mau makan pak dan biasanya lahap," cerita Pak Bidin tentang Si Sang Ibu yang kini tersisa dan Ayahnya sudah lama wafat. Ibu dan ayah mertuanya pun demikian.

Mendengar ceritanya Pak Bidin, pikiran Irf berterbangan entah ke mana-mana. Dan yang pasti, nasi ayam ini jika diletak dalam mobil sudah pasti akan cepat dingin. Sementara perjalanan ini masih cukup panjang. Pertama, Pak Bidin harus mengantarkannya pulang ke rumah. Lalu Pak Bidin kembali ke kantor untuk mengembalikan mobil perusahaan. Nah setelah itu Pak Bidin masih harus menempuh perjalanan belasan kilometer dengan sepeda motornya dan sudah pasti jadi anyep nasi nasi ayam ini.

"AC-nya dimatikan saja Pak Bidin, dingin banget, saya juga pengen merokok."

Dalam hatinya Irf ingin agar nasi ayam yang dibawa Pak Bidin tak begitu dingin. Begitu AC dimatikan , Irf pun membakar rokoknya.

Dalam asap yang tersembur melalui kaca mobil, pikirannya tiba-tiba melayang pada ibunya yang sudah sejak kapan tahun yang berada di sudut kota. Sudah lama dia tidak menyambangi ibunya itu. Entah kesibukan pekerjaan dan berbagai aktivitas yang harus dihadapinya, sering kali kerap membuatnya lupa untuk sekadar mungkin hanya meneleponnya.

Pak Bidin saja, yang penghasilannya pas-pasan bila dibandingkan dirinya, berusaha mati-matian menyisihkan sedikit uang untuk membeli sebungkus nasi ayam. Sedangkan dirinya, apa?!!

Irf nyaris melupakan semuanya tentang ibunya, tentang perempuan yang melahirkan dan membesarkannya dengan segala suka dan dukanya melalui kedua tangan keriput Ibunya. Dan dia tahu, ibunya sangat menyukai goreng pisang dan segelas kopi hangat yang katanya selalu menjadi menu romantis bersama Sudri, Ayahnya Irf. Irf mengambil ponselnya untuk menelepon ibunya. Sayang tak ada jawaban. Kemungkinan sudah tidur. Erfin, Iren dan Indah, ketiga adiknya yang setia menemani ibunya juga pasti terlelap.

Tak lama setelah melewati perempatan jalan, Irf pun menyuruh Pak Bidin menghentikan mobilnya. Padahal jarak menuju ke kantor masih sangat jauh.

"Gini aja pak, pak Bidin langsung saja pulang, bawa saja mobil kantor ini pulang kerumah. Motor Pak Bidin biarkan di titip dikantor. Nanti Pak Bidin kemalaman sampai di rumah, kasian Ibu Pak Bidin menunggunya nanti kelamaan"

Irf memilih untuk meneruskan perjalanan dengan menggunakan taksi. Betapa indahnya hidup Pak Bidin, yang teramat sangat menyayangi ibunya.

Tak lama kemudian, Irf menyetop taksi. Di kursi belakang taksi berwarna kuning itu, perasaan haru, bersalah, rindu bergelojak menjadi satu.

Sebuah janji yang pernah tercatat dalam hatinya, akhir pekan ini dia akan mengunjungi ibunya. Bersama dengan Biyah, putri mungil juga cucu pertama dari keluarga Irf dan Mayarni sang istri tercinta.

Mother : how are you today?Don't worry mom,I'm fine.
Promise me to see you this summer.
This time there will be no delay with Biyan and Mayarni.

*****TRANSLATE IN INDONESIA*****

Ibu : bagaimana kabarmu hari ini ?
Jangan kawatir bu, aku baik-baik saja.
Janjiku untuk melihatmu pagi ini

Sahabatku.......
Seberapa banyak waktu untuk kerja?
Seberapa banyak waktu untuk Orangtua?

Sibukah dengan sejuta aktivitas kerja yang sehingganya membuat lupa akan kehidupan pribadi, kehidupan dimana kamu kecil dirumah.

Segudang aktivitas yang membuat terlena, bahwa dibalik kesuksesan kerja ada mereka yang mendidik, membesarkan, mencari nafkah susah payah demi kesuksesan kita. Sejuta pekerjaan yang membuat kesombongan itu ada, membuat lupa bahwa kita tidak ada apa-apanya tanpa mereka.

Entah apa yang dikejar hingga membuat kita sering lupa siapa diri ini sebelumnya. Diri yang dulu hanya bisa merangkak, hanya bisa menangis, hanya bisa meminta.

Bagi Ayah dan Ibu itu sederhana

Kepada Anak ku
Ingatlah kepada kedua tangan kami.

Terima kasih ibu dan ayah atas perhatianmu kepada kami. kalian adalah sebuah kisah yang tak pernah usai kami ceritakan.

Janganlah pernah kita melupakan orang tua kita yang telah melahirkan kita,merawat kita dari kecil hingga sukses,dan selalu mendoakan setiap mereka solat.Ingat,sesungguhnya sampai kapanpun jasa orang tua kita tak akan dapat kita balas sampai mati pun tidak bisa!Jadi berusahalah semaksimal mungkin untuk membuat orang tua kita bahagia

Menjelang Ujian Tengah Semester

Deni duduk termenung di meja belajarnya. Jam dinding menunjuk angka 4. petang ini, Ia berniat akan belajar semaksimal mungkin. karena besok akan diadakan UTS atau ujian tengah semester akan dilaksanakan serentak di seluruh SMA di DKI Jakarta. Deni tampak bingung mau mulai belajar darimana. Langsung saja ia membuka tas dan ternyata ada soal ulangan tahun lalu yang barusaja ia fotokopi tadi siang dari kawan nya. “Soal ulangan tengah semester ganjil tahun pelajaran 2011/2012. Pelajaran : Sejarah” begitulah kop atau kepala soal yang tertera pada lembaran itu.” Lumayan lah buat latihan” katanya dalam hati. Tanpa basa-basi Deni mengambil pulpenya dan mengisi soal itu.
Ada beberapa soal yang sudah ia kuasai seperti teori/hipotesis masuknya agama Hindu ke Indonesia. Hipostesis Waisya yang menyatakan bahwa agama Hindu dibawa oleh para pedagang dari tempat asal mereka yaitu dari India. Hipotesis Brahmana menyatakan Brahman atau pendeta dalam agama hindu yang menyebarkanya. Ada juga Hipotesis Ksatria yang menekankan bahwa wilayah Indonesia dijajah oleh para Ksatria yang melarikan diri dari india. Ada lagi Hipotesis Nasional yang menyebutkan bahwa bangsa Indonesia sendirilah yang berperan aktif dalam menyebarkan Hinduism di tanah air. Banyak dari soal-soal itu belum terjawab olehnya. seperti soal nomer 28 : Aliran Budha mengandung arti “kendaraan besar” yang artinya… dan banyak lagi yang belum terjawab. terhitung lebih dari 20 soal yang masih belum terjawab. “ah ini mah soalnya gampang tapi jawabanya susah” ia cekikikan dengan maksud menghibur diri.
“latihan soal aja udah susah gini apalagi UTS beneran” bisiknya dalam hati. Diibaratkan menaiki anak tangga, semakin ke atas semakin berat. sama seperti soal yang dihadapi Deni. jika tidak diselesaikan, sama saja kalah sebelum bertarung. Semua materi ternyata ada di text book. Text book yang tebalnya “asdfgh” dibuka juga. dari situ dia mulai membaca sejarah kerajaan di nusantara.
Dimulai dari kerajaan Kutai. Kerajaan kutai merupakan kerajaan hindu yang beraliran “siwa”. siwa merupakan dewa hindu yang disebut-sebut sebagai dewa pelebur atau Dewa pemusnah. Dewa siwa memusnahkan hal-hal yang tidak diperlukan bagi manusia. Dan kerajaan ini didirikan sekitar 4 M di dekat sungai Mahakam, kalimantan timur. Raja yang terkenal adalah raja Kudungga, Asmawarman, dan Mulawarman. Ketiga raja ini terkenal karena keunikanya masing-masing. Konon, Raja Kudungga merupakan nama asli orang indonesia, sehingga dicatat sejarah. Raja Asmawarman adalah raja kutai pertama yang beragama Hindu dan disebut juga sebagai pendiri dinasti. Raja Mulawarman pernah menghadiahkan 20.000 ekor lembu kepada para brahmana. Ia disebut dalam yupa sebagai raja paling agung. Kadang sulit dibayangkan dari mana lembu sebanyak itu didapat. Apakah kesalahan penulisan angka atau mungkin lembu-lembu pada jaman itu musim kawinya tiap 3 hari dan sekali beranak keluar tiga (?)
Di Halaman berikutnya dibahas kerajaan Tarumanegara. Kerajaan Tarumanegara juga merupakan kerajaan hindu. Bedanya terletak pada aliranya, yang mana tarumanegara menganut hindu wisnu. Peninggalanya berupa beberapa prasasti. Yang paling sering disebut adalah prasasti tugu yang memuat tentang pembangunan saluran gomati sepanjang 6112 tombak atau kurang lebih 12 km. Setelah saluran gomati tersebut ramping, raja purnawarman juga menghadiahkan 20.000 ekor kerbau kepada para brahmana. Semakin jelaslah bahwa hadiah tersebut menjadi sebuah “tradisi” bagi kerajaan hindu di tanah air. Juga ada prasasti jambu/koalengkak yang berisikan kehebatan raja purnawarman. Selain itu ada juga prasasti kebon kopi, ciareteun dll.
Pada akhirnya deni dapat menjawab soal-soal tersebut dengan lancar jaya. Sama seperti cerita ini yang lancar jaya dan adem ayem tanpa konflik antar tokoh. Tak ada niat sedikitpun dari penulis untuk membuat cerita ini jadi menarik. Karena pada akhirnya pembaca sudah mengenal satu babak penting yang berpengaruh pada sejarah indonesia. Tamat
“Ahhh akhirnya selesai juga cerpenya” kata anton dalam hati
Suara ketikan yang berasal dari laptopnya juga terhenti. Tepat setelah kata tamat diketik nya. Tokoh deni sebenarnya merupakan temanya sendiri. Bedanya dalam kehidupan nyata Deni lebih malas belajar. Mungkin karena itulah Anton jadi lebih bisa mengimajinasikan tokohnya secara bebas.
Cerpen Karangan: Rifky Adni

Kami Siap Menyelamatkannya!

Kami Siap Menyelamatkannya! 

 

Nama ku Aulia Rahmadita,aku duduk di kelas 7B SMP Islam Bhakti.Dari kecil aku sangat hobby dengan yang namanya “Bercocok tanam” maka dari itu aku memutuskan untuk mengikuti eskul cinta alam di sekolahku.Rumah ku penuh dengan tanaman hias maupun pohon-pohon yang rimbun.Bagi ku ini tempat yang sangat nyaman,karena jarang tempat-tempat seperti ini apalagi yang nama nya di Jakarta.Setiap pagi sebelum berangkat sekolah tak lupa aku menyapa setiap tanaman ku dengan memberinya air,namun karena banyak sekali tanaman yang aku punya jadi sebagian biar bunda deh yang memberinya air.”Liaa!!sudah jam setengah tujuh cepat,ayah sudah menunggu di depan,nanti kamu bisa terlambat sekolah!”bunda mengingatkan ku untuk lebih cepat.”Liaa!!biar bunda saja nanti yang nyiram semua tanaman kamuu!!Ayo cepatt!”lanjut bunda ku.”Iyaa bundaa!” Jawab ku singkat karena takut terlambat sekolah.Tak lupa aku mencium tangan bunda sebelum aku berangkat sekolah dan mengucapkan salam “Assalamualaikum bunda,Lia pergi ke sekolah dulu ya!”bunda pun menjawab dengan lembut “Waalaikumsalam,hati-hati yaa..!”.bergegas aku naiki mobil ayahku untuk berangkat ke sekolah.

Sesampainya di sekolah aku langsung menaiki tangga menuju ruang kelas ku yang berada di lantai dua.”Assalamualaikum!” Ucapku memasuki kelas yang sedang di bersihkan oleh petugas piket.”Walaikumsalam Lia!Baru dateng?Biasanya pagi-pagi banget?” Ucap Eka selaku seksi mading di kelas ku.”Hehe iya nih ka,tadi aku kelamaan nyiramin tanaman sampai lupa waktu,hehe” Ucap ku sambil menaruh tas ku di salah satu bagku kelas ku.”Liaa Liaa.. Kamu tuh kerjaan nya ngurusin tanaman mulu deehh!! Emang nya mereka bisa bantu kamu kalau kamu lagi kesusahann??”Ucap Natalie cewek tomboi di kelasku yang memang terkenal sombong.”Iya,bener juga tuh kata Natalie,mendingan kamu pentingin sekolah dulu dehh jangan tanaman muluu,,nanti kalau kamu udah kuliah atau udah kerja baru deehh urusin tanaman-tanaman kamu itu..” Lanjut Sania,cewek yang katanya ‘sok’ perfect di sekolah ku.”Dari pada ngurusin tanaman kamu yang ga jelas manfaatnya itu mendingan bantuin temen-temen kamu piket tiap pagi,kan kelas nya tambah bersih.”Reza cowok yang terkenal ‘Playboy’ ini mulai ikut campur.”HAHA.. Iya tuh bener,Reza tumben pinter!!”ucap Sania.”Aduuhh!! Temen-temenn..”aku mulai maju ke tengah-tengah kelas untuk menjelaskan apa guna nya tanaman-tanaman ku “Kalian ga inget pelajaran IPA Biology yang kita pelajarin selama ini?? Dari hasih fotosintesis tanaman itu kan menghasilkan O2 atau biasa disebut Oksigen,kita kan juga perlu oksigen untuk bernafas jadi kalau kita ga ngurusin tumbuh-tumbuhan kita lama-lama mereka akan punah.Coba bayangkan kalau mereka punah? Akan menghirup apa kaliann jika oksigen di bumi kita sudah habis??” tiba-tiba Sekar si ketua kelas yang superduper sombong ini juga berbicara “Kan masih banyak orang-orang yang mempedulikan tanaman,bukan hanya kamu Li,jadi kalau kamu meninggalkan tanaman mu dulu dan melebih pentingkan sekolah kan masih bisa?” aku pun melanjutkan berbicara sambil tersenyum kepada Sekar “Kalau anak-anak zaman sekarang seperti itu semua,coba bayangkan masa depan kalian,jika orang-orang yang mempedulikan tanaman sudah tiada,apa masih ada generasi selanjutnya yang akan memelihara tanaman itu??kalau sudah tidak ada,akan menghirup apalagi kalian?? Oksigen di bumi itu punya jumlah,kalau setiap hari di hirup oleh manusia terus menerus dan lama-lama habis,apalagi yang akan kalian hirup? Apalagi sekarang kan labih banyak yang menebang pohon di banding yang menanam pohon.Coba kalian bayangkan sehari saja penebang liar yang jumlah nya ratusan itu satu orang bisa menebang sekitar 4-5 batang pohon,tapi orang-orang-orang yang peduli lingkungan sehari mereka bisa saja menanam 20-30 pohon,namun apa bisa dalam sehari pohon-pohon itu akan tumbuh menjadi pohon-pohon yang besar-besar dan rimbun??Pasti perlu beribu-ribu tahun untuk menunggu pohon-pohon itu tumbuh dewasa kaann?”.Tiba-tiba bel tanda masuk berbunyi mengagetkan semua yang ada di dalam kelas “TEEEETTTT!!! Kepada seluruh siswa harap memasuki kelasnya masing-masing” Suara itu terdengar jelas dari microphone sekolah.teman-teman ku langsung memasuki ruang kelas ku.Bu Ida selaku wali kelas ku memasuki ruang kelasku untuk memberikan pembinaan.
“TEETTT!! Waktunya istirahat”.Teman-teman ku berhamburan keluar kelas,ada yang ke koperasi ada yang ke taman sekolah untuk memakan makanan bawaannya bersama teman-temannya,tapi sebagian besar ke kantin.Untuk kali ini aku ingin ke kantin saja lah,kebetulan hari ini aku sedang tidak membawa makanan dari rumah,lagi juga dari kelas ku lebih dekat ke kantin.sebelum ke kantin aku melewati taman sekolah ku,aku lihat disana ada anak yang sedang asyik bercerita dengan temannya sambil merobek-robek dan mencabuti tanaman yang ada di taman.Akhirnya aku hampiri mereka sambil tersenyum seraya mengenalnya.”Hey.. Maaf ganggu,sebelumnya kenalkan nama ku Aulia Ramandita,panggil saja aku Lia.Hmm.. Kalian sedang apa? Bisa tidak kalu bercerita tak usah sambil merobek-robek tanaman atau mencabutinya,yang kalian cabuti itu kan calon pohon yang nantinya akan memberi kalian udara untuk bernafas,kalau kalian cabuti terus-menerus siapa lagi yang akan memberi kalian udara??” Mereka tersenyum kepadaku “iya juga sihh.Maaf ya kak,kita ga akan gitu lagi kok.”.Aku mengangguk seraya percaya.”Cukup panggil aku Lia saja yaa,karena aku baru kelas tujuh. Hehe” Ucapku sambil tersenyum.Ku lanjutkan perjalananku ke kantin.aku mulai menghampiri stand salah satu makanan favorite ku.”Mie ayam nya satu ya pak!saya tinggal dulu ya pak..”.Aku melangkah ke stand sebelah untuk memesan minuman.”Es teh nya ya bu,satu.”aku mengambil uang dari saku ku dan memberikannya kepada ibu itu.sambil menyantap makanan ku aku mulai berpikir, mengapa ya semua teman-teman ku tidak begitu memperdulikan tanaman?? Apa mereka gak sadar dari mana udara yang selama ini mereka hirup?.”Hey Lia!!” Reza mengangetkan ku sambil tersenyum.”Kok ngelamun sihh..?? Lagi ada masalah yaa..? Cerita aja sama aku..”.Dari pada aku cerita ke dia mendingan aku balik ke kelas dehh,untungnya mie ayam dan es teh ku sudah habis aku pun langsung lari ke taman sekolahku.. Hehe..
TTEEETTT!!! Memasuki jam ke6!”.Aku langsung bergegas kembali ke kelas ku untuk mengikuti pelajaran kesukaan ku yaitu IPA,Bu Dewi gurunya.Cara bu Dewi mengajar sebenarnya membuat temen-teman kelas ku mengantuk termasuk aku,namun ini lah pelajaran yang aku sukai,jadi bagaimana sistem pembelajarannya,aku tetap menyukai nya.Teman sebangku ku tiba-tiba menyolek tangan ku “Lia! Ga ngantuk apa?? Yang lainnya aja pada asyik mainan sendiri,kamu malah asyik dengerin bu Dewi ceramah..” Ucap Natalie dengan suara yang hampir tak terdengar.”Ssstt!!” Ucapku sambil tersenyum.Setelah cukup lama bu Dewi menjelaskan akhirnya bel pun berbunyi ”TEETTT!!! Waktunya pulang..” Teman-teman ku berlarian menuju luar kelas.Tiba-tiba terdengar suara dari microphone sekolah “Semua yang mengikuti ekskul cinta alam harap berkumpul di aula! Terimakasih”.Aku langsung menuju ke aula bersama teman kelas ku Nadhira yang mengikuti eskul yang sama seperti ku.”Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuuhh.. Anak-anak ibu cuma memberitahukan bahwa besok Sabtu kalian akan kemping,acara ini wajib di ikuti oleh semua peserta ekskul cinta alam.Kegiatan ini akan berlangsung di salah satu tempat perkemahan yang terdapat di dekat hutan.Mengapa saya memilih tempat itu? Ya karena kita akan mengamati penebang-penebang liar,dan tugas kalian adalah hanya mengamati penebang-penebang itu,dan mengingatkan bahwa yang ia lakukan itu salah.Dan masing-masing dari kalian harus membawa satu pohon untuk kita tanam disana,kalau yang punya lebih boleh membawa dua atau tiga.Jelass???Ada pertanyaann??” Bu Anny menjelaskan.”Tidakk buu..” Ucap anak-anak.”Kalau begitu sekian dari ibu,wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuhh..” Tutup bu Anny.”Waalaikumsalaamm..” Jawab anak-anak.”Sampai bertemu Sabtu besok anak-anak..”
Mobil ayah ku sudah ada di depan gerbang.”Tumben lama banget pulangnya,biasanya cepet?” Tanya ayah ku degan ramah.”Iya nih yaahh.Tadi ada pemberitahuan sedikit buat yang ikut eskul cinta alam” Jawab ku dengan santai.”Pemberitahuan apa?” Ayah ku bertanya sedikit.”Besok Sabtu disuruh ikut kemping,terus disuruh bawa pohon buat di tanam di hutan.” Kataku sambil melihat ke arah luar mobil.”Ohh gituu.. Loh berarti kamu ga ikut acara keluarga dong ke Puncak?” Tanya ayahku sambil mengngatkan ku kalau Sabtu juga ada acara keluarga di Puncak.Dengan tegas akhirnya aku memutuskan untuk tidak ikut dalam acara keluarga,ayahku bertanya-tanya “Mengapa kamu memilih kegiatan ekskul kamu di banding acara keluarga?” Raut wajah ayah terlihat sedih (mungkin karna aku tidak mau ikut acara keluarga) “Maaf ayah bukan Lia mementingkan eskul Lia tapi Lia kan belum pernah ikut yang seperti ini,lagian kegiatan ini juga ikut membantu untuk ikut serta menanam pohon di hutan,kegiatan ini juga mengajak peserta untuk mengingatkan para penebang liar untuk tidak melakukan hal seperti itu dan mengajak penebang-penebang itu menanam pohon,itu kan hal yang baik yaahh?? Boleh ya yah Lia ikut?” Tanya ku sambil menjelaskan.Ayah hanya mengangguk lesu,seperti tak rela aku ikut kegiatan itu.”Ayah bukan tidak mengizinkan Lia untuk mengikuti kegiatan itu,tapi kalau nanti Lia ga ada yang nganter ke tempat Lia kemping gimana?”. “Lia berangkat sama temen Lia aja yah,Nadhira! Tadi Lia di ajakin sama dia naik mobilnya tapi aku bilang ayah mau nganterin Lia.” Jawab ku tenang.”Yaudah kalau gitu.Tapi gapapa kan ayah ga nganterin Lia?”.”Gapapa ayaahh..”
Sesampainya dirumah,aku langsung masuk ke kamarku dan mengganti pakaian ku.Orang tua ku sudah menunggu di ruang makan untuk makan siang bersama ku.”Bu Lia kata nya ga mau ikut acara keluarga” Ucap ayah pada bunda ku.”lho kenapa?” bunda ku terlihat sedikit bingung dan menghentikan sendok berisi makanan nya yang ingin ia masukkan ke mulutnya.”Gini lho bunda,Tadi bu Anny bilang peserta ekskul cinta alam hari Sabtu harus mengikuti kemping,kemping ini tujuannya untuk mengingatkan bahwa yang dilakukan penebang-penebang liar itu salah,kita juga di suruh untuk membawa satu pohon dari rumah untuk di tanam di hutan,kalau gitu kan kita juga ikut membantu melestarikan hutan kan buundaa??” boleh kan bunda Lia ikutt??” Tanya ku lagi-lagi sambil menjelaskan kepada bundaku.”Yaa boleh saja,tapi siapa yang akan mengantar?” bunda ku meneruskan makannya sambil menjawab pertanyaan ku.”Nadhira bunda! Yang waktu itu pernah main ke rumah ku.Dia tadi ngajakin aku tapi aku bilang aku di antar ayah.” Jawab ku sambil mengingatkan bunda kepada wajah temanku Nadhira yang pernah ke rumah ku.”Yasudah kalau gitu,tapi apa kamu beneran ga mau ikut acara keluarga?” bundaku bertanya sekali lagi.”Benar bundaa.. Lia mau ikut kemping aja,kalau nanti ada acara keluarga lagi nanti Insyaallah Lia ikut dehh..” Jawab ku dengan tegas.Ibuku hanya membalasnya dengan senyum.Entah ia rela aku ikut kemping atau tidak.
Malam hari setelah sholat maghrib seperti biasa aku mengaji di kamarku hingga isya,setelah itu aku belajar.Di depan jendela kamar,aku biasa belajar lebih nyaman karena udara nya sejuk,walaupun agak seram karena banyak pepohonan yang ada di kebun rumah ku.Meja belajarku memang di dekat jendela,sengaja aku meminta ayah untuk menaruh nya disitu karena aku biasanya kalau belajar sering menyalakan kipas,karena udara di kamarku sangat panas kalau meja belajarku di dekat jendela kan tidak akan menyalakan kipas lagi,hitung-hitung berhemat.Aku juga sengaja tidah meminta ayah ku untuk di pasangkan AC di kamarku yaaa hitung-hitung hemat energi.”Malam yang indah” Ucapku sambil menatap bintang-bintang dan bulan purnama dari jendelaku.Aku bingung mengapa teman-teman ku tidak menyadari bahwa pohon itu penting dalam kehidupan?.Apa mereka tidak berfikir tentang masa depan mereka?.Sekira ku akan lebih buruk masa depan mereka jika tidak ada pohon.
Keesokan harinya,di sekolah..
“Nadhira!!” Ucap ku setelah pulang sekolah di depan gerbang.”Kenapa Li??” Jawab Nadhira sambil menengok ke arah ku.”besok aku boleh berangkat bareng kamu ga? Soalnya besok keluarga aku ada acara,jadi mereka ga bisa nganterin aku dehh.. Boleh yaa??” Pinta ku pada Nadhira.Dengan senyum manisnya ia menjawab “Boleh ko,nanti kamu ke rumah aku aja jam 6 pagi,kan kumpulnya jam delapan kita berangkat nya jam 6 aja ya..”.”Boleehh?? Yess!! Makasihh Nadhiraaa!! Iya nanti aku ke rumah kamu dehh!!” Ucap ku senang.”Dadaahh Iraa!! Ayah ku udah jemput aku tuh,aku duluan yaa..!!” lanjut ku sambil berlari menuju mobil ayah ku.Ku lambaikan tangan ku ke Nadhira,ia hanya membalas dengan senyuman.”Yah bener ya besok aku boleh ikut kemping?” Tanya ku di dalam mobil untuk memastikan bahwa ayah benar-benar mengizinkan.Aku kira ayah akan menjawab ‘iya’ atau apalah.Ternyata hanya senyum yang ia tunjukkan padaku.Aku masih ragu apa ayah benar-benar mengizinkan ku untuk mengikuti kemping atau tidak.Sesampainya di rumah,aku bicara pada bunda “Bunda Lia bener-bener boleh ikut kemping kan bunda?”.Jawaban bunda masih sama seperti ayah ia hanya menjawab dengan senyum.Entah kenapa mereka bisa begitu.Apa mereka tidak mau kalau aku tidak ikut acara keluarga?.Tapi kenapa mereka tidak menjelaskan pada ku yang sebenarnya? Tapi aku benar-benar ingin ikut acara itu.
Malam hari,saat makan malam aku tanyakan hal itu kepada kedua orang tua ku lagi.Mereka baru menjawab “Iya” bangga nya aku bisa mendapatkan izin dari kedua orang tua ku.Berarti besok aku benar-benar ikut kemping?.Yeess!!! Sorakku gembira di dalam kamar ku.Aku mulai membayangkan betapa bahagianya aku besok gumamku dalam hati.Tak sabar hati ini menunggu matahari kembali bersinar.Hari sudah larut malam aku masih belum puas membayangkan betapa bahagia nya aku besok.Haamm… Lama-lama aku mulai mengantuk dan akhirnya aku tertidur di sebuah sofa kecil di kamar ku.
Kringgg!!!!.Jam beker ku membangunkan ku tepat jam 4:30 pagi.Aku langsung ke kamar mandi untuk berwudhu dan sholat subuh.Tepat jam 6 pagi aku langsung ke rumah Nadhira.Beruntung rumah ku dengannya dekat,jadi cukup dengan jalan kaki sudah sampai.Sebelumnya tak lupa aku berpamitan kepada bunda dan ayah.”Bunda ayah aku berangkat dulu yaa..” Ucap ku sambil mencium tangan mereka.”Assalamualaikum!” Ucap ku.Tak lupa bunda mencium kening ku.Dirumah Nadhira aku langsung memasuki mobil milik ayah nya untuk segera berangkat.Dalam perjalanan aku dan Nadhira saling berdiam diri.Kalau aku masih belum puas memikirkan apa yang akan ku lakukan di sana dan tentunya betapa serunya di sana.Entah kalau Nadhira apa yang ia pikirkan kali ini.Sesampainya di sana,aku dan Nadhira langsung di sambut ramah oleh teman-teman ku yang sudah lebih lama sampai di sana.
Tepat jam tujuh kurang sepuluh menit acara ini di buka tentunya oleh bu Anny.”Assalamualaiku anak-anak!!” Sapa nya dengan ramah.”Waalaikum salam buu..” Anak-anak pun menjawab dengan serempak.”Selamat pagi.. Terimakasih yang pertama saya ucapkan terutama kepada Allah swt. Yang senantiasa memberi kita kesehatan pada pagi yang cerah ini dan tentunya terimakasih juga kepada kalian semua karena tanpa kalian acara ini tidak akan berjalan.Shalawat serta salam marilah kita curahkan kepada junjungan Nabi besar kita Muhammad (Sallallahualaihiwasallam).Mari bersama-sama kita buka acara ini dengan membaca basmalah”.Serempak anak-anak membaca basmalah “Bissmillahirrahmanirrahiimm..”.Setelah acara ini di buka masing-masing dari kami wajib membentuk kelompok.Satu kelompok harus terdiri dari 6 peserta,dan kelompoknya wajib di beri nama.Kelompok ku terdiri dari Nadhira,Layla,Zhafira,Rafa,Naufal,dan tentunya ada aku.Setelah berdiskusi cukup lama akhirnya kami sepakat mendaftarkan kelompok kami dengan nama “Beringin Tua”.Pasti semua bertanya mengapa kami memberinya nama dengan Beringin Tua??.Guru ku pun bertanya seperti itu,akhirnya salah satu dari kami menjelaskan “Begini,pohon beringin tua itu sangat kuat,kelompok kita juga ingin seperti beringin tua walaupun sudah tua tetapi masih kuat berdiri,dan pasti jarang ada orang yang berani menebang pohon beringin,seperti kelompok kita insyaallah jarang ada yang berani mengalahkan kelompok kita”.Tugas pertama kita harus menanam pohon yang sudah kita bawa dari rumah ke lahan yang ada di sekitar hutan.Setelah itu selesai kita di beri tugas untuk mengamati penebang-penebang dan membuat laporan.Setelah itu kita harus memberi peringatan agar si penebang itu menyadari bahwa yang ia lakukan itu salah.Ini saat-saat yang sangat aku tunggu dari awal.Kami mengamati dari jauh di balik semak-semak dan pohon “Eh yakin nih kita mau ngamatin di sini??” tanya Zhafira sedikit agak ragu.”Ssstt!! Ya yakin lahh Zhaff.. kalau ga yakin ngapain dari tadi kita ada di sini??” Ucap ku meyakinkan Zhafira.Tiba-tiba Rafa berbicara sambil ketakutan “Eh ngamatin sih ngamatin tapi ga usah tiarap kayak gini juga kalee! Kalau ada ular gimana nihh??”.Nadhira tiba-tiba menyambung “Eh Rafaa.. Lo kan cowo yang cewe aja ga takut ada ular lo yang cowo ko malah takut siihh??”.Layla membetulkan ucapan Nadhira “Iya tuh betull..!! Kalau jadi cowo tuh kaya Naufal dong!”.Zhafira meledek Layla “Alahh.. Bilang aja Layla suka kan sama Naufal?? Ngaku deh ngaku..”.Aku segera menenangkan kondisi “Eh eh!! Udah ah!! Kok jadi ributt sihh?? Kita kan mau ngerjain tugas bukan mau berisik..”.Semua serempak berkata “Iya deh iya maaf Li..”.Setelah cukup lama kami mengamati penebang-penebang pohon itu kami mulai menghampiri mereka.”Selamat pagi pak..Maaf pak sebelumnya kami dari SMP Islam Bhakti Cuma ingin mengingatkan bahwa hutan kita di Indonesia semakin sempit,dan jarang sekali orang yang peduli dengan hutan.” Belum selesaiku berbicara Zhafira meneruskan “Jadi tolong pak jangan menebang pohon berlebihan pak,kalau menebang pohon usahakan bapak membawa tanaman untuk di tanam di hutan ini sebagai pengganti pohon itu nantinya.”.Bapak itu menjawab “Kalian tuh masih kecil ga usah sok tau yaa..!!”.Naufal menegurnya dengan lembut “Maaf pak kami memang bukan orang sedewasa bapak,kami hanya ingin mengingatkan bahwa yang bapak lakukan salah,bukankah masih banyak pekerjaan yang lain yang bisa bapak kerjakan?mengapa harus menebang pohon?”.Bapak itu terlihat sangat marah,dengan nada tinggi ia berucap “Sudah lah pergi jauh-jauh kalian dari sini sebelum saya tambah marah!!dan jangan laporkan ini ke siapa-siapa!”.Kami semua belum beranjak dari tempat itu ia semakin marah.beberapa menit kemudian,akhirnya terpaksa kami semua pergi dari sana karena aku dan yang lainnya tidak mau mengambil resiko yang cukup berat.
Walaupun cukup melelahkan namun dari sinilah kami menyadari bahwa pohon adalah warisan dunia yang sangat berharga.Tanpa pohon habis sudah O2 (oksigen) yang ada di bumi.Tanpa pohon tak ada yang nama nya hutan.Tanpa pohon rakyat akan selalu kebanjiran saat hujan deras.Tanpa pohon longsor melanda di berbagai pelosok negri.Baru kali ini aku membayangkan betapa pentingnya pohon bagi bumi.Belum selesai sampai sini tugas kita masih berlanjut,kami harus mendengarkan sebuah kata mutiara dari Psikolog tentang apa penting nya pohon.Semakin lama ia berbicara suasana semakin mengharukan.Semua duduk tenang sambil menunduk dan mendengarkan.Air mata satu per satu peserta ikut menetes Sambil membayangkan betapa malang nya nasib dunia tanpa pohon.Tak sampai 5 menit berlalu Psikolog itu menghentikan bicaranya.Dan menyuruh kami untuk menyanyangi tanaman,baik itu yang kecil ataupun yang besar.Oh ya psikolog itu juga mengajarkan kita tentang sebuah perkampungan yang ramah lingkungan.
Aku ingin suatu saat nanti aku bisa membuat rumah seperti itu,bukan hanya untuk ku namun juga untuk semua.Nanti saat aku pulang aku akan mengusulkan kepada orang tua ku untuk merenovasi rumah ku menjadi seperti itu.Entah usulan ku di tanggapi atau tidak.Tiba-tiba Psikolog itu melanjutkan berbicara “Oh ya kalau nanti ada orang tua kalian yang mau merenovasi rumah,buatlah jendela sebanyak mungkin,karena jendela adalah tempat keluar masuknya udara dan sinar matahari… Jika banyak jendela di rumah kalian berarti rumah kalian termasuk kriteria rumah yang sehat. Jika tidak ada satu pun jendela di rumah kalian pasti sangat minim sekali udara dan sinar matahari yang masuk ke rumah kalian.Apakah kalian nyaman memiliki rumah seperti itu??”.Serempak semua menjawab “Tidaaakkk!!”.Psikolog itu meneruskan bicaranya “Siapa yang bisa menjelaskan mengapa kalian tidak nyaman memiliki rumah seperti itu?”.Aku langsung berdiri dan tunjuk tangan.”Jika rumah kita tidak ada jendelanya maka akan terasa sangat sumpek atau panas karena tidak ada udara yang masuk.Rumah kita juga akan memerlukan banyak energi listrik karena saat siang hari pasti sangat gelap sekali karena tidak ada sinar matahari yang masuk”.Psikolog itu kembali menjelaskan “Ya betul kata teman mu,Kita akan merasa panas di dalam rumah itu dan pastinya sangat gelap karena minimnya cahaya matahari yang masuk.”
Malam ini kami menginap di tenda milik kami masing-masing.Malam hari ini kami makan ikan bakar,jagung bakar,ubi atau pun singkong bakar.Malam itu sangat seru,Semua bersorak gembira.Namun aku hanya duduk berdiam diri di depan tenda dekat api unggun sambil menghangat kan badan.Aku masih memikirkan kata-kata psikolog itu tentang pohon.Aku semakin ingin menambah lebih banyak pohon di rumah ku.Pohon-pohon itu akan aku wariskan untuk tanah air ku Indonesia.Sayang nya besok pagi kami harus pulang kembali ke rumah.Seandainya waktu berjalan begitu lama betapa senangnya kami di sini,sayangnya waktu berjalan begitu cepat meninggalkan kenangan indah ini.Waktu semakin larut malam guruku pun sudah mulai mengingatkan untuk cepat tidur.
Keesokan pagi..
Tepat jam 4 pagi kami di bangunkan untuk sholat subuh,dan mengambil wudhu di sebuah sungai kecil yang airnya masih sangat jernih dan segar.Sesudah sholat kelompok kami di beri satu pack roti tawar dan dua sachet susu kental manis untuk topping,tak lupa juga susu siap saji untuk menambah energi.Nikmatnya pagi ini,walau senang kami juga tidak lupa tentang kebersihan,kami tidak akan membuang sampah sembarangan di hutan ini.Sebelum pulang kami harus menempelkan nama lengkap plus asal sekolah kami di batang pohon yang kemarin kita bawa dari rumah,kami pun berdoa agar pohon-pohon itu menjadi penyelamat bagi bangsa kami.Dan semua serempak berteriak “KAMI SIAP MENYELAMATKANNYA!!” maksud kata ini adalah,”Kami semua siap menyelamatkan bumi kita dengan banyak menanam pohon dan mengurangi pemakaian energi yang berlebihan, Insyaallah ini akan banyak membantu dalam menyelamatkan bumi kita!”.
Walaupun hanya sehari semalam,namun betapa banyak pelajaran yang dapat kami ambil.
Saat pelajaran IPA,Bu Dewi mempertunjukkan video tentang perkemahan Sabtu kemarin yang diikuti oleh semua peserta eskul cinta alam.”Bu Dewi ini kapan ko kita-kita ga di ajak siihh..??” Tanya Sania.Bu Dewi pun menjawab “Ini yang ikut cuma peserta eskul cinta alam saja,kalau kalian mau ikut yang tahun depan kalian harus daftar dulu jadi anggota eskul cinta alam baru kalian boleh ikut” Jelasnya.Mendengar semua penjelasan dari Bu Dewi teman kelasku jadi ingin ikut eskul cinta alam.Saat pulang sekolah Sania,Nathalie dan yang lainnya menepuk pundakku “Liaa,.. Kita minta maaf yaa,selama ini kita udah ngerendahin manfaat tanaman kamu” Belum selesai Sania bicara Nathalie melanjutkan “Iya.. Itu kan karena kita ga tau Li.. Kita baru tahu sekarang.. Maafin kita yaa..!!”.Aku hanya membalas dengan senyum.”Tapi kalian janji ya jangan nyepelein tanaman lagi..?” Tanya ku menyakinkan.”Oke deehh!!” Jawab Nathalie.Semua serempak berkata “KAMI SIAP MENYELAMATKANNYA!!”.
Nama Penulis: Elvani Maghfiroh

TAMAN NASIONAL KOMODO

Taman Nasional Komodo 
TAMAN NASIONAL KOMODO

Kendurkan syaraf dan bebaskan pikiran Anda untuk berpetualang di tempat yang menakjubkan ini. Saat berada di Taman Nasional Komodo seakan saja Anda berada di planet lain, sebuah pengalaman sangat mengesankan dan tak terlupakan bila mengunjunginya.
Datanglah ke Taman Nasional Komodo di Nusa Tenggara Timur. Ada keindahan menunggu Anda di sini, belum lagi kekayaan biota bawah airnya. Sementara di atasnya terpampang pulau-pulau indah berpasir putih hingga yang berpasir merah muda indahnya saat disapa matahari.
Taman Nasional KomodoKomodo adalah makhluk besar mirip kadal raksasa dengan memiliki panjang 2-3 m dan berat mencapai 165 kg, atau 100 kg saat perut kosong. Meskipun penampilannya menyeramkan, komodo bukanlah hewan pemburu yang aktif, mereka merupakan predator yang sabar. Di alam liar, komodo biasanya memburu mangsa yang lemah atau sudah terluka. Mereka hanya butuh satu gigitan untuk melumpuhkan mangsanya. Setelah mengintai mangsanya, terkadang hingga berhari-hari, komodo akan memakan  mangsanya yang tengah sekarat.  
Meski besar ukurannya, bersisik, berkuku tajam, lidah menjulur bercabang dua, serta bentuknya yang purba tetapi Anda tidak perlu takut melihatnya seseram itu karena setiap pengunjung termasuk Anda yang ingin melihat hewan ini akan ditemani jagawana yang sekaligus sebagai pawang. Anda tinggal mematuhi saja semua petunjuk dan saran pemandu berpengalaman ini.
Taman Nasional KomodoKomodo (Varanus komodoensis) adalah spesies langka yang hampir punah, hanya dapat Anda temukan di Taman Nasional Komodo. Karena keunikan dan kelangkaannya, Taman Nasional Komodo dinyatakan sebagai a World Heritage Site dan Man and Biosphere Reserve oleh UNESCO tahun 1986. Pertama kali ditemukan dunia ilmiah tahun 1911 oleh JKH Van Steyn. Sejak saat itu kemudian memperluas tujuan konservasinya juga untuk melindungi seluruh keanekaragaman hayati, baik laut dan darat.
Taman ini mencakup 3 pulau utama yaitu Pulau Komodo, Rinca, dan Padar, banyak juga pulau-pulau kecil lainnya yang jika dijumlahkan memiliki luas tanah 603 km². Total luas Taman Nasional Komodo saat ini adalah 1.817 km². Diperluas hingga 25 km² (Pulau Banta) dan 479 km² perairan laut akan menghasilkan total luas hingga 2.321 km². Setidaknya 2500 ekor komodo hidup di wilayah ini. Komodo berukuran besar biasanya memiliki panjang 3 m dan berat 90 kg. Habitat komodo adalah alam terbuka dengan padang rumput savanna, hutan hujan, pantai berpasir putih, batu karang, dan pantai yang airnya jernih. Di kawasan ini, Anda juga dapat menemukan kuda, banteng liar, rusa, babi hutan jantan, ular, kera, dan berbagai jenis burung.  
Taman Nasional Komodo memiliki biota bawah laut yang menakjubkan. Para penyelam mengatakan bahwa perairan Komodo adalah salah satu tempat menyelam terbaik di dunia. Memiliki pemandangan bawah laut yang memukau. Anda dapat menemukan 385 spesies karang yang indah, hutan mangrove, dan rumput laut sebagai rumah bagi ribuan spesies ikan, 70 jenis bunga karang, 10 jenis lumba-lumba, 6 macam paus, penyu hijau, dan berbagai jenis hiu dan ikan pari.
Bila Anda ingin menyelam di Pulau Komodo maka lihat link ini untuk informasi lebih lanjut.
Untuk melihat foto-foto dramatis dari Komodo dan Flores,

Jaringan Hewan dan Tumbuhan


Jaringan Hewan dan Tumbuhan


A.    Jaringan Tumbuhan

Berdasarkan sifatnya, ada dua macam jaringan yang menyusun tubuh tumbuhan, yaitu jaringan muda dan jaringan dewasa. Jaringan muda mempunyai sifat selalu membelah sehingga mempunyai fungsi menambah panjang akar maupun batang.


Mungkin anda membutuhkan Mungkin anda membutuhkan rpp dan silabus biologi sma, rpp dan silabus biologi smk atau rpp dan silabus biologi smp untuk menunjang proses pembelajaran pada mata pelajaran biologi.

1.    Jaringan muda (meristem)

Jaringan yang sel-selnya selalu aktif membelah disebut jaringan meristem. Sel-sel hasil pembelahan jaringan ini akan mengalami pendewasaan dan deferensiasi membentuk berbagai jaringan lain yang mempunyai fungsi tertentu. Ciri-ciri dari jaringan meristem adalah memiliki dinding sel yang tipis, bentuk selnya isodiametris, kaya akan protoplasma, tidak mengandung makanan cadangan, dan vakuolanya kecil-kecil.

2.    Jaringan dewasa

Jaringan Epidermis adalah jaringan terluar sebagai penutup seluruh permukaan tubuh tumbuhan. Fungsinya adalah untuk melindungi tubuh tumbuhan dari serangan hewan atau manusia. Sel-sel epidermis mengalami beberapa modifikasi menjadi berbagai bentuk yaitu stomata (sebagai tempat pertukaran gas), trikomata (dibagi menjadi dua yaitu trikoma glandular dan trikoma non glandular), lenti sel (fungsinya sebagai tempat pertukaran gas O2 dan CO2), bulu-bulu akar (berfungsi untuk memperluas bidang penyerapan air dan mineral dari dalam tanah agar berlangsung dengan cepat), spina (dibedakan menjadi dua yaitu spina asli dan spina palsu), velamen (berfungsi sebagai alat penyimpan air), sel kipas (berfungsi sebagai penyimpan air), dan sel kersik (disebut juga sel silica).

Jaringan parenkim (dasar) merupakan jaringan penyusun sebagian besar organ tumbuhan, baik pada akar, batang, daun, maupun biji.

Berdasarkan fungsinya, jaringan parenkim dikelompokkan menjadi empat yaitu parenkim asimilasi (untuk fotosintesis), parenkim udara (untuk menyimpan udara), parenkim penyimpan cadangan makanan (untuk menyimpan cadangan makanan), parenkim air (untuk menyimpan air), parenkim pengangkut (untuk mengangkut air dan unsure hara serta parenkim yang mengedarkan zat-zat makanan hasil fotosintesis), parenkim pengangkut luka (memiliki kemampuan regenerasi dengan cara membelah diri)

Berkas Pengangkut merupakan jaringan pada tumbuhan yang berfungsi untuk proses transportasi yang terdiri dari xylem dan floem.
  • Xylem berguna untuk mengangkut air dan mineral dari akar ke daun.
  • Floem berguna untuk mengangkut hasil fotosintesis ke seluruh tubuh.

Jaringan penguat pada tumbuhan ada dua macam, yaitu kolenkim dan sklerenkim.
  • Jaringan kolenkim merupakan jaringan penguat yang berasal dari jaringan parenkim yang mengalami penebalan selulosa pada bagian sudut-sudutnya sehingga sifat selnya merupakan sel yang hidup. Jaringan kolenkim berfungsi sebagai penguat pada tumbuhan muda dan tumbuhan herba, baik pada organ akar, batang, daun, maupun bunga dan buah.
  • Jaringan sklerenkim merupakan jaringan penguat yang sel-selnya sudah mati dengan penebalan lignin secara melingkar. Jaringan sklerenkim banyak ditemukan pada tumbuhan yang sudah tidak mengalami pertumbuhan dan perkembangan, yaitu pada tumbuhan monokotil dan dikotil yang sudah tua. Sel sel sklerenkim dibedakan menjadi sklereid dan serat (serabut).

 
B.    Jaringan Hewan

Struktur tubuh hewan tersusun atas sel, jaringan, organ dan system organ. Berbagai struktur organ akan menyusun individu. Sel hewan adalah unit terkecil secara structural dan fungsional penyusun individu hewan. Untuk mendukung fungsi tersebut sel tersusun oleh organel. Jaringan adalah kumpulan sel-sel yang mempunyai struktur dan fungsi yang sama terdapat empat jaringan utama penyusun individu, yaitu jaringan epithelium, jaringan ikat, jaringan otot dan jaringan saraf.
1.    Jaringan epithelium

Berfungsi untuk melindungi permukaan luar dan dalam organ.
2.    Jaringan ikat biasa

Berfungsi untuk melindungi jaringan dan organ dan mengikat sel-sel untuk membentuk jaringan dan mengikat jaringan dan jaringan untuk membentuk organ.
Jaringan ikat tersusun atas matriks dan sel-sel penyusun jaringan ikat. Matriks adalah bahan dasar sesuatu melekat.
 
3.    Osteon (Jaringan Tulang Sejati)

Berdasarkan kepadatan matriks ada atau tidak ada rongga di dalamnya , tulang dibedakan menjadi dua, yaitu:
  • Tulang kompak (keras) Tersusun atas matriks yang rapat.
  • Tulang Spons (bunga karang) Matriksnya tersusun longgar.

4.    Jaringan darah

Berfungsi untuk pengangkutan CO2 dan O2, sari-sari makanan, hormon, sisa metabolisme dan alat pertahanan tubuh.

Komponen penyusunnya adalah  
a.    Eritrosit

Tidak mempunyai inti sel dan sitoplasmanya mengandung hemoglobin.
b.    Leukosit

Mengandung inti sel dan dapat bergerak. Terbagi menjadi dua, yaitu leukosit agranuler dan leukosit granuler.

c.    Trombosit

Tidak memiliki inti dan mudah pecah apabila menyentuh permukaan yang kasar. Dapat melepaskan enzim tromboplastin yang berperan dalam pembekuan darah.

5.    Limfe (Jaringan Getah Bening)

Tersusun atas sel-sel limfosit dan makrophag serta serat-serat retikuler yang menjadi rangka untuk menahan timbunan lim[posit dan macrophage.

6.    Jaringan Otot

Tersusun atas sel-sel otot. Mempunyai sifat kontraktibilitas dan relaksibilitas. Jaringan otot berdasarkan struktur penyusunnya dibedakan menjadi tiga, yaitu:

a.    Otot Polos

Bekerja lamban tidak di bawah pengaruh otak.

b.    Otot Jantung

Merupkan otot khusus penyusun organ jantung. Keistimewaanya adalah bekerja tidak di bawah pengaruh otak namun dapat berkontraksi secara ritmis dan terus menerus.

c.    Otot lurik

Berkontraksi cepat tetapi tidak mampu bekerja dalam waktu yang lama. Otot lurik bekerja dibawah pengaruh otak dan melekat pada rangka tubuh sehingga sehingga sering disebut sebagai otot rangka.

 
7.    Jaringan Lemak

Tersusun atas sel-sel lemak dan matriks. Jaringan lemak bersal dari sel-sel mesenkim. Fungsi jaringan lemak adalah untuk cadangan energi,penjaga kestabilan tubuh danproteksi mekanis.
8.    Jaringan Syaraf

Jaringan syaraf tersusun atas sel-sel syaraf (neuron). Jaringan syaraf merupakan perkembangan dari lapisan embrional ectoderm. Jaringan syaraf sangat penting untuk mengatur kerja organ-organ tubuh bersama system hormon. (Mochamad Indrawan,60:2003)
II.    Alat dan Bahan

Alat    : 
  1. Mikroskop monokuler cahaya
  2. Preparat awetan

Bahan     :
  1. Penampang melintang batang Zea mays / jagung (awetan)
  2. Irisan melintang daun Ficus sp / Beringin (awetan)
  3. Darah manusia (awetan)
  4. Villi intestinalis (awetan)
III.    Cara Kerja
1.    Penampang melintang batng Zea mays / jagung (awetan)

a.    Menyiapkan alat dan bahan yang akan diamati
b.    Mengambil Zea mays awetan yang telah disediakan
c.    Meletakkan kaca preparat ke tempat preparat mekanik
d.    Melihat hasil peamatan melalui lensa okuler
e.    Menggambar hasil pengamata
2.    Irisan melintang daun Ficus sp / beringin (awetan)

a.    Menyiapkan alat dan bahan yang akan diamati
b.    Mengambil Ficus sp awetan yang telah disediakan
c.    Meletakkan kaca preparat ke tempat preparat mekanik
d.    Melihat hasil peamatan melalui lensa okuler
e.    Menggambar hasil pengamatan
3.    Darah manusia (awetan)

a.    Menyiapkan alat dan bahan yang akan diamati
b.    Meletakkan preparat Eritrosit yang sudah diawetkan ke tempat preparat mekanik
c.    Melihat hasil pengamatan melalui lensa okuler
d.    Menggambar hasil pengamatan
4.    Villi intestinalis (awetan)

a.    Menyiapkan alat dan bahan yang akan diamati
b.    Meletakkan preparat Villi intestinalis yang sudah diawetkan ke tempat preparat mekanik
c.    Melihat hasil pengamatan melalui lensa okuler
d.    Menggambar hasil pengamata
IV.    Hasil pengamatan

1.    Penampang melintang batang Zea mays / jagung (awetan)
 Gambar 1. Zea mays
Keterangan gambar:

1.    Collenchyma        4. Phloem
2.    Xilem vessel        5. Fibrous sheath (scelenchyma)
3.    Parenchyma        6. Epidermis


Deskripsi

Tumbuahn memiliki jaringan pengangkut yaitu xilem yang berada didalam dan berfungsi untuk mengangkut unsur hara dari akar ke daun dan floem berada di luar berfungsi untuk menyebar hasil fotosintesis ke seluruh tumbuh-tumbuhan. Pada gambar Zea mays, buluh tapis tampak berbentuk persegi banyak. Sementara itu sel pengiring yang berada di dekat buluh tampak berukuran lebih kecil dari buluh tapis.


2.    Irisan melintang daun Ficus sp / Beringin (awetan)
Gambar 2. Ficus sp
Deskripsi

Pada gambar daun Ficus sp diatas terlihat sel-sel yang tersebar. Sel-sel tersebut adalah mesofil.
Beringin banyak ditemukan di tepi jalan, pinggiran kota atau tumbuh di tepi jurang. Pohon besar, tinggi 20 - 25 m, berakar tunggang. Batang tegak, bulat, permukaan kasar, cokelat kehitaman, percabangan simpodial, pada batang keluar akar gantung (akar udara). Daun tunggal, bertangkai pendek, letak bersilang berhadapan, bentuknya lonjong, tepi rata, ujung runcing, pangkal turnpul, panjang 3 - 6 cm, lebar 2 - 4 cm, pertulangan menyirip, hijau. Bunga tunggal, keluar dari ketiak daun, kelopak bentuk corong, mahkota bulat, halus, kuning kehijauan. Buah buni, bulat, panjang 0,5 - 1 cm, masih muda hijau, setelah tua merah. Biji bulat, keras, putih.
3.    Darah manusia (awetan)
 Gambar 3. Darah manusia
Keterangan gambar :

a.    Eritrosit
b.    Neutrofil
c.    Eosinofil
d.    Limfosit
Deskripsi

Darah manusia tersusun dari plasma darah dan sel-sel darah. Pada hasil pengamatan diatas sel darah manusia yang terlihat adalah eritrosit dan leukosit. Eritrosit merupakan bagian utama dari sel-sel darah. Tiap sel darah merah (Eritrosit) mengandung 200 juta molekul hemoglobin. Hemoglobin inilah yang memberikan warna merah pada eritrosit, eritrosit mempunyai bentuk bikonkaf, seperti cakram yang tidak berinti. Selain Eritrosit sel darah putuih (leukosit) juga terlihat bentuk leukosit bervariasi, dan mempunyai ukuran lebih besar daripad eritrosit. Leukosit mempunyai inti bulat dan cekung. Leukosit memiliki fungsi untuk pertahanan tubuh terhadap penyakit oleh bakteri atau benda asing.


4.    Villi intestinalis / Usus halus (awetan)
Gambar 4. Villi intestinalis

Keterangan gambar :

1.    Otot melingkar

Deskripsi


Usus halus merupakan organ pencernaan mahluk (organisme) tingkat tinggi. Pada hasil pengamatan diatas terlihat otot melingkar, yang fungsinya berperan dalam peredaran darah dan membantu sari-sari makanan



V.    Pembahasan
Jaringan Tumbuhan

Berdasarkan sifatnya, ada dua macam jaringan yang menyusun tubuh tumbuhan, yaitu jaringan muda dan jaringan dewasa. Jaringan muda mempunyai sifat selalu membelah sehingga mempunyai fungsi menambah panjang akar maupun batang.

Jaringan Hewan

Struktur tubuh hewan tersusun atas sel, jaringan, organ dan system organ. Berbagai struktur organ akan menyusun individu. Sel hewan adalah unit terkecil secara structural dan fungsional penyusun individu hewan. Untuk mendukung fungsi tersebut sel tersusun oleh organel. Jaringan adalah kumpulan sel-sel yang mempunyai struktur dan fungsi yang sama terdapat empat jaringan utama penyusun individu, yaitu jaringan epithelium, jaringan ikat, jaringan otot dan jaringan saraf.


Dari hasil pengamatan penulis dapat membedakan jaringan tumbuhan dan jaringan hewan yang terdiri dari :

  1. Jaringan pada tumbuhan dapat memiliki fungsi spesifik, misal: xilem dan phloem  masing-masing untuk mentransport zat-zat dari akar ke daun dan dari daun ke seluruh tumbuhan
  2. Jaringan struktural pada hewan menggunakan mineral kalsium (proses kalsifikasi), jaringan struktural pada tumbuhan menggunakan lignin
  3. Tidak terdapat jaringan pada tumbuhan yang analog dengan jaringan saraf pada hewan
  4. Pada hewan terdapat jaringan-jaringan pembentuk organ-organ pencernaan untuk memecah makromolekul menjadi monomer-monomernya, kebalikannya pada tumbuhan terdapat jaringan (mesofil daun) yang membentuk makromolekul dari molekul-molekul sederhana yang diperole dari akar (air, dll) dan udara (CO2)


VI.    Simpulan
Berdasarkan sifatnya, ada dua macam jaringan yang menyusun tubuh tumbuhan,

1.    Jaringan muda
2.    Jaringan dewasa

Adapun jaringan tumbuhan yang ikut berperan aktif dalam membangun tubuh tumbuhan yaitu:

1.    Jaringan parenkim (dasar)
2.    Berkas pengangkut
3.    Jaringan penguat

Struktur tubuh hewan tersusun atas sel, jaringan, organ dan system organ. Berbagai struktur organ akan menyusun individu. Sel hewan adalah unit terkecil secara structural dan fungsional penyusun individu hewan. Untuk mendukung fungsi tersebut sel tersusun oleh organel. Jaringan adalah kumpulan sel-sel yang mempunyai struktur dan fungsi yang sama.

Pada jaringan hewan terdapat beberapa jaringan yang berperan aktif sesuai dengan fungsinya antara lain:

1.    Jaringan epithelium
Berfungsi untuk melindungi permukaan luar dan dalam organ.

2.    Jaringan ikat biasa
Berfungsi untuk melindungi jaringan dan organ dan mengikat sel-sel untuk membentuk jaringan dan mengikat jaringan dan jaringan untuk membentuk organ.

3.    Osteon (Jaringan Tulang Sejati)
Berdasarkan kepadatan matriks ada atau tidak ada rongga di dalamnya , tulang dibedakan menjadi dua, yaitu:
  • Tulang kompak (keras) Tersusun atas matriks yang rapat.
  • Tulang Spons (bunga karang) Matriksnya tersusun longgar.

4.    Jaringan darah
Berfungsi untuk pengangkutan CO2 dan O2, sari-sari makanan, hormon, sisa metabolisme dan alat pertahanan tubuh.

5.    Limfe (Jaringan Getah Bening)
Tersusun atas sel-sel limfosit dan makrophag serta serat-serat retikuler yang menjadi rangka untuk menahan timbunan limposit dan makrophage.

6.    Jaringan Otot
Tersusun atas sel-sel otot. Mempunyai sifat kontraktibilitas dan relaksibilitas. Jaringan otot berdasarkan struktur penyusunnya dibedakan menjadi tiga,

7.    Jaringan Lemak
Tersusun atas sel-sel lemak dan matriks. Jaringan lemak bersal dari sel-sel mesenkim.
Fungsi jaringan lemak adalah untuk cadangan energi,penjaga kestabilan tubuh danproteksi mekanis.

8.    Jaringan Syaraf
Jaringan syaraf tersusun atas sel-sel syaraf (neuron). Jaringan syaraf merupakan perkembangan dari lapisan embrional ectoderm. Jaringan syaraf sangat penting untuk mengatur kerja organ-organ tubuh bersama system hormon. 

Unsur Intrinsik Karya Sastra

Unsur Intrinsik Karya Sastra (Fiksi) 

Prosa (Cerpen atau Novel)

A. Tema
adalah ide pokok sebuah cerita, yang diyakini dan dijadikan sumber cerita.

B. Alur, Plot, atau Jalan Cerita
adalah susunan peristiwa atau kejadian yang membentuk sebuah cerita.
Alur dibagi menjadi 3 yaitu: 
  1. Alur maju adalah rangkaian peristiwa yang urutannya sesuai dengan urutan waktu kejadian atau cerita yang bergerak ke depan terus. 
  2. Alur mundur adalah rangkaian peristiwa yang susunannya tidak sesuai dengan urutan waktu kejadian atau cerita yang bergerak mundur (flashback). 
  3. Alur campuran adalah campuran antara alur maju dan alur mundur.
Alur meliputi beberapa tahap:
  1. Pengantar: bagian cerita berupa lukisan, waktu, tempat atau kejadian yang merupakan awal cerita.
  2. Penampilan masalah: bagian yang menceritakan masalah yang dihadapi pelaku cerita.
  3. Puncak ketegangan / klimaks : masalah dalam cerita sudah sangat gawat, konflik telah memuncak.
  4. Ketegangan menurun / antiklimaks : masalah telah berangsur–angsur dapat diatasi dan kekhawatiran mulai hilang.
  5. Penyelesaian / resolusi : masalah telah dapat diatasi atau diselesaikan.
C. Tokoh, Pelaku, atau Pemeran
adalah yang berperan dalam sebuah cerita, dapat berupa manusia, hewan, atau benda-benda yang "dihidupkan". 

Biasanya tokoh dibagi menjadi 3, yaitu:

  1. Protagonis (berasal dari bahasa Yunani πρωταγωνιστής (protagonistes), "orang yang berperan dalam bagian pertama suatu cerita, aktor utama")adalah tokoh utama dalam suatu hal seperti buku cerita, film, video game maupun teater. Dalam literatur, protagonis adalah tokoh yang melawan antagonis. Protagonis sering merupakan seorang pemeran utama , kadang-kadang seorang jagoan, atau hal lainnya yang merupakan konflik dengan antagonis. Protagonis biasanya baik dan tidak jahat. Namun dalam beberapa cerita, tidak semua protagonis menjadi jagoan atau baik. Adakalanya protagonis bertingkah seperti antagonis yang kemudian dikenal sebagai Protagonist Anti-Hero (Anti-Heroine untuk wanita).
  2. Antagonis; dalam literatur, antagonis adalah karakter yang melawan karakter utama atau protagonis. Antagonis sering merupakan seorang penjahat, kadang-kadang mungkin binatang, atau hal lainnya yang merupakan konflik dengan protagonis. Antagonis biasanya jahat dan tidak baik serta sering menjadi pembuat onar (ulah). 
  3. Tritagonis; yaitu tokoh pelerai; dapat juga menjadi tokoh pembantu, baik untuk tokoh protagonis maupun untuk tokoh antagonis. Tokoh tritagonis adalah tokoh yang tidak memegang peran utama dalam cerita. Tokoh tritagonis biasanya tidak terlibat dalam semua bagian cerita. Keberadaannya berperan sebagai penghubung antara tokoh protagonis dan antagonis.

Berdasarkan peranannya, tokoh diklasifikasikan menjadi 3, yaitu:

  1. Tokoh sentral yaitu tokoh-tokoh yang paling menentukan dalam drama. Tokoh sentral merupakan penyebab terjadinya konflik. Tokoh sentral meliputi tokoh protagonis dan tokoh antagonis.
  2. Tokoh utama yaitu tokoh pendukung atau penentang tokoh sentral. Dapat juga sebagai perantara tokoh sentral. Dalam hal ini adalah tokoh tritagonis.
  3. Tokoh pembantu yaitu tokoh-tokoh yang memegang peran pelengkap atau tambahan dalam mata rangkai cerita. Kehadiran tokoh pembantu ini menurut kebutuhan cerita saja. Tidak semua drama menampilkan kehadiran tokoh pembantu.
D. Penokohan, Watak, perwatakan, atau Karakter
Perwatakan disebut juga penokohan. Perwatakan/penokohan adalah penggambaran sifat batin seseorang tokoh yang disajikan dalam cerita. Perwatakan tokoh-tokoh dalam drama digambarkan melalui dialog, ekspresi, atau tingkah laku sang tokoh. Penggambaran watak tokoh dalam naskah drama erat kaitannya dalam pemilihan setting/latar atau tempat terjadinya peristiwa.

Penggambarkan watak atau karakter seseorang tokoh yang dapat dilihat dari 3 segi yaitu melalui:
  1. Dialog tokoh
  2. Penjelasan tokoh
  3. Penggambaran fisik tokoh
Ada 3 cara yang digunakan pengarang untuk melukiskan watak tokoh cerita, yaitu:
  1. secara langsung; pada pelukisan secara langsung, pengarang langsung melukiskan keadaan dan sifat si tokoh, misalnya cerewet, nakal, jelek, baik, atau berkulit hitam.
  2. secara tidak langsung; pada pelukisan watak secara tidak langsung, pengarang secara tersamar memberitahukan keadaan tokoh cerita. Watak tokoh dapat disimpulkan dari pikiran, cakapan, ucapan, dan tingkah laku tokoh, bahkan dari penampilannya. Watak tokoh juga dapat disimpulkan melalui tokoh lain yang menceritakan secara tidak langsung.
  3. secara kontekstual; pada Pelukisan kontekstual, watak tokoh dapat disimpulkan dari bahasa yang digunakan pengarang untuk mengacu kepada tokoh.
Ada 3 macam cara untuk melukiskan atau menggambarkan watak para tokoh dalam cerita, yaitu:
1. Cara analitik; Pengarang menceritakan atau menjelaskan watak tokoh cerita secara langsung. 
2. Cara dramatik; Pengarang tidak secara langsung menceritakan watak tokoh seperti pada cara analitik, melainkan menggambarkan watak tokoh dengan cara:
  • melukiskan tempat atau lingkungan sang tokoh.
  • menampilkan dialog antartokoh dan dari dialog-dialog itu akan tampak watak para tokoh cerita.
  • menceritakan tingkah laku, perbuatan, atau reaksi tokoh terhadap suatu peristiwa. 
3. Cara gabungan analitik dan dramatik; Pengarang menggunakan kedua cara tersebut di atas secara bersamaan dengan anggapan bahwa keduanya bersifat saling melengkapi.
E. Latar (Setting)
adalah tempat, waktu, dan suasana yang terdapat dalam cerita. Sebuah cerita harus jelas di mana berlangsungnya (latar tempat), kapan terjadinya (latar waktu), dan suasana serta keadaan ketika cerita berlangsung (latar suasana).

F. Sudut Pandang (Point of View)
adalah cara pengarang "mem-posisi-kan" dirinya dalam karya tersebut.
Sudut pandang pengarang (SPP) secara garis besar dibedakan menjadi 2 yaitu:
  1. Sudut Pandang Orang I (kesatu atau pertama atau "aku-an"); SPP orang I ditandai dengan menggunakan "aku" atau "saya" sebagai tokoh cerita. 
  2. Sudut Pandang Orang III (ketiga atau "dia-an"); SPP orang III ditandai dengan menggunakan "dia/ia" atau 'nama pelaku' sebagai tokoh cerita.
Sudut Pandang orang I (kesatu) dibedakan menjadi 2, yaitu:
1. SPP orang I Pelaku Utama
Contoh: (penulis sebagai "AKU", menjadi tokoh utama)
Sore itu aku sedang menyapu halaman rumahku. Tiba-tiba aku dikagetkan suara benda jatuh. Aku melangkah menjauh sambil menoleh ke arah suara. Ternyata suara itu suara mangga bekas codot yang jatuh.
"Astagfirullah!" aku menenangkan diri.
"Aku juga kaget, Mas," Kadir melongok dari jendela.
"Kamu mendengar juga, Dir?" aku menoleh ke arah Kadir, "Padahal cuma ini," kupungut mangga yang tercabik-cabik gigitan codot itu. 
  
2. SPP orang I Pelaku Sampingan
Contoh: (penulis sebagai "AKU", menjadi tokoh sampingan)
Sore itu Kadir sedang menyapu halaman rumahnya. Tiba-tiba dia dikagetkan suara benda jatuh. Dia melangkah menjauh sambil menoleh ke arah suara. Ternyata suara itu suara mangga bekas codot yang jatuh.
"Astagfirullah!" Kadir menenangkan diri.
"Aku juga kaget, Mas," aku melongok dari jendela.
"Kamu mendengar juga, Yok?" Kadir menoleh ke arahku, "Padahal cuma ini," Kadir memungut mangga yang tercabik-cabik gigitan codot itu.

Sudut Pandang orang III (ketiga) dibedakan menjadi:
1. SPP orang III Serbatahu; Dikatakan serbatahu maksudnya bahwa pengarang menceritakan sedetil mungkin sampai ke masalah yang ada dalam pikiran si tokoh cerita.

Contoh:
Sore itu Kadir sedang menyapu halaman rumahnya. Tiba-tiba dia dikagetkan suara benda jatuh. Dia melangkah menjauh sambil menoleh ke arah suara. Ternyata suara itu suara mangga bekas codot yang jatuh.
"Astagfirullah!" Kadir menenangkan diri.
"Aku juga kaget, Mas," Doyok melongok dari jendela.
"Kamu mendengar juga, Yok?" Kadir menoleh ke arah Doyok, "Padahal cuma ini," Kadir memungut mangga yang tercabik-cabik gigitan codot itu.

2. SPP orang III Tidak Serbatahu atau Terbatas; Dikatakan "tidak serbatahu" maksudnya bahwa pengarang tidak menceritakan sedetil mungkin sampai ke masalah yang ada dalam pikiran si tokoh cerita. Kesannya pengarang tidak mengetahui apa yang sudah, sedang dan akan terjadi.
Contoh:
Sore itu seorang laki-laki sedang menyapu halaman rumah. Tiba-tiba ada suara benda jatuh. Entah apa yang dia rasakan dan dia melangkah menjauh sambil menoleh ke arah suara tersebut. Ternyata suara itu suara mangga bekas codot yang jatuh.
"Astagfirullah!" laki-laki itu menenangkan diri.
"Aku juga kaget, Mas," seorang laki-laki lain melongok dari jendela.
"Kamu mendengar juga, Yok?" laki-laki yang sedang menyapu tadi menoleh ke arah laki-laki yang ada di jendela, "Padahal cuma ini," laki-laki itu memungut mangga yang tercabik-cabik gigitan codot itu.

G. Gaya Bahasa
adalah pemanfaatan kekayaan bahasa, pemakaian ragam tertentu untuk memperoleh efek-efek tertentu, keseluruhan ciri bahasa sekelompok penulis sastra dan cara khas dalam menyampaikan pikiran dan perasaan, baik secara lisan maupun tertulis. Gaya bahasa adalah cara mengungkapkan perasaan atau pikiran dengan bahasa sedemikian rupa, sehingga kesan dan efek terhadap pembaca atau pendengar dapat dicapai semaksimal dan seintensif mungkin.
Gaya bahasa ialah cara penyair menggunakan bahsa untuk menimbulkan kesan-kesan tertentu. Gaya digunakan untuk melahirkan keindahan (http://esastra.com/kurusu/kepenyairan.htm#Modul 11). Hal itu terjadi karena dalam karya sastralah ia paling sering dijumpai, sebagai wujud eksplorasi dan kreativitas sastrawan-sastrawati dalam berekspresi.
Gaya bahasa adalah cara mengungkapkan pikiranmelalui bahasa secara khas yang memperlihatkan jiwa dan kepribadian penulis/pemakai bahasa (Gorys Keraf, 2002: 113). Suatu penciptaan puisi, juga bentuk-bentuk tulisan yang lain, misalnya cerpen, novel, naskah drama (Wacana sastra) sangat membutuhkan penguasaan gaya bahasa, agar puisi yang dihasilkan nanti lebih menarik, indah, dan berkualitas.
Gaya bahasa berdasarkan pilihan kata, yaitu:
  • Gaya bahasa resmi
  • Gaya bahasa tak resmi
  • Gaya bahasa percakapan
Gaya bahasa berdasarkan nada, yaitu:
  • Gaya sederhana
  • Gaya mulia dan bertenaga
  • Gaya menengah
Gaya bahasa berdarkan struktur kalimat, yaitu:
  • Klimaks
  • Antiklimaks
  • Paralelisme
  • Antitesis
  • Repetisi
H. Amanat
adalah pesan atau nasihat yang ingin disampaikan pengarang melalui cerita
Blogger Template by Clairvo