Rabu, 05 Desember 2012

Kurva Titrasi Asam Basa


Kurva titrasi dibuat dengan menghitung pH campuran reaksi pada

beberapa titik yang berbeda selama perubahan larutan basanya. Bentuk kurva titrasi tergantung pada kekuatan asam dan basa yang direaksikan.
a. Titrasi Asam Kuat dengan Basa Kuat
Reaksi antara 25 ml HCl 0,1 M dengan NaOH 0,1 M, reaksi yang terjadi sebagai berikut :
HCl(aq) + NaOH(aq) ---->NaCl(aq) + H2O(aq)

Kurva asam kuat dengan basa kuat dapat dilihat pada gambar diatas. pH sebelum NaOH =1,
Setelah penambahan 10 ml NaOH pH menjadi 1,37. Penambahan 25 ml NaOH pH = 7,
karena terjadi titik ekuivalen yang menyebabkan larutan garam NaCl bersifat netral. Penambahan 26 ml NaOH berubah drastic menjadi 11,29. Garam NaCl yang terbentuk dari asam kuat dan basa kuat yang merupakan elektrolit kuat tidak akan terhidrolisis, karena larutannya bersifat netral (pH=7).
Contoh : NaCl(aq) ----> Na+(aq) + Cl-(aq)
Na+(aq) H2O(l) ---->
Cl- (aq) + H2O(l)---->
b. Titrasi Asam Kuat dengan Basa Lemah
Reaksi antara 25 ml HCl 0,1 M dengan NH3 0,1 M (Kb = 10-5). Reaksinya sebagai berikut :
HCl(aq) + NH3(aq) ---->NH4Cl(aq)
Sebelum penambahan NH3, pH =1, setelah penambahan 10 ml NH3, pH =1,37,
penambahan 25 ml NH3, pH=5,15 yang merupakan titik ekuivalen. Penambahan 26 ml NH3, pH berubasedikit, yaitu 6,1.
Penambahan sedikibasa maka pH garam hamper tidak berubah, sehingga merupakan larutan penyangga. Titik ekuivalen terjadi pada pH<7,>karena garam yang terbentuk mengalami hidrolisis sebagian yang bersifat asam.
NH4Cl(aq) ---> NH4(aq) + Cl-
NH4+(aq) + H2O(l) ---> NH4OH(aq) + H+(aq)
Cl-(aq) + H2O(l) --->
c. Titrasi Asam Lemah dengan Basa Kuat
Reaksi antara 25 ml HC2H3O2 0,1 M (Ka= 1,74.10-5) dengan NaOH 0,1 M.
Reak
si : HC2H3O2(aq) +NaOH(aq) ---> C2H3O2Na(aq) + H2O(l)

Penambahan 10 ml NaOH pH berubah menjadi 4,58, penambahan 25 ml terjadi titik ekuivalen
Pada pH = 8,72. Penambahan 26 ml NaOH pH =10,29. Pada grafik diatas,
penambahan sedikit basa, maka pH akan naik sedikit, sehingga termasuk larutan penyangga. Titik ekuivalen diperoleh pada pH >7. Hal itu disebabkan garam yang terbentuk mengalami hidrolisis sebagian yang bersifat basa.
C2H3O2Na(aq) ---> CH3COO-(aq) + Na+(aq)
C2H3O2(aq) + H2O(l) ---> C2H3O2H(aq) + OH-(aq)
Na+(aq) + H2O(l) --->
d. Titrasi Asam Lemah dengan Basa Lemah
Contoh yang biasa untuk kurva titrasi asam lemah dan basa lemah adalah asam etanoat danamonia
CH3COOH (aq) + NH3(aq) --->CH3COONH4 (aq)
Hal ini juga terjadi karena keduanya bersifat lemah - pada kasus tersebut, titik ekivalen kira-kira terletak pada pH 7.
Gambar ini hanyalah penggabungan gambar yang telah anda lihat. Sebelum titik ekivalen sama seperti kasus amonia - HCl. Setelah titik ekivalen seperti bagian akhir kurva asam etanoat - NaOH.

Perhatian bahwa kurva tersebut sedikit tidak curam pada gambar ini. Malahan, terdapat sesuatu yang dikenal dengan "titik infleksi". Kecuraman yang berkurang berarti bahwa sulit melakukan titrasi antara asam lemah vs basa lemah.
LATIHAN
1. Hitunglah kemolalan larutan yang dibuat dengan melarutkan 10 gram urea dalam 100 gram air !
2. Hitunlah jumlah mol zat yang dihasilkan dari 2,4 gram Mg yang direaksikan dengan asam sulfat ! (Ar Mg=24)
3. Apabila 100 ml H2SO0,1 M dicampurkan dengan 400 ml larutan NaOH 0,1 M,tentukan banyaknya NaOH sisa dan hasil reaksinya !
4. Tentukan kadar asam asetat pada cuka makan, bila 10 ml cuka diencerkan tepat 100 ml dan sebanyak 20 ml cuka encer tersebut dititrasi dengan larutan NaOH 0,1 M sebanyak 30 ml ! (ρ = 1 gram/ml, Mr CH3COOH =60)
5. Jika kita memiliki 5 ml larutan NH1,48 M, berapakah volume akhir larutan
setelah diencerkan menjadi 1 M !

Kunci Jawaban
1. m = 1000/p x gram/Mr
= 1000/1000 x 10/60
= 1,7 mol/kg
2. Mg(S) + H2SO4(aq) → MgSO4(aq) + H2(g)
Mg yang bereaksi = gram/Mr
= 2,4/24 = 0,1 mol
MgSO4 yang terbentuk = 1/1 x 0,1 mol = 0,1 mol
H2 yang terbentuk = 1/1 x 0,1 mol = 0,1 mol
3. mol H2SOmula-mula = 100 ml x 0,1 M = 10 mmol
Mol NaOH mula-mula = 400 ml x 0,1 M = 40 mmol
......................H2SO4(aq) + 2NaOH(aq) → Na2SO4(aq) + 2H2O(aq)
Mula-mula : 10 mmol ........40 mmol........ - -
Bereaksi : 10 mmol .............20 mmol ........10 mmol......... 20 mmol
_____________________________________________-
Sisa .........;: _..................... 20 mmol .........10 mmol .......20 mmol
Sehingga didapat hasil reaksi = ..........10 mmol Na2SOdan sisa pereaksi = 20 mmol NaOH.
4. Pengenceran cuka
Cuka sebelum diencerkan = V1, M1
Cuka sesudah diencerkan = V2, M2
V1 x M1 = V2 xM2
10 x M= 100 x M2
M1 = 10 M.......... (1)
Titrasi
Asam cuka = VA, MA, nA
NaOH = VB, MB, nB
Rumus penetralan
VA x MA x nA = VB x MB x nB
20 x MA x 1 = 30 x 0,1 x 1
M= 0,15 M......(2)
Dimana M= M2 = 0,15 M, subtitusi persamaan (1)
M1 = 10 M2 = 10 x 0,15 M
M1 = 1,5 M
% cuka = M x Mr/ ρ x10
= 1,5 x 60/1x10

Kurva Titrasi Asam Basa


Kurva titrasi dibuat dengan menghitung pH campuran reaksi pada

beberapa titik yang berbeda selama perubahan larutan basanya. Bentuk kurva titrasi tergantung pada kekuatan asam dan basa yang direaksikan.
a. Titrasi Asam Kuat dengan Basa Kuat
Reaksi antara 25 ml HCl 0,1 M dengan NaOH 0,1 M, reaksi yang terjadi sebagai berikut :
HCl(aq) + NaOH(aq) ---->NaCl(aq) + H2O(aq)

Kurva asam kuat dengan basa kuat dapat dilihat pada gambar diatas. pH sebelum NaOH =1,
Setelah penambahan 10 ml NaOH pH menjadi 1,37. Penambahan 25 ml NaOH pH = 7,
karena terjadi titik ekuivalen yang menyebabkan larutan garam NaCl bersifat netral. Penambahan 26 ml NaOH berubah drastic menjadi 11,29. Garam NaCl yang terbentuk dari asam kuat dan basa kuat yang merupakan elektrolit kuat tidak akan terhidrolisis, karena larutannya bersifat netral (pH=7).
Contoh : NaCl(aq) ----> Na+(aq) + Cl-(aq)
Na+(aq) H2O(l) ---->
Cl- (aq) + H2O(l)---->
b. Titrasi Asam Kuat dengan Basa Lemah
Reaksi antara 25 ml HCl 0,1 M dengan NH3 0,1 M (Kb = 10-5). Reaksinya sebagai berikut :
HCl(aq) + NH3(aq) ---->NH4Cl(aq)
Sebelum penambahan NH3, pH =1, setelah penambahan 10 ml NH3, pH =1,37,
penambahan 25 ml NH3, pH=5,15 yang merupakan titik ekuivalen. Penambahan 26 ml NH3, pH berubasedikit, yaitu 6,1.
Penambahan sedikibasa maka pH garam hamper tidak berubah, sehingga merupakan larutan penyangga. Titik ekuivalen terjadi pada pH<7,>karena garam yang terbentuk mengalami hidrolisis sebagian yang bersifat asam.
NH4Cl(aq) ---> NH4(aq) + Cl-
NH4+(aq) + H2O(l) ---> NH4OH(aq) + H+(aq)
Cl-(aq) + H2O(l) --->
c. Titrasi Asam Lemah dengan Basa Kuat
Reaksi antara 25 ml HC2H3O2 0,1 M (Ka= 1,74.10-5) dengan NaOH 0,1 M.
Reak
si : HC2H3O2(aq) +NaOH(aq) ---> C2H3O2Na(aq) + H2O(l)

Penambahan 10 ml NaOH pH berubah menjadi 4,58, penambahan 25 ml terjadi titik ekuivalen
Pada pH = 8,72. Penambahan 26 ml NaOH pH =10,29. Pada grafik diatas,
penambahan sedikit basa, maka pH akan naik sedikit, sehingga termasuk larutan penyangga. Titik ekuivalen diperoleh pada pH >7. Hal itu disebabkan garam yang terbentuk mengalami hidrolisis sebagian yang bersifat basa.
C2H3O2Na(aq) ---> CH3COO-(aq) + Na+(aq)
C2H3O2(aq) + H2O(l) ---> C2H3O2H(aq) + OH-(aq)
Na+(aq) + H2O(l) --->
d. Titrasi Asam Lemah dengan Basa Lemah
Contoh yang biasa untuk kurva titrasi asam lemah dan basa lemah adalah asam etanoat danamonia
CH3COOH (aq) + NH3(aq) --->CH3COONH4 (aq)
Hal ini juga terjadi karena keduanya bersifat lemah - pada kasus tersebut, titik ekivalen kira-kira terletak pada pH 7.
Gambar ini hanyalah penggabungan gambar yang telah anda lihat. Sebelum titik ekivalen sama seperti kasus amonia - HCl. Setelah titik ekivalen seperti bagian akhir kurva asam etanoat - NaOH.

Perhatian bahwa kurva tersebut sedikit tidak curam pada gambar ini. Malahan, terdapat sesuatu yang dikenal dengan "titik infleksi". Kecuraman yang berkurang berarti bahwa sulit melakukan titrasi antara asam lemah vs basa lemah.
LATIHAN
1. Hitunglah kemolalan larutan yang dibuat dengan melarutkan 10 gram urea dalam 100 gram air !
2. Hitunlah jumlah mol zat yang dihasilkan dari 2,4 gram Mg yang direaksikan dengan asam sulfat ! (Ar Mg=24)
3. Apabila 100 ml H2SO0,1 M dicampurkan dengan 400 ml larutan NaOH 0,1 M,tentukan banyaknya NaOH sisa dan hasil reaksinya !
4. Tentukan kadar asam asetat pada cuka makan, bila 10 ml cuka diencerkan tepat 100 ml dan sebanyak 20 ml cuka encer tersebut dititrasi dengan larutan NaOH 0,1 M sebanyak 30 ml ! (ρ = 1 gram/ml, Mr CH3COOH =60)
5. Jika kita memiliki 5 ml larutan NH1,48 M, berapakah volume akhir larutan
setelah diencerkan menjadi 1 M !

Kunci Jawaban
1. m = 1000/p x gram/Mr
= 1000/1000 x 10/60
= 1,7 mol/kg
2. Mg(S) + H2SO4(aq) → MgSO4(aq) + H2(g)
Mg yang bereaksi = gram/Mr
= 2,4/24 = 0,1 mol
MgSO4 yang terbentuk = 1/1 x 0,1 mol = 0,1 mol
H2 yang terbentuk = 1/1 x 0,1 mol = 0,1 mol
3. mol H2SOmula-mula = 100 ml x 0,1 M = 10 mmol
Mol NaOH mula-mula = 400 ml x 0,1 M = 40 mmol
......................H2SO4(aq) + 2NaOH(aq) → Na2SO4(aq) + 2H2O(aq)
Mula-mula : 10 mmol ........40 mmol........ - -
Bereaksi : 10 mmol .............20 mmol ........10 mmol......... 20 mmol
_____________________________________________-
Sisa .........;: _..................... 20 mmol .........10 mmol .......20 mmol
Sehingga didapat hasil reaksi = ..........10 mmol Na2SOdan sisa pereaksi = 20 mmol NaOH.
4. Pengenceran cuka
Cuka sebelum diencerkan = V1, M1
Cuka sesudah diencerkan = V2, M2
V1 x M1 = V2 xM2
10 x M= 100 x M2
M1 = 10 M.......... (1)
Titrasi
Asam cuka = VA, MA, nA
NaOH = VB, MB, nB
Rumus penetralan
VA x MA x nA = VB x MB x nB
20 x MA x 1 = 30 x 0,1 x 1
M= 0,15 M......(2)
Dimana M= M2 = 0,15 M, subtitusi persamaan (1)
M1 = 10 M2 = 10 x 0,15 M
M1 = 1,5 M
% cuka = M x Mr/ ρ x10
= 1,5 x 60/1x10

Blogger Template by Clairvo