Jumat, 19 Oktober 2012

Kami Siap Menyelamatkannya!

Kami Siap Menyelamatkannya! 

 

Nama ku Aulia Rahmadita,aku duduk di kelas 7B SMP Islam Bhakti.Dari kecil aku sangat hobby dengan yang namanya “Bercocok tanam” maka dari itu aku memutuskan untuk mengikuti eskul cinta alam di sekolahku.Rumah ku penuh dengan tanaman hias maupun pohon-pohon yang rimbun.Bagi ku ini tempat yang sangat nyaman,karena jarang tempat-tempat seperti ini apalagi yang nama nya di Jakarta.Setiap pagi sebelum berangkat sekolah tak lupa aku menyapa setiap tanaman ku dengan memberinya air,namun karena banyak sekali tanaman yang aku punya jadi sebagian biar bunda deh yang memberinya air.”Liaa!!sudah jam setengah tujuh cepat,ayah sudah menunggu di depan,nanti kamu bisa terlambat sekolah!”bunda mengingatkan ku untuk lebih cepat.”Liaa!!biar bunda saja nanti yang nyiram semua tanaman kamuu!!Ayo cepatt!”lanjut bunda ku.”Iyaa bundaa!” Jawab ku singkat karena takut terlambat sekolah.Tak lupa aku mencium tangan bunda sebelum aku berangkat sekolah dan mengucapkan salam “Assalamualaikum bunda,Lia pergi ke sekolah dulu ya!”bunda pun menjawab dengan lembut “Waalaikumsalam,hati-hati yaa..!”.bergegas aku naiki mobil ayahku untuk berangkat ke sekolah.

Sesampainya di sekolah aku langsung menaiki tangga menuju ruang kelas ku yang berada di lantai dua.”Assalamualaikum!” Ucapku memasuki kelas yang sedang di bersihkan oleh petugas piket.”Walaikumsalam Lia!Baru dateng?Biasanya pagi-pagi banget?” Ucap Eka selaku seksi mading di kelas ku.”Hehe iya nih ka,tadi aku kelamaan nyiramin tanaman sampai lupa waktu,hehe” Ucap ku sambil menaruh tas ku di salah satu bagku kelas ku.”Liaa Liaa.. Kamu tuh kerjaan nya ngurusin tanaman mulu deehh!! Emang nya mereka bisa bantu kamu kalau kamu lagi kesusahann??”Ucap Natalie cewek tomboi di kelasku yang memang terkenal sombong.”Iya,bener juga tuh kata Natalie,mendingan kamu pentingin sekolah dulu dehh jangan tanaman muluu,,nanti kalau kamu udah kuliah atau udah kerja baru deehh urusin tanaman-tanaman kamu itu..” Lanjut Sania,cewek yang katanya ‘sok’ perfect di sekolah ku.”Dari pada ngurusin tanaman kamu yang ga jelas manfaatnya itu mendingan bantuin temen-temen kamu piket tiap pagi,kan kelas nya tambah bersih.”Reza cowok yang terkenal ‘Playboy’ ini mulai ikut campur.”HAHA.. Iya tuh bener,Reza tumben pinter!!”ucap Sania.”Aduuhh!! Temen-temenn..”aku mulai maju ke tengah-tengah kelas untuk menjelaskan apa guna nya tanaman-tanaman ku “Kalian ga inget pelajaran IPA Biology yang kita pelajarin selama ini?? Dari hasih fotosintesis tanaman itu kan menghasilkan O2 atau biasa disebut Oksigen,kita kan juga perlu oksigen untuk bernafas jadi kalau kita ga ngurusin tumbuh-tumbuhan kita lama-lama mereka akan punah.Coba bayangkan kalau mereka punah? Akan menghirup apa kaliann jika oksigen di bumi kita sudah habis??” tiba-tiba Sekar si ketua kelas yang superduper sombong ini juga berbicara “Kan masih banyak orang-orang yang mempedulikan tanaman,bukan hanya kamu Li,jadi kalau kamu meninggalkan tanaman mu dulu dan melebih pentingkan sekolah kan masih bisa?” aku pun melanjutkan berbicara sambil tersenyum kepada Sekar “Kalau anak-anak zaman sekarang seperti itu semua,coba bayangkan masa depan kalian,jika orang-orang yang mempedulikan tanaman sudah tiada,apa masih ada generasi selanjutnya yang akan memelihara tanaman itu??kalau sudah tidak ada,akan menghirup apalagi kalian?? Oksigen di bumi itu punya jumlah,kalau setiap hari di hirup oleh manusia terus menerus dan lama-lama habis,apalagi yang akan kalian hirup? Apalagi sekarang kan labih banyak yang menebang pohon di banding yang menanam pohon.Coba kalian bayangkan sehari saja penebang liar yang jumlah nya ratusan itu satu orang bisa menebang sekitar 4-5 batang pohon,tapi orang-orang-orang yang peduli lingkungan sehari mereka bisa saja menanam 20-30 pohon,namun apa bisa dalam sehari pohon-pohon itu akan tumbuh menjadi pohon-pohon yang besar-besar dan rimbun??Pasti perlu beribu-ribu tahun untuk menunggu pohon-pohon itu tumbuh dewasa kaann?”.Tiba-tiba bel tanda masuk berbunyi mengagetkan semua yang ada di dalam kelas “TEEEETTTT!!! Kepada seluruh siswa harap memasuki kelasnya masing-masing” Suara itu terdengar jelas dari microphone sekolah.teman-teman ku langsung memasuki ruang kelas ku.Bu Ida selaku wali kelas ku memasuki ruang kelasku untuk memberikan pembinaan.
“TEETTT!! Waktunya istirahat”.Teman-teman ku berhamburan keluar kelas,ada yang ke koperasi ada yang ke taman sekolah untuk memakan makanan bawaannya bersama teman-temannya,tapi sebagian besar ke kantin.Untuk kali ini aku ingin ke kantin saja lah,kebetulan hari ini aku sedang tidak membawa makanan dari rumah,lagi juga dari kelas ku lebih dekat ke kantin.sebelum ke kantin aku melewati taman sekolah ku,aku lihat disana ada anak yang sedang asyik bercerita dengan temannya sambil merobek-robek dan mencabuti tanaman yang ada di taman.Akhirnya aku hampiri mereka sambil tersenyum seraya mengenalnya.”Hey.. Maaf ganggu,sebelumnya kenalkan nama ku Aulia Ramandita,panggil saja aku Lia.Hmm.. Kalian sedang apa? Bisa tidak kalu bercerita tak usah sambil merobek-robek tanaman atau mencabutinya,yang kalian cabuti itu kan calon pohon yang nantinya akan memberi kalian udara untuk bernafas,kalau kalian cabuti terus-menerus siapa lagi yang akan memberi kalian udara??” Mereka tersenyum kepadaku “iya juga sihh.Maaf ya kak,kita ga akan gitu lagi kok.”.Aku mengangguk seraya percaya.”Cukup panggil aku Lia saja yaa,karena aku baru kelas tujuh. Hehe” Ucapku sambil tersenyum.Ku lanjutkan perjalananku ke kantin.aku mulai menghampiri stand salah satu makanan favorite ku.”Mie ayam nya satu ya pak!saya tinggal dulu ya pak..”.Aku melangkah ke stand sebelah untuk memesan minuman.”Es teh nya ya bu,satu.”aku mengambil uang dari saku ku dan memberikannya kepada ibu itu.sambil menyantap makanan ku aku mulai berpikir, mengapa ya semua teman-teman ku tidak begitu memperdulikan tanaman?? Apa mereka gak sadar dari mana udara yang selama ini mereka hirup?.”Hey Lia!!” Reza mengangetkan ku sambil tersenyum.”Kok ngelamun sihh..?? Lagi ada masalah yaa..? Cerita aja sama aku..”.Dari pada aku cerita ke dia mendingan aku balik ke kelas dehh,untungnya mie ayam dan es teh ku sudah habis aku pun langsung lari ke taman sekolahku.. Hehe..
TTEEETTT!!! Memasuki jam ke6!”.Aku langsung bergegas kembali ke kelas ku untuk mengikuti pelajaran kesukaan ku yaitu IPA,Bu Dewi gurunya.Cara bu Dewi mengajar sebenarnya membuat temen-teman kelas ku mengantuk termasuk aku,namun ini lah pelajaran yang aku sukai,jadi bagaimana sistem pembelajarannya,aku tetap menyukai nya.Teman sebangku ku tiba-tiba menyolek tangan ku “Lia! Ga ngantuk apa?? Yang lainnya aja pada asyik mainan sendiri,kamu malah asyik dengerin bu Dewi ceramah..” Ucap Natalie dengan suara yang hampir tak terdengar.”Ssstt!!” Ucapku sambil tersenyum.Setelah cukup lama bu Dewi menjelaskan akhirnya bel pun berbunyi ”TEETTT!!! Waktunya pulang..” Teman-teman ku berlarian menuju luar kelas.Tiba-tiba terdengar suara dari microphone sekolah “Semua yang mengikuti ekskul cinta alam harap berkumpul di aula! Terimakasih”.Aku langsung menuju ke aula bersama teman kelas ku Nadhira yang mengikuti eskul yang sama seperti ku.”Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuuhh.. Anak-anak ibu cuma memberitahukan bahwa besok Sabtu kalian akan kemping,acara ini wajib di ikuti oleh semua peserta ekskul cinta alam.Kegiatan ini akan berlangsung di salah satu tempat perkemahan yang terdapat di dekat hutan.Mengapa saya memilih tempat itu? Ya karena kita akan mengamati penebang-penebang liar,dan tugas kalian adalah hanya mengamati penebang-penebang itu,dan mengingatkan bahwa yang ia lakukan itu salah.Dan masing-masing dari kalian harus membawa satu pohon untuk kita tanam disana,kalau yang punya lebih boleh membawa dua atau tiga.Jelass???Ada pertanyaann??” Bu Anny menjelaskan.”Tidakk buu..” Ucap anak-anak.”Kalau begitu sekian dari ibu,wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuhh..” Tutup bu Anny.”Waalaikumsalaamm..” Jawab anak-anak.”Sampai bertemu Sabtu besok anak-anak..”
Mobil ayah ku sudah ada di depan gerbang.”Tumben lama banget pulangnya,biasanya cepet?” Tanya ayah ku degan ramah.”Iya nih yaahh.Tadi ada pemberitahuan sedikit buat yang ikut eskul cinta alam” Jawab ku dengan santai.”Pemberitahuan apa?” Ayah ku bertanya sedikit.”Besok Sabtu disuruh ikut kemping,terus disuruh bawa pohon buat di tanam di hutan.” Kataku sambil melihat ke arah luar mobil.”Ohh gituu.. Loh berarti kamu ga ikut acara keluarga dong ke Puncak?” Tanya ayahku sambil mengngatkan ku kalau Sabtu juga ada acara keluarga di Puncak.Dengan tegas akhirnya aku memutuskan untuk tidak ikut dalam acara keluarga,ayahku bertanya-tanya “Mengapa kamu memilih kegiatan ekskul kamu di banding acara keluarga?” Raut wajah ayah terlihat sedih (mungkin karna aku tidak mau ikut acara keluarga) “Maaf ayah bukan Lia mementingkan eskul Lia tapi Lia kan belum pernah ikut yang seperti ini,lagian kegiatan ini juga ikut membantu untuk ikut serta menanam pohon di hutan,kegiatan ini juga mengajak peserta untuk mengingatkan para penebang liar untuk tidak melakukan hal seperti itu dan mengajak penebang-penebang itu menanam pohon,itu kan hal yang baik yaahh?? Boleh ya yah Lia ikut?” Tanya ku sambil menjelaskan.Ayah hanya mengangguk lesu,seperti tak rela aku ikut kegiatan itu.”Ayah bukan tidak mengizinkan Lia untuk mengikuti kegiatan itu,tapi kalau nanti Lia ga ada yang nganter ke tempat Lia kemping gimana?”. “Lia berangkat sama temen Lia aja yah,Nadhira! Tadi Lia di ajakin sama dia naik mobilnya tapi aku bilang ayah mau nganterin Lia.” Jawab ku tenang.”Yaudah kalau gitu.Tapi gapapa kan ayah ga nganterin Lia?”.”Gapapa ayaahh..”
Sesampainya dirumah,aku langsung masuk ke kamarku dan mengganti pakaian ku.Orang tua ku sudah menunggu di ruang makan untuk makan siang bersama ku.”Bu Lia kata nya ga mau ikut acara keluarga” Ucap ayah pada bunda ku.”lho kenapa?” bunda ku terlihat sedikit bingung dan menghentikan sendok berisi makanan nya yang ingin ia masukkan ke mulutnya.”Gini lho bunda,Tadi bu Anny bilang peserta ekskul cinta alam hari Sabtu harus mengikuti kemping,kemping ini tujuannya untuk mengingatkan bahwa yang dilakukan penebang-penebang liar itu salah,kita juga di suruh untuk membawa satu pohon dari rumah untuk di tanam di hutan,kalau gitu kan kita juga ikut membantu melestarikan hutan kan buundaa??” boleh kan bunda Lia ikutt??” Tanya ku lagi-lagi sambil menjelaskan kepada bundaku.”Yaa boleh saja,tapi siapa yang akan mengantar?” bunda ku meneruskan makannya sambil menjawab pertanyaan ku.”Nadhira bunda! Yang waktu itu pernah main ke rumah ku.Dia tadi ngajakin aku tapi aku bilang aku di antar ayah.” Jawab ku sambil mengingatkan bunda kepada wajah temanku Nadhira yang pernah ke rumah ku.”Yasudah kalau gitu,tapi apa kamu beneran ga mau ikut acara keluarga?” bundaku bertanya sekali lagi.”Benar bundaa.. Lia mau ikut kemping aja,kalau nanti ada acara keluarga lagi nanti Insyaallah Lia ikut dehh..” Jawab ku dengan tegas.Ibuku hanya membalasnya dengan senyum.Entah ia rela aku ikut kemping atau tidak.
Malam hari setelah sholat maghrib seperti biasa aku mengaji di kamarku hingga isya,setelah itu aku belajar.Di depan jendela kamar,aku biasa belajar lebih nyaman karena udara nya sejuk,walaupun agak seram karena banyak pepohonan yang ada di kebun rumah ku.Meja belajarku memang di dekat jendela,sengaja aku meminta ayah untuk menaruh nya disitu karena aku biasanya kalau belajar sering menyalakan kipas,karena udara di kamarku sangat panas kalau meja belajarku di dekat jendela kan tidak akan menyalakan kipas lagi,hitung-hitung berhemat.Aku juga sengaja tidah meminta ayah ku untuk di pasangkan AC di kamarku yaaa hitung-hitung hemat energi.”Malam yang indah” Ucapku sambil menatap bintang-bintang dan bulan purnama dari jendelaku.Aku bingung mengapa teman-teman ku tidak menyadari bahwa pohon itu penting dalam kehidupan?.Apa mereka tidak berfikir tentang masa depan mereka?.Sekira ku akan lebih buruk masa depan mereka jika tidak ada pohon.
Keesokan harinya,di sekolah..
“Nadhira!!” Ucap ku setelah pulang sekolah di depan gerbang.”Kenapa Li??” Jawab Nadhira sambil menengok ke arah ku.”besok aku boleh berangkat bareng kamu ga? Soalnya besok keluarga aku ada acara,jadi mereka ga bisa nganterin aku dehh.. Boleh yaa??” Pinta ku pada Nadhira.Dengan senyum manisnya ia menjawab “Boleh ko,nanti kamu ke rumah aku aja jam 6 pagi,kan kumpulnya jam delapan kita berangkat nya jam 6 aja ya..”.”Boleehh?? Yess!! Makasihh Nadhiraaa!! Iya nanti aku ke rumah kamu dehh!!” Ucap ku senang.”Dadaahh Iraa!! Ayah ku udah jemput aku tuh,aku duluan yaa..!!” lanjut ku sambil berlari menuju mobil ayah ku.Ku lambaikan tangan ku ke Nadhira,ia hanya membalas dengan senyuman.”Yah bener ya besok aku boleh ikut kemping?” Tanya ku di dalam mobil untuk memastikan bahwa ayah benar-benar mengizinkan.Aku kira ayah akan menjawab ‘iya’ atau apalah.Ternyata hanya senyum yang ia tunjukkan padaku.Aku masih ragu apa ayah benar-benar mengizinkan ku untuk mengikuti kemping atau tidak.Sesampainya di rumah,aku bicara pada bunda “Bunda Lia bener-bener boleh ikut kemping kan bunda?”.Jawaban bunda masih sama seperti ayah ia hanya menjawab dengan senyum.Entah kenapa mereka bisa begitu.Apa mereka tidak mau kalau aku tidak ikut acara keluarga?.Tapi kenapa mereka tidak menjelaskan pada ku yang sebenarnya? Tapi aku benar-benar ingin ikut acara itu.
Malam hari,saat makan malam aku tanyakan hal itu kepada kedua orang tua ku lagi.Mereka baru menjawab “Iya” bangga nya aku bisa mendapatkan izin dari kedua orang tua ku.Berarti besok aku benar-benar ikut kemping?.Yeess!!! Sorakku gembira di dalam kamar ku.Aku mulai membayangkan betapa bahagianya aku besok gumamku dalam hati.Tak sabar hati ini menunggu matahari kembali bersinar.Hari sudah larut malam aku masih belum puas membayangkan betapa bahagia nya aku besok.Haamm… Lama-lama aku mulai mengantuk dan akhirnya aku tertidur di sebuah sofa kecil di kamar ku.
Kringgg!!!!.Jam beker ku membangunkan ku tepat jam 4:30 pagi.Aku langsung ke kamar mandi untuk berwudhu dan sholat subuh.Tepat jam 6 pagi aku langsung ke rumah Nadhira.Beruntung rumah ku dengannya dekat,jadi cukup dengan jalan kaki sudah sampai.Sebelumnya tak lupa aku berpamitan kepada bunda dan ayah.”Bunda ayah aku berangkat dulu yaa..” Ucap ku sambil mencium tangan mereka.”Assalamualaikum!” Ucap ku.Tak lupa bunda mencium kening ku.Dirumah Nadhira aku langsung memasuki mobil milik ayah nya untuk segera berangkat.Dalam perjalanan aku dan Nadhira saling berdiam diri.Kalau aku masih belum puas memikirkan apa yang akan ku lakukan di sana dan tentunya betapa serunya di sana.Entah kalau Nadhira apa yang ia pikirkan kali ini.Sesampainya di sana,aku dan Nadhira langsung di sambut ramah oleh teman-teman ku yang sudah lebih lama sampai di sana.
Tepat jam tujuh kurang sepuluh menit acara ini di buka tentunya oleh bu Anny.”Assalamualaiku anak-anak!!” Sapa nya dengan ramah.”Waalaikum salam buu..” Anak-anak pun menjawab dengan serempak.”Selamat pagi.. Terimakasih yang pertama saya ucapkan terutama kepada Allah swt. Yang senantiasa memberi kita kesehatan pada pagi yang cerah ini dan tentunya terimakasih juga kepada kalian semua karena tanpa kalian acara ini tidak akan berjalan.Shalawat serta salam marilah kita curahkan kepada junjungan Nabi besar kita Muhammad (Sallallahualaihiwasallam).Mari bersama-sama kita buka acara ini dengan membaca basmalah”.Serempak anak-anak membaca basmalah “Bissmillahirrahmanirrahiimm..”.Setelah acara ini di buka masing-masing dari kami wajib membentuk kelompok.Satu kelompok harus terdiri dari 6 peserta,dan kelompoknya wajib di beri nama.Kelompok ku terdiri dari Nadhira,Layla,Zhafira,Rafa,Naufal,dan tentunya ada aku.Setelah berdiskusi cukup lama akhirnya kami sepakat mendaftarkan kelompok kami dengan nama “Beringin Tua”.Pasti semua bertanya mengapa kami memberinya nama dengan Beringin Tua??.Guru ku pun bertanya seperti itu,akhirnya salah satu dari kami menjelaskan “Begini,pohon beringin tua itu sangat kuat,kelompok kita juga ingin seperti beringin tua walaupun sudah tua tetapi masih kuat berdiri,dan pasti jarang ada orang yang berani menebang pohon beringin,seperti kelompok kita insyaallah jarang ada yang berani mengalahkan kelompok kita”.Tugas pertama kita harus menanam pohon yang sudah kita bawa dari rumah ke lahan yang ada di sekitar hutan.Setelah itu selesai kita di beri tugas untuk mengamati penebang-penebang dan membuat laporan.Setelah itu kita harus memberi peringatan agar si penebang itu menyadari bahwa yang ia lakukan itu salah.Ini saat-saat yang sangat aku tunggu dari awal.Kami mengamati dari jauh di balik semak-semak dan pohon “Eh yakin nih kita mau ngamatin di sini??” tanya Zhafira sedikit agak ragu.”Ssstt!! Ya yakin lahh Zhaff.. kalau ga yakin ngapain dari tadi kita ada di sini??” Ucap ku meyakinkan Zhafira.Tiba-tiba Rafa berbicara sambil ketakutan “Eh ngamatin sih ngamatin tapi ga usah tiarap kayak gini juga kalee! Kalau ada ular gimana nihh??”.Nadhira tiba-tiba menyambung “Eh Rafaa.. Lo kan cowo yang cewe aja ga takut ada ular lo yang cowo ko malah takut siihh??”.Layla membetulkan ucapan Nadhira “Iya tuh betull..!! Kalau jadi cowo tuh kaya Naufal dong!”.Zhafira meledek Layla “Alahh.. Bilang aja Layla suka kan sama Naufal?? Ngaku deh ngaku..”.Aku segera menenangkan kondisi “Eh eh!! Udah ah!! Kok jadi ributt sihh?? Kita kan mau ngerjain tugas bukan mau berisik..”.Semua serempak berkata “Iya deh iya maaf Li..”.Setelah cukup lama kami mengamati penebang-penebang pohon itu kami mulai menghampiri mereka.”Selamat pagi pak..Maaf pak sebelumnya kami dari SMP Islam Bhakti Cuma ingin mengingatkan bahwa hutan kita di Indonesia semakin sempit,dan jarang sekali orang yang peduli dengan hutan.” Belum selesaiku berbicara Zhafira meneruskan “Jadi tolong pak jangan menebang pohon berlebihan pak,kalau menebang pohon usahakan bapak membawa tanaman untuk di tanam di hutan ini sebagai pengganti pohon itu nantinya.”.Bapak itu menjawab “Kalian tuh masih kecil ga usah sok tau yaa..!!”.Naufal menegurnya dengan lembut “Maaf pak kami memang bukan orang sedewasa bapak,kami hanya ingin mengingatkan bahwa yang bapak lakukan salah,bukankah masih banyak pekerjaan yang lain yang bisa bapak kerjakan?mengapa harus menebang pohon?”.Bapak itu terlihat sangat marah,dengan nada tinggi ia berucap “Sudah lah pergi jauh-jauh kalian dari sini sebelum saya tambah marah!!dan jangan laporkan ini ke siapa-siapa!”.Kami semua belum beranjak dari tempat itu ia semakin marah.beberapa menit kemudian,akhirnya terpaksa kami semua pergi dari sana karena aku dan yang lainnya tidak mau mengambil resiko yang cukup berat.
Walaupun cukup melelahkan namun dari sinilah kami menyadari bahwa pohon adalah warisan dunia yang sangat berharga.Tanpa pohon habis sudah O2 (oksigen) yang ada di bumi.Tanpa pohon tak ada yang nama nya hutan.Tanpa pohon rakyat akan selalu kebanjiran saat hujan deras.Tanpa pohon longsor melanda di berbagai pelosok negri.Baru kali ini aku membayangkan betapa pentingnya pohon bagi bumi.Belum selesai sampai sini tugas kita masih berlanjut,kami harus mendengarkan sebuah kata mutiara dari Psikolog tentang apa penting nya pohon.Semakin lama ia berbicara suasana semakin mengharukan.Semua duduk tenang sambil menunduk dan mendengarkan.Air mata satu per satu peserta ikut menetes Sambil membayangkan betapa malang nya nasib dunia tanpa pohon.Tak sampai 5 menit berlalu Psikolog itu menghentikan bicaranya.Dan menyuruh kami untuk menyanyangi tanaman,baik itu yang kecil ataupun yang besar.Oh ya psikolog itu juga mengajarkan kita tentang sebuah perkampungan yang ramah lingkungan.
Aku ingin suatu saat nanti aku bisa membuat rumah seperti itu,bukan hanya untuk ku namun juga untuk semua.Nanti saat aku pulang aku akan mengusulkan kepada orang tua ku untuk merenovasi rumah ku menjadi seperti itu.Entah usulan ku di tanggapi atau tidak.Tiba-tiba Psikolog itu melanjutkan berbicara “Oh ya kalau nanti ada orang tua kalian yang mau merenovasi rumah,buatlah jendela sebanyak mungkin,karena jendela adalah tempat keluar masuknya udara dan sinar matahari… Jika banyak jendela di rumah kalian berarti rumah kalian termasuk kriteria rumah yang sehat. Jika tidak ada satu pun jendela di rumah kalian pasti sangat minim sekali udara dan sinar matahari yang masuk ke rumah kalian.Apakah kalian nyaman memiliki rumah seperti itu??”.Serempak semua menjawab “Tidaaakkk!!”.Psikolog itu meneruskan bicaranya “Siapa yang bisa menjelaskan mengapa kalian tidak nyaman memiliki rumah seperti itu?”.Aku langsung berdiri dan tunjuk tangan.”Jika rumah kita tidak ada jendelanya maka akan terasa sangat sumpek atau panas karena tidak ada udara yang masuk.Rumah kita juga akan memerlukan banyak energi listrik karena saat siang hari pasti sangat gelap sekali karena tidak ada sinar matahari yang masuk”.Psikolog itu kembali menjelaskan “Ya betul kata teman mu,Kita akan merasa panas di dalam rumah itu dan pastinya sangat gelap karena minimnya cahaya matahari yang masuk.”
Malam ini kami menginap di tenda milik kami masing-masing.Malam hari ini kami makan ikan bakar,jagung bakar,ubi atau pun singkong bakar.Malam itu sangat seru,Semua bersorak gembira.Namun aku hanya duduk berdiam diri di depan tenda dekat api unggun sambil menghangat kan badan.Aku masih memikirkan kata-kata psikolog itu tentang pohon.Aku semakin ingin menambah lebih banyak pohon di rumah ku.Pohon-pohon itu akan aku wariskan untuk tanah air ku Indonesia.Sayang nya besok pagi kami harus pulang kembali ke rumah.Seandainya waktu berjalan begitu lama betapa senangnya kami di sini,sayangnya waktu berjalan begitu cepat meninggalkan kenangan indah ini.Waktu semakin larut malam guruku pun sudah mulai mengingatkan untuk cepat tidur.
Keesokan pagi..
Tepat jam 4 pagi kami di bangunkan untuk sholat subuh,dan mengambil wudhu di sebuah sungai kecil yang airnya masih sangat jernih dan segar.Sesudah sholat kelompok kami di beri satu pack roti tawar dan dua sachet susu kental manis untuk topping,tak lupa juga susu siap saji untuk menambah energi.Nikmatnya pagi ini,walau senang kami juga tidak lupa tentang kebersihan,kami tidak akan membuang sampah sembarangan di hutan ini.Sebelum pulang kami harus menempelkan nama lengkap plus asal sekolah kami di batang pohon yang kemarin kita bawa dari rumah,kami pun berdoa agar pohon-pohon itu menjadi penyelamat bagi bangsa kami.Dan semua serempak berteriak “KAMI SIAP MENYELAMATKANNYA!!” maksud kata ini adalah,”Kami semua siap menyelamatkan bumi kita dengan banyak menanam pohon dan mengurangi pemakaian energi yang berlebihan, Insyaallah ini akan banyak membantu dalam menyelamatkan bumi kita!”.
Walaupun hanya sehari semalam,namun betapa banyak pelajaran yang dapat kami ambil.
Saat pelajaran IPA,Bu Dewi mempertunjukkan video tentang perkemahan Sabtu kemarin yang diikuti oleh semua peserta eskul cinta alam.”Bu Dewi ini kapan ko kita-kita ga di ajak siihh..??” Tanya Sania.Bu Dewi pun menjawab “Ini yang ikut cuma peserta eskul cinta alam saja,kalau kalian mau ikut yang tahun depan kalian harus daftar dulu jadi anggota eskul cinta alam baru kalian boleh ikut” Jelasnya.Mendengar semua penjelasan dari Bu Dewi teman kelasku jadi ingin ikut eskul cinta alam.Saat pulang sekolah Sania,Nathalie dan yang lainnya menepuk pundakku “Liaa,.. Kita minta maaf yaa,selama ini kita udah ngerendahin manfaat tanaman kamu” Belum selesai Sania bicara Nathalie melanjutkan “Iya.. Itu kan karena kita ga tau Li.. Kita baru tahu sekarang.. Maafin kita yaa..!!”.Aku hanya membalas dengan senyum.”Tapi kalian janji ya jangan nyepelein tanaman lagi..?” Tanya ku menyakinkan.”Oke deehh!!” Jawab Nathalie.Semua serempak berkata “KAMI SIAP MENYELAMATKANNYA!!”.
Nama Penulis: Elvani Maghfiroh

Kami Siap Menyelamatkannya!

Kami Siap Menyelamatkannya! 

 

Nama ku Aulia Rahmadita,aku duduk di kelas 7B SMP Islam Bhakti.Dari kecil aku sangat hobby dengan yang namanya “Bercocok tanam” maka dari itu aku memutuskan untuk mengikuti eskul cinta alam di sekolahku.Rumah ku penuh dengan tanaman hias maupun pohon-pohon yang rimbun.Bagi ku ini tempat yang sangat nyaman,karena jarang tempat-tempat seperti ini apalagi yang nama nya di Jakarta.Setiap pagi sebelum berangkat sekolah tak lupa aku menyapa setiap tanaman ku dengan memberinya air,namun karena banyak sekali tanaman yang aku punya jadi sebagian biar bunda deh yang memberinya air.”Liaa!!sudah jam setengah tujuh cepat,ayah sudah menunggu di depan,nanti kamu bisa terlambat sekolah!”bunda mengingatkan ku untuk lebih cepat.”Liaa!!biar bunda saja nanti yang nyiram semua tanaman kamuu!!Ayo cepatt!”lanjut bunda ku.”Iyaa bundaa!” Jawab ku singkat karena takut terlambat sekolah.Tak lupa aku mencium tangan bunda sebelum aku berangkat sekolah dan mengucapkan salam “Assalamualaikum bunda,Lia pergi ke sekolah dulu ya!”bunda pun menjawab dengan lembut “Waalaikumsalam,hati-hati yaa..!”.bergegas aku naiki mobil ayahku untuk berangkat ke sekolah.

Sesampainya di sekolah aku langsung menaiki tangga menuju ruang kelas ku yang berada di lantai dua.”Assalamualaikum!” Ucapku memasuki kelas yang sedang di bersihkan oleh petugas piket.”Walaikumsalam Lia!Baru dateng?Biasanya pagi-pagi banget?” Ucap Eka selaku seksi mading di kelas ku.”Hehe iya nih ka,tadi aku kelamaan nyiramin tanaman sampai lupa waktu,hehe” Ucap ku sambil menaruh tas ku di salah satu bagku kelas ku.”Liaa Liaa.. Kamu tuh kerjaan nya ngurusin tanaman mulu deehh!! Emang nya mereka bisa bantu kamu kalau kamu lagi kesusahann??”Ucap Natalie cewek tomboi di kelasku yang memang terkenal sombong.”Iya,bener juga tuh kata Natalie,mendingan kamu pentingin sekolah dulu dehh jangan tanaman muluu,,nanti kalau kamu udah kuliah atau udah kerja baru deehh urusin tanaman-tanaman kamu itu..” Lanjut Sania,cewek yang katanya ‘sok’ perfect di sekolah ku.”Dari pada ngurusin tanaman kamu yang ga jelas manfaatnya itu mendingan bantuin temen-temen kamu piket tiap pagi,kan kelas nya tambah bersih.”Reza cowok yang terkenal ‘Playboy’ ini mulai ikut campur.”HAHA.. Iya tuh bener,Reza tumben pinter!!”ucap Sania.”Aduuhh!! Temen-temenn..”aku mulai maju ke tengah-tengah kelas untuk menjelaskan apa guna nya tanaman-tanaman ku “Kalian ga inget pelajaran IPA Biology yang kita pelajarin selama ini?? Dari hasih fotosintesis tanaman itu kan menghasilkan O2 atau biasa disebut Oksigen,kita kan juga perlu oksigen untuk bernafas jadi kalau kita ga ngurusin tumbuh-tumbuhan kita lama-lama mereka akan punah.Coba bayangkan kalau mereka punah? Akan menghirup apa kaliann jika oksigen di bumi kita sudah habis??” tiba-tiba Sekar si ketua kelas yang superduper sombong ini juga berbicara “Kan masih banyak orang-orang yang mempedulikan tanaman,bukan hanya kamu Li,jadi kalau kamu meninggalkan tanaman mu dulu dan melebih pentingkan sekolah kan masih bisa?” aku pun melanjutkan berbicara sambil tersenyum kepada Sekar “Kalau anak-anak zaman sekarang seperti itu semua,coba bayangkan masa depan kalian,jika orang-orang yang mempedulikan tanaman sudah tiada,apa masih ada generasi selanjutnya yang akan memelihara tanaman itu??kalau sudah tidak ada,akan menghirup apalagi kalian?? Oksigen di bumi itu punya jumlah,kalau setiap hari di hirup oleh manusia terus menerus dan lama-lama habis,apalagi yang akan kalian hirup? Apalagi sekarang kan labih banyak yang menebang pohon di banding yang menanam pohon.Coba kalian bayangkan sehari saja penebang liar yang jumlah nya ratusan itu satu orang bisa menebang sekitar 4-5 batang pohon,tapi orang-orang-orang yang peduli lingkungan sehari mereka bisa saja menanam 20-30 pohon,namun apa bisa dalam sehari pohon-pohon itu akan tumbuh menjadi pohon-pohon yang besar-besar dan rimbun??Pasti perlu beribu-ribu tahun untuk menunggu pohon-pohon itu tumbuh dewasa kaann?”.Tiba-tiba bel tanda masuk berbunyi mengagetkan semua yang ada di dalam kelas “TEEEETTTT!!! Kepada seluruh siswa harap memasuki kelasnya masing-masing” Suara itu terdengar jelas dari microphone sekolah.teman-teman ku langsung memasuki ruang kelas ku.Bu Ida selaku wali kelas ku memasuki ruang kelasku untuk memberikan pembinaan.
“TEETTT!! Waktunya istirahat”.Teman-teman ku berhamburan keluar kelas,ada yang ke koperasi ada yang ke taman sekolah untuk memakan makanan bawaannya bersama teman-temannya,tapi sebagian besar ke kantin.Untuk kali ini aku ingin ke kantin saja lah,kebetulan hari ini aku sedang tidak membawa makanan dari rumah,lagi juga dari kelas ku lebih dekat ke kantin.sebelum ke kantin aku melewati taman sekolah ku,aku lihat disana ada anak yang sedang asyik bercerita dengan temannya sambil merobek-robek dan mencabuti tanaman yang ada di taman.Akhirnya aku hampiri mereka sambil tersenyum seraya mengenalnya.”Hey.. Maaf ganggu,sebelumnya kenalkan nama ku Aulia Ramandita,panggil saja aku Lia.Hmm.. Kalian sedang apa? Bisa tidak kalu bercerita tak usah sambil merobek-robek tanaman atau mencabutinya,yang kalian cabuti itu kan calon pohon yang nantinya akan memberi kalian udara untuk bernafas,kalau kalian cabuti terus-menerus siapa lagi yang akan memberi kalian udara??” Mereka tersenyum kepadaku “iya juga sihh.Maaf ya kak,kita ga akan gitu lagi kok.”.Aku mengangguk seraya percaya.”Cukup panggil aku Lia saja yaa,karena aku baru kelas tujuh. Hehe” Ucapku sambil tersenyum.Ku lanjutkan perjalananku ke kantin.aku mulai menghampiri stand salah satu makanan favorite ku.”Mie ayam nya satu ya pak!saya tinggal dulu ya pak..”.Aku melangkah ke stand sebelah untuk memesan minuman.”Es teh nya ya bu,satu.”aku mengambil uang dari saku ku dan memberikannya kepada ibu itu.sambil menyantap makanan ku aku mulai berpikir, mengapa ya semua teman-teman ku tidak begitu memperdulikan tanaman?? Apa mereka gak sadar dari mana udara yang selama ini mereka hirup?.”Hey Lia!!” Reza mengangetkan ku sambil tersenyum.”Kok ngelamun sihh..?? Lagi ada masalah yaa..? Cerita aja sama aku..”.Dari pada aku cerita ke dia mendingan aku balik ke kelas dehh,untungnya mie ayam dan es teh ku sudah habis aku pun langsung lari ke taman sekolahku.. Hehe..
TTEEETTT!!! Memasuki jam ke6!”.Aku langsung bergegas kembali ke kelas ku untuk mengikuti pelajaran kesukaan ku yaitu IPA,Bu Dewi gurunya.Cara bu Dewi mengajar sebenarnya membuat temen-teman kelas ku mengantuk termasuk aku,namun ini lah pelajaran yang aku sukai,jadi bagaimana sistem pembelajarannya,aku tetap menyukai nya.Teman sebangku ku tiba-tiba menyolek tangan ku “Lia! Ga ngantuk apa?? Yang lainnya aja pada asyik mainan sendiri,kamu malah asyik dengerin bu Dewi ceramah..” Ucap Natalie dengan suara yang hampir tak terdengar.”Ssstt!!” Ucapku sambil tersenyum.Setelah cukup lama bu Dewi menjelaskan akhirnya bel pun berbunyi ”TEETTT!!! Waktunya pulang..” Teman-teman ku berlarian menuju luar kelas.Tiba-tiba terdengar suara dari microphone sekolah “Semua yang mengikuti ekskul cinta alam harap berkumpul di aula! Terimakasih”.Aku langsung menuju ke aula bersama teman kelas ku Nadhira yang mengikuti eskul yang sama seperti ku.”Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuuhh.. Anak-anak ibu cuma memberitahukan bahwa besok Sabtu kalian akan kemping,acara ini wajib di ikuti oleh semua peserta ekskul cinta alam.Kegiatan ini akan berlangsung di salah satu tempat perkemahan yang terdapat di dekat hutan.Mengapa saya memilih tempat itu? Ya karena kita akan mengamati penebang-penebang liar,dan tugas kalian adalah hanya mengamati penebang-penebang itu,dan mengingatkan bahwa yang ia lakukan itu salah.Dan masing-masing dari kalian harus membawa satu pohon untuk kita tanam disana,kalau yang punya lebih boleh membawa dua atau tiga.Jelass???Ada pertanyaann??” Bu Anny menjelaskan.”Tidakk buu..” Ucap anak-anak.”Kalau begitu sekian dari ibu,wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuhh..” Tutup bu Anny.”Waalaikumsalaamm..” Jawab anak-anak.”Sampai bertemu Sabtu besok anak-anak..”
Mobil ayah ku sudah ada di depan gerbang.”Tumben lama banget pulangnya,biasanya cepet?” Tanya ayah ku degan ramah.”Iya nih yaahh.Tadi ada pemberitahuan sedikit buat yang ikut eskul cinta alam” Jawab ku dengan santai.”Pemberitahuan apa?” Ayah ku bertanya sedikit.”Besok Sabtu disuruh ikut kemping,terus disuruh bawa pohon buat di tanam di hutan.” Kataku sambil melihat ke arah luar mobil.”Ohh gituu.. Loh berarti kamu ga ikut acara keluarga dong ke Puncak?” Tanya ayahku sambil mengngatkan ku kalau Sabtu juga ada acara keluarga di Puncak.Dengan tegas akhirnya aku memutuskan untuk tidak ikut dalam acara keluarga,ayahku bertanya-tanya “Mengapa kamu memilih kegiatan ekskul kamu di banding acara keluarga?” Raut wajah ayah terlihat sedih (mungkin karna aku tidak mau ikut acara keluarga) “Maaf ayah bukan Lia mementingkan eskul Lia tapi Lia kan belum pernah ikut yang seperti ini,lagian kegiatan ini juga ikut membantu untuk ikut serta menanam pohon di hutan,kegiatan ini juga mengajak peserta untuk mengingatkan para penebang liar untuk tidak melakukan hal seperti itu dan mengajak penebang-penebang itu menanam pohon,itu kan hal yang baik yaahh?? Boleh ya yah Lia ikut?” Tanya ku sambil menjelaskan.Ayah hanya mengangguk lesu,seperti tak rela aku ikut kegiatan itu.”Ayah bukan tidak mengizinkan Lia untuk mengikuti kegiatan itu,tapi kalau nanti Lia ga ada yang nganter ke tempat Lia kemping gimana?”. “Lia berangkat sama temen Lia aja yah,Nadhira! Tadi Lia di ajakin sama dia naik mobilnya tapi aku bilang ayah mau nganterin Lia.” Jawab ku tenang.”Yaudah kalau gitu.Tapi gapapa kan ayah ga nganterin Lia?”.”Gapapa ayaahh..”
Sesampainya dirumah,aku langsung masuk ke kamarku dan mengganti pakaian ku.Orang tua ku sudah menunggu di ruang makan untuk makan siang bersama ku.”Bu Lia kata nya ga mau ikut acara keluarga” Ucap ayah pada bunda ku.”lho kenapa?” bunda ku terlihat sedikit bingung dan menghentikan sendok berisi makanan nya yang ingin ia masukkan ke mulutnya.”Gini lho bunda,Tadi bu Anny bilang peserta ekskul cinta alam hari Sabtu harus mengikuti kemping,kemping ini tujuannya untuk mengingatkan bahwa yang dilakukan penebang-penebang liar itu salah,kita juga di suruh untuk membawa satu pohon dari rumah untuk di tanam di hutan,kalau gitu kan kita juga ikut membantu melestarikan hutan kan buundaa??” boleh kan bunda Lia ikutt??” Tanya ku lagi-lagi sambil menjelaskan kepada bundaku.”Yaa boleh saja,tapi siapa yang akan mengantar?” bunda ku meneruskan makannya sambil menjawab pertanyaan ku.”Nadhira bunda! Yang waktu itu pernah main ke rumah ku.Dia tadi ngajakin aku tapi aku bilang aku di antar ayah.” Jawab ku sambil mengingatkan bunda kepada wajah temanku Nadhira yang pernah ke rumah ku.”Yasudah kalau gitu,tapi apa kamu beneran ga mau ikut acara keluarga?” bundaku bertanya sekali lagi.”Benar bundaa.. Lia mau ikut kemping aja,kalau nanti ada acara keluarga lagi nanti Insyaallah Lia ikut dehh..” Jawab ku dengan tegas.Ibuku hanya membalasnya dengan senyum.Entah ia rela aku ikut kemping atau tidak.
Malam hari setelah sholat maghrib seperti biasa aku mengaji di kamarku hingga isya,setelah itu aku belajar.Di depan jendela kamar,aku biasa belajar lebih nyaman karena udara nya sejuk,walaupun agak seram karena banyak pepohonan yang ada di kebun rumah ku.Meja belajarku memang di dekat jendela,sengaja aku meminta ayah untuk menaruh nya disitu karena aku biasanya kalau belajar sering menyalakan kipas,karena udara di kamarku sangat panas kalau meja belajarku di dekat jendela kan tidak akan menyalakan kipas lagi,hitung-hitung berhemat.Aku juga sengaja tidah meminta ayah ku untuk di pasangkan AC di kamarku yaaa hitung-hitung hemat energi.”Malam yang indah” Ucapku sambil menatap bintang-bintang dan bulan purnama dari jendelaku.Aku bingung mengapa teman-teman ku tidak menyadari bahwa pohon itu penting dalam kehidupan?.Apa mereka tidak berfikir tentang masa depan mereka?.Sekira ku akan lebih buruk masa depan mereka jika tidak ada pohon.
Keesokan harinya,di sekolah..
“Nadhira!!” Ucap ku setelah pulang sekolah di depan gerbang.”Kenapa Li??” Jawab Nadhira sambil menengok ke arah ku.”besok aku boleh berangkat bareng kamu ga? Soalnya besok keluarga aku ada acara,jadi mereka ga bisa nganterin aku dehh.. Boleh yaa??” Pinta ku pada Nadhira.Dengan senyum manisnya ia menjawab “Boleh ko,nanti kamu ke rumah aku aja jam 6 pagi,kan kumpulnya jam delapan kita berangkat nya jam 6 aja ya..”.”Boleehh?? Yess!! Makasihh Nadhiraaa!! Iya nanti aku ke rumah kamu dehh!!” Ucap ku senang.”Dadaahh Iraa!! Ayah ku udah jemput aku tuh,aku duluan yaa..!!” lanjut ku sambil berlari menuju mobil ayah ku.Ku lambaikan tangan ku ke Nadhira,ia hanya membalas dengan senyuman.”Yah bener ya besok aku boleh ikut kemping?” Tanya ku di dalam mobil untuk memastikan bahwa ayah benar-benar mengizinkan.Aku kira ayah akan menjawab ‘iya’ atau apalah.Ternyata hanya senyum yang ia tunjukkan padaku.Aku masih ragu apa ayah benar-benar mengizinkan ku untuk mengikuti kemping atau tidak.Sesampainya di rumah,aku bicara pada bunda “Bunda Lia bener-bener boleh ikut kemping kan bunda?”.Jawaban bunda masih sama seperti ayah ia hanya menjawab dengan senyum.Entah kenapa mereka bisa begitu.Apa mereka tidak mau kalau aku tidak ikut acara keluarga?.Tapi kenapa mereka tidak menjelaskan pada ku yang sebenarnya? Tapi aku benar-benar ingin ikut acara itu.
Malam hari,saat makan malam aku tanyakan hal itu kepada kedua orang tua ku lagi.Mereka baru menjawab “Iya” bangga nya aku bisa mendapatkan izin dari kedua orang tua ku.Berarti besok aku benar-benar ikut kemping?.Yeess!!! Sorakku gembira di dalam kamar ku.Aku mulai membayangkan betapa bahagianya aku besok gumamku dalam hati.Tak sabar hati ini menunggu matahari kembali bersinar.Hari sudah larut malam aku masih belum puas membayangkan betapa bahagia nya aku besok.Haamm… Lama-lama aku mulai mengantuk dan akhirnya aku tertidur di sebuah sofa kecil di kamar ku.
Kringgg!!!!.Jam beker ku membangunkan ku tepat jam 4:30 pagi.Aku langsung ke kamar mandi untuk berwudhu dan sholat subuh.Tepat jam 6 pagi aku langsung ke rumah Nadhira.Beruntung rumah ku dengannya dekat,jadi cukup dengan jalan kaki sudah sampai.Sebelumnya tak lupa aku berpamitan kepada bunda dan ayah.”Bunda ayah aku berangkat dulu yaa..” Ucap ku sambil mencium tangan mereka.”Assalamualaikum!” Ucap ku.Tak lupa bunda mencium kening ku.Dirumah Nadhira aku langsung memasuki mobil milik ayah nya untuk segera berangkat.Dalam perjalanan aku dan Nadhira saling berdiam diri.Kalau aku masih belum puas memikirkan apa yang akan ku lakukan di sana dan tentunya betapa serunya di sana.Entah kalau Nadhira apa yang ia pikirkan kali ini.Sesampainya di sana,aku dan Nadhira langsung di sambut ramah oleh teman-teman ku yang sudah lebih lama sampai di sana.
Tepat jam tujuh kurang sepuluh menit acara ini di buka tentunya oleh bu Anny.”Assalamualaiku anak-anak!!” Sapa nya dengan ramah.”Waalaikum salam buu..” Anak-anak pun menjawab dengan serempak.”Selamat pagi.. Terimakasih yang pertama saya ucapkan terutama kepada Allah swt. Yang senantiasa memberi kita kesehatan pada pagi yang cerah ini dan tentunya terimakasih juga kepada kalian semua karena tanpa kalian acara ini tidak akan berjalan.Shalawat serta salam marilah kita curahkan kepada junjungan Nabi besar kita Muhammad (Sallallahualaihiwasallam).Mari bersama-sama kita buka acara ini dengan membaca basmalah”.Serempak anak-anak membaca basmalah “Bissmillahirrahmanirrahiimm..”.Setelah acara ini di buka masing-masing dari kami wajib membentuk kelompok.Satu kelompok harus terdiri dari 6 peserta,dan kelompoknya wajib di beri nama.Kelompok ku terdiri dari Nadhira,Layla,Zhafira,Rafa,Naufal,dan tentunya ada aku.Setelah berdiskusi cukup lama akhirnya kami sepakat mendaftarkan kelompok kami dengan nama “Beringin Tua”.Pasti semua bertanya mengapa kami memberinya nama dengan Beringin Tua??.Guru ku pun bertanya seperti itu,akhirnya salah satu dari kami menjelaskan “Begini,pohon beringin tua itu sangat kuat,kelompok kita juga ingin seperti beringin tua walaupun sudah tua tetapi masih kuat berdiri,dan pasti jarang ada orang yang berani menebang pohon beringin,seperti kelompok kita insyaallah jarang ada yang berani mengalahkan kelompok kita”.Tugas pertama kita harus menanam pohon yang sudah kita bawa dari rumah ke lahan yang ada di sekitar hutan.Setelah itu selesai kita di beri tugas untuk mengamati penebang-penebang dan membuat laporan.Setelah itu kita harus memberi peringatan agar si penebang itu menyadari bahwa yang ia lakukan itu salah.Ini saat-saat yang sangat aku tunggu dari awal.Kami mengamati dari jauh di balik semak-semak dan pohon “Eh yakin nih kita mau ngamatin di sini??” tanya Zhafira sedikit agak ragu.”Ssstt!! Ya yakin lahh Zhaff.. kalau ga yakin ngapain dari tadi kita ada di sini??” Ucap ku meyakinkan Zhafira.Tiba-tiba Rafa berbicara sambil ketakutan “Eh ngamatin sih ngamatin tapi ga usah tiarap kayak gini juga kalee! Kalau ada ular gimana nihh??”.Nadhira tiba-tiba menyambung “Eh Rafaa.. Lo kan cowo yang cewe aja ga takut ada ular lo yang cowo ko malah takut siihh??”.Layla membetulkan ucapan Nadhira “Iya tuh betull..!! Kalau jadi cowo tuh kaya Naufal dong!”.Zhafira meledek Layla “Alahh.. Bilang aja Layla suka kan sama Naufal?? Ngaku deh ngaku..”.Aku segera menenangkan kondisi “Eh eh!! Udah ah!! Kok jadi ributt sihh?? Kita kan mau ngerjain tugas bukan mau berisik..”.Semua serempak berkata “Iya deh iya maaf Li..”.Setelah cukup lama kami mengamati penebang-penebang pohon itu kami mulai menghampiri mereka.”Selamat pagi pak..Maaf pak sebelumnya kami dari SMP Islam Bhakti Cuma ingin mengingatkan bahwa hutan kita di Indonesia semakin sempit,dan jarang sekali orang yang peduli dengan hutan.” Belum selesaiku berbicara Zhafira meneruskan “Jadi tolong pak jangan menebang pohon berlebihan pak,kalau menebang pohon usahakan bapak membawa tanaman untuk di tanam di hutan ini sebagai pengganti pohon itu nantinya.”.Bapak itu menjawab “Kalian tuh masih kecil ga usah sok tau yaa..!!”.Naufal menegurnya dengan lembut “Maaf pak kami memang bukan orang sedewasa bapak,kami hanya ingin mengingatkan bahwa yang bapak lakukan salah,bukankah masih banyak pekerjaan yang lain yang bisa bapak kerjakan?mengapa harus menebang pohon?”.Bapak itu terlihat sangat marah,dengan nada tinggi ia berucap “Sudah lah pergi jauh-jauh kalian dari sini sebelum saya tambah marah!!dan jangan laporkan ini ke siapa-siapa!”.Kami semua belum beranjak dari tempat itu ia semakin marah.beberapa menit kemudian,akhirnya terpaksa kami semua pergi dari sana karena aku dan yang lainnya tidak mau mengambil resiko yang cukup berat.
Walaupun cukup melelahkan namun dari sinilah kami menyadari bahwa pohon adalah warisan dunia yang sangat berharga.Tanpa pohon habis sudah O2 (oksigen) yang ada di bumi.Tanpa pohon tak ada yang nama nya hutan.Tanpa pohon rakyat akan selalu kebanjiran saat hujan deras.Tanpa pohon longsor melanda di berbagai pelosok negri.Baru kali ini aku membayangkan betapa pentingnya pohon bagi bumi.Belum selesai sampai sini tugas kita masih berlanjut,kami harus mendengarkan sebuah kata mutiara dari Psikolog tentang apa penting nya pohon.Semakin lama ia berbicara suasana semakin mengharukan.Semua duduk tenang sambil menunduk dan mendengarkan.Air mata satu per satu peserta ikut menetes Sambil membayangkan betapa malang nya nasib dunia tanpa pohon.Tak sampai 5 menit berlalu Psikolog itu menghentikan bicaranya.Dan menyuruh kami untuk menyanyangi tanaman,baik itu yang kecil ataupun yang besar.Oh ya psikolog itu juga mengajarkan kita tentang sebuah perkampungan yang ramah lingkungan.
Aku ingin suatu saat nanti aku bisa membuat rumah seperti itu,bukan hanya untuk ku namun juga untuk semua.Nanti saat aku pulang aku akan mengusulkan kepada orang tua ku untuk merenovasi rumah ku menjadi seperti itu.Entah usulan ku di tanggapi atau tidak.Tiba-tiba Psikolog itu melanjutkan berbicara “Oh ya kalau nanti ada orang tua kalian yang mau merenovasi rumah,buatlah jendela sebanyak mungkin,karena jendela adalah tempat keluar masuknya udara dan sinar matahari… Jika banyak jendela di rumah kalian berarti rumah kalian termasuk kriteria rumah yang sehat. Jika tidak ada satu pun jendela di rumah kalian pasti sangat minim sekali udara dan sinar matahari yang masuk ke rumah kalian.Apakah kalian nyaman memiliki rumah seperti itu??”.Serempak semua menjawab “Tidaaakkk!!”.Psikolog itu meneruskan bicaranya “Siapa yang bisa menjelaskan mengapa kalian tidak nyaman memiliki rumah seperti itu?”.Aku langsung berdiri dan tunjuk tangan.”Jika rumah kita tidak ada jendelanya maka akan terasa sangat sumpek atau panas karena tidak ada udara yang masuk.Rumah kita juga akan memerlukan banyak energi listrik karena saat siang hari pasti sangat gelap sekali karena tidak ada sinar matahari yang masuk”.Psikolog itu kembali menjelaskan “Ya betul kata teman mu,Kita akan merasa panas di dalam rumah itu dan pastinya sangat gelap karena minimnya cahaya matahari yang masuk.”
Malam ini kami menginap di tenda milik kami masing-masing.Malam hari ini kami makan ikan bakar,jagung bakar,ubi atau pun singkong bakar.Malam itu sangat seru,Semua bersorak gembira.Namun aku hanya duduk berdiam diri di depan tenda dekat api unggun sambil menghangat kan badan.Aku masih memikirkan kata-kata psikolog itu tentang pohon.Aku semakin ingin menambah lebih banyak pohon di rumah ku.Pohon-pohon itu akan aku wariskan untuk tanah air ku Indonesia.Sayang nya besok pagi kami harus pulang kembali ke rumah.Seandainya waktu berjalan begitu lama betapa senangnya kami di sini,sayangnya waktu berjalan begitu cepat meninggalkan kenangan indah ini.Waktu semakin larut malam guruku pun sudah mulai mengingatkan untuk cepat tidur.
Keesokan pagi..
Tepat jam 4 pagi kami di bangunkan untuk sholat subuh,dan mengambil wudhu di sebuah sungai kecil yang airnya masih sangat jernih dan segar.Sesudah sholat kelompok kami di beri satu pack roti tawar dan dua sachet susu kental manis untuk topping,tak lupa juga susu siap saji untuk menambah energi.Nikmatnya pagi ini,walau senang kami juga tidak lupa tentang kebersihan,kami tidak akan membuang sampah sembarangan di hutan ini.Sebelum pulang kami harus menempelkan nama lengkap plus asal sekolah kami di batang pohon yang kemarin kita bawa dari rumah,kami pun berdoa agar pohon-pohon itu menjadi penyelamat bagi bangsa kami.Dan semua serempak berteriak “KAMI SIAP MENYELAMATKANNYA!!” maksud kata ini adalah,”Kami semua siap menyelamatkan bumi kita dengan banyak menanam pohon dan mengurangi pemakaian energi yang berlebihan, Insyaallah ini akan banyak membantu dalam menyelamatkan bumi kita!”.
Walaupun hanya sehari semalam,namun betapa banyak pelajaran yang dapat kami ambil.
Saat pelajaran IPA,Bu Dewi mempertunjukkan video tentang perkemahan Sabtu kemarin yang diikuti oleh semua peserta eskul cinta alam.”Bu Dewi ini kapan ko kita-kita ga di ajak siihh..??” Tanya Sania.Bu Dewi pun menjawab “Ini yang ikut cuma peserta eskul cinta alam saja,kalau kalian mau ikut yang tahun depan kalian harus daftar dulu jadi anggota eskul cinta alam baru kalian boleh ikut” Jelasnya.Mendengar semua penjelasan dari Bu Dewi teman kelasku jadi ingin ikut eskul cinta alam.Saat pulang sekolah Sania,Nathalie dan yang lainnya menepuk pundakku “Liaa,.. Kita minta maaf yaa,selama ini kita udah ngerendahin manfaat tanaman kamu” Belum selesai Sania bicara Nathalie melanjutkan “Iya.. Itu kan karena kita ga tau Li.. Kita baru tahu sekarang.. Maafin kita yaa..!!”.Aku hanya membalas dengan senyum.”Tapi kalian janji ya jangan nyepelein tanaman lagi..?” Tanya ku menyakinkan.”Oke deehh!!” Jawab Nathalie.Semua serempak berkata “KAMI SIAP MENYELAMATKANNYA!!”.
Nama Penulis: Elvani Maghfiroh
Blogger Template by Clairvo