Kota
Palembang
Kota Palembang adalah ibu kota provinsi Sumatera Selatan. Palembang merupakan kota
terbesar kedua di Sumatera setelah Medan.
Sejarah Palembang yang pernah
menjadi ibu kota kerajaan bahari Buddha terbesar di Asia Tenggara pada saat
itu, Kerajaan Sriwijaya, yang mendominasi Nusantara dan Semenanjung Malaya
pada abad ke-9 juga membuat kota ini dikenal
dengan julukan "Bumi Sriwijaya". Berdasarkan prasasti Kedukan
Bukit yang ditemukan di Bukit Siguntang sebelah barat Kota
Palembang, yang menyatakan pembentukan sebuah wanua yang ditafsirkan sebagai
kota pada tanggal 16 Juni 682
Masehi, menjadikan kota Palembang sebagai kota tertua di Indonesia. Di dunia Barat, kota Palembang juga dijuluki Venice
of the East("Venesia dari Timur").
Sejarah
Kota ini dianggap sebagai salah satu
pusat dari kerajaan Sriwijaya,[3] Serangan Rajendra Chola dari Kerajaan Chola pada tahun 1025, menyebabkan
kota ini hanya menjadi pelabuhan sederhana yang tidak berarti lagi bagi para
pedagang asing.[3]
Selanjutnya berdasarkan kronik
Tiongkok nama Pa-lin-fong yang terdapat pada buku Chu-fan-chi yang ditulis pada
tahun 1178 oleh Chou-Ju-Kua dirujuk kepada Palembang.[4][5]
Berdasarkan kisah Kidung Pamacangah
dan Babad Arya Tabanan
disebutkan seorang tokoh dari Kediri yang bernama Arya Damar sebagai bupati Palembang turut
serta menaklukan Bali bersama dengan Gajah Mada Mahapatih Majapahit pada tahun 1343.[6]
Kemudian sekitar tahun 1513, Tomé
Pires seorang petualang dari Portugis menyebutkan
Palembang,[7] telah dipimpin oleh seorang patih
yang ditunjuk dari Jawa yang kemudian dirujuk kepada kesultanan Demak serta turut serta
menyerang Malaka yang waktu itu telah dikuasai oleh
Portugis.
Palembang muncul sebagai kesultanan
pada tahun 1659 dengan Sri Susuhunan Abdurrahman sebagai raja pertamanya.[8] Namun pada tahun 1823 kesultanan
Palembang dihapus oleh pemerintah Hindia-Belanda.[9] Setelah itu Palembang dibagi
menjadi dua keresidenan besar dan pemukiman di Palembang dibagi menjadi daerah
Ilir dan Ulu.
Pada tanggal 27 September 2005, Kota
Palembang telah dicanangkan oleh Presiden RI Susilo Bambang
Yudhoyono sebagai "Kota Wisata Air" seperti Bangkok di Thailand dan Phnom Penh di Kamboja. Tahun 2008 Kota Palembang
menyambut kunjungan wisata dengan nama "Visit Musi 2008".
Palembang baru saja menjadi salah
satu kota pelaksana pesta olahraga olahraga dua tahunan se-Asia Tenggara yaitu SEA Games XXVII Tahun 2011.
Keadaan Geografis
Letak Geografis
Secara geografis, Palembang terletak
pada 2°59′27.99″LS 104°45′24.24″BT. Luas wilayah Kota Palembang adalah 102,47
Km² dengan ketinggian rata-rata 8 meter dari permukaan laut. Letak Palembang
cukup strategis karena dilalui oleh jalan Lintas Sumatera yang menghubungkan
antar daerah di Pulau Sumatera. Selain itu di Palembang juga terdapat Sungai Musi yang dilintasi Jembatan Ampera dan berfungsi sebagai
sarana transportasi dan perdagangan antar wilayah.
Iklim dan Topografi
Data iklim untuk Palembang
|
|||||||||||||
Bulan
|
Jan
|
Feb
|
Mar
|
Apr
|
Mei
|
Jun
|
Jul
|
Ags
|
Sep
|
Okt
|
Nov
|
Des
|
Tahun
|
Rata-rata tertinggi °C (°F)
|
29.4
(85) |
30
(86) |
30.6
(87) |
31.1
(88) |
31.1
(88) |
31.1
(88) |
31.1
(88) |
31.1
(88) |
31.1
(88) |
31.1
(88) |
30.6
(87) |
30
(86) |
30,6
(87) |
Rata-rata terendah °C (°F)
|
23.9
(75) |
23.9
(75) |
23.9
(75) |
24.4
(76) |
25
(77) |
24.4
(76) |
23.9
(75) |
23.9
(75) |
23.9
(75) |
23.9
(75) |
23.9
(75) |
23.9
(75) |
23,9
(75) |
Presipitasi mm
(inches)
|
240
(9.45) |
240
(9.45) |
280
(11.02) |
270
(10.63) |
190
(7.48) |
110
(4.33) |
100
(3.94) |
90
(3.54) |
110
(4.33) |
200
(7.87) |
260
(10.24) |
330
(12.99) |
2.460
(96,85) |
Iklim Palembang merupakan iklim daerah
tropis dengan angin lembab nisbi, kecepatan angin berkisar antara 2,3 km/jam -
4,5 km/jam. Suhu kota berkisar antara 23,4 - 31,7 derajat celsius. Curah hujan
per tahun berkisar antara 2.000 mm - 3.000 mm. Kelembaban udara berkisar antara
75 - 89% dengan rata-rata penyinaran matahari 45%. Topografi tanah relatif
datar dan rendah. Hanya sebagian kecil wilayah kota yang tanahnya terletak pada
tempat yang agak tinggi, yaitu pada bagian utara kota. Sebagian besar tanah
adalah daerah berawa sehingga pada saat musim hujan daerah tersebut tergenang.
Ketinggian rata-rata antara 0 - 20 m dpl.
Pada tahun 2002 suhu minimum kota
terjadi pada bulan Oktober 22,70C, tertinggi 24,50C pada bulan Mei. Sedangkan
suhu maksimum terendah 30,40C pada bulan Januari dan tertinggi pada bulan
Sepetember 34,30C. Tanah dataran tidak tergenang air: 49 %, tanah
tergenang musiman: 15 %, tanah tergenang terus menerus: 37 % dan
jumlah sungai yang masih berfungsi 60 buah (dari jumlah sebelumnya 108) sisanya
berfungsi sebagai saluran pembuangan primer.
Tropis lembab nisbi, suhu antara
220-320 celcius, curah hujan 22-428 mm/tahun, pengaruh pasang surut antara 3-5
meter dan ketinggian tanah rata-rata 12 meter dpl. Jenis tanah kota Palembang
berlapis alluvial, liat dan berpasir, terletak pada lapisan yang paling muda,
banyak mengandung minyak bumi, yang juga dikenal dengan lembah Palembang -
Jambi. Tanah relatif datar dan rendah, tempat yang agak tinggi terletak
dibagian utara kota. Sebagian kota Palembang digenangi air, terlebih lagi bila
terjadi hujan terus menerus.
Batas Wilayah
|
|
|||
Pemerintahan
Gedung kantor wali kota Palembang
- Pakjo
- Ilir Timur I
- Ilir Timur II
- Ilir Barat I
- Ilir Barat II
- Seberang Ulu I
- Seberang Ulu II
- Sukarame
- Sako
- Bukit Kecil
- Kemuning
- Kertapati
- Plaju
- Gandus
- Kalidoni
- Alang-alang lebar
- Sematang Borang
Penduduk
Gadis Palembang
Penduduk Palembang merupakan etnis Melayu dan menggunakan Bahasa Melayu yang telah disesuaikan dengan
dialek setempat yang kini dikenal sebagai Bahasa Palembang. Namun para
pendatang seringkali menggunakan bahasa daerahnya sebagai bahasa sehari-hari,
seperti bahasa Komering, Rawas, Musi dan Lahat. Pendatang dari luar Sumatera
Selatan kadang-kadang juga menggunakan bahasa daerahnya sebagai bahasa
sehari-hari dalam keluarga atau komunitas kedaerahan. Namun untuk berkomunikasi
dengan warga Palembang lain, penduduk umumnya menggunakan bahasa Palembang
sebagai bahasa pengantar sehari-hari. Selain penduduk asli, di Palembang
terdapat pula warga pendatang dan warga keturunan, seperti dari Jawa, Minangkabau, Madura, Bugis dan Banjar. Warga keturunan yang banyak tinggal
di Palembang adalah Tionghoa, Arab dan
India. Kota Palembang memiliki beberapa wilayah yang menjadi ciri khas dari
suatu komunitas seperti Kampung Kapitan yang merupakan wilayah Komunitas
Tionghoa serta Kampung Al Munawwar, Kampung Assegaf, Kampung Al Habsyi, Kuto
Batu, 19 Ilir Kampung Jamalullail dan Kampung Alawiyyin Sungai Bayas 10 Ilir
yang merupakan wilayah Komunitas Arab.
Agama mayoritas di Palembang adalah Islam.
Di dalam catatan sejarahnya, Palembang pernah menerapkan undang-undang tertulis
berlandaskan Syariat Islam,
yang bersumber dari kitab Simbur Cahaya.
Selain itu terdapat pula penganut Katolik, Protestan, Hindu,
Buddha dan Konghucu.
Pariwisata
Objek Wisata
Jembatan Ampera
Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang
Sorot laser Gedung Kantor Walikota di latar belakang
Benteng Kuto Besak
Pagoda di Pulau Kemaro
Air mancur di Kambang Iwak
- Sungai Musi, sungai sepanjang sekitar 750km yang membelah Kota Palembang menjadi dua bagian yaitu Seberang Ulu dan seberang Ilir ini merupakan sungai terpanjang di Pulau Sumatera. Sejak dahulu Sungai Musi telah menjadi urat nadi perekonomian di Kota Palembang dan Provinsi Sumatera Selatan[10]. Di sepanjang tepian sungai ini banyak terdapat objek wisata seperti Jembatan Ampera, Benteng Kuto Besak, Museum Sultan Mahmud Badaruddin II, Pulau Kemaro, Pasar 16 Ilir, rumah Rakit, kilang minyak Pertamina, pabrik pupuk PUSRI, pantai Bagus Kuning, Jembatan Musi II, Masjid Al Munawar, dll.
- Jembatan Ampera, sebuah jembatan megah sepanjang 1.177 meter yang melintas di atas Sungai Musi yang menghubungkan daerah Seberang Ulu dan Seberang Ilir ini merupakan ikon Kota Palembang. Jembatan ini dibangun pada tahun 1962 dan dibangun dengan menggunakan harta rampasan Jepang serta tenaga ahli dari Jepang.
- Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin I Palembang, terletak di pusat Kota Palembang, masjid ini merupakan masjid terbesar di Sumatera Selatan dengan kapasitas 15.000 jemaah[11].
- Benteng Kuto Besak, terletak di tepian Sungai Musi dan berdekatan dengan Jembatan Ampera, Benteng ini merupakan salah satu bangunan peninggalan Kesultanan Palembang Darussalam. Di bagian dalam benteng terdapat kantor kesehatan Kodam II Sriwijaya dan rumah sakit. Benteng ini merupakan satu-satunya benteng di Indonesia yang berdinding batu dan memenuhi syarat perbentengan / pertahanan yang dibangun atas biaya sendiri untuk keperluan pertahanan dari serangan musuh bangsa Eropa dan tidak diberi nama pahlawan Eropa[12].
- Gedung Kantor Walikota, terletak di pusat kota, pada awalnya bangunan ini berfungsi sebagai menara air karena berfungsi untuk mengalirkan air keseluruh kota sehingga juga dikenal juga sebagai Kantor Ledeng. Saat ini gedung ini berfungsi sebagai Kantor Walikota Palembang dan terdapat lampu sorot di puncak gedung yang mempercantik wajah kota di malam hari.
- Kambang Iwak Family Park, sebuah danau wisata yang terletak di tengah kota, dekat dengan tempat tinggal wali kota Palembang. Di tepian danau ini terdapat banyak arena rekreasi keluarga dan ramai dikunjungi pada hari libur. Selain itu di tengah danau ini terdapat air mancur yang tampak cantik di waktu malam.
- Hutan Wisata Punti Kayu, sebuah hutan wisata kota yang terletak sekitar 7 km dari pusat kota dengan luas 50 ha dan sejak tahun 1998 ditetapkan sebagai hutan lindung. Didalam hutan ini terdapat area rekreasi keluarga dan menjadi tempat hunian sekelompok monyet lokal.
- Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya, sebuah site peninggalan Kerajaan Sriwijaya yang terletak di tepian Sungai Musi. Terdapat sebuah prasasti batu peninggalan Kerajaan di area ini.
- Taman Purbakala Bukit Siguntang, terletak di perbukitan sebelah barat Kota Palembang. Di tempat ini terdapat banyak peninggalan dan makam-makam kuno Kerajaan Sriwijaya.
- Monumen Perjuangan Rakyat, terletak di tengah kota, berdekatan dengan Masjid Agung dan Jembatan Ampera. Sesuai dengan namanya di dalam bangunan ini terdapat benda-benda peninggalan sejarah pada masa penjajahan.
- Museum Balaputradewa, sebuah museum yang menyimpan banyak benda - benda peninggalan Kerajaan Sriwijaya.
- Museum Sultan Mahmud Badaruddin II, terletak di dekat Jembatan Ampera dan Benteng Kuto Besak dan dulunya merupakan salah satu peninggalan Keraton Palembang Darussalam. Didalamnya terdapat banyak benda - benda bersejarah Kota Palembang.
- Museum Tekstil, terletak di Jl. Merdeka museum ini menyimpan benda - benda tekstil dari seluruh kawasan di Provinsi Sumatera Selatan.
- Kawah Tengkurep
- Masjid Cheng Ho Palembang
- Kampung Kapitan
- Kampung Arab Al Munawwar 13 Ulu
- Fantasy Island
- Bagus Kuning
- Pusat Kerajinan Songket
- Pulau Kemaro
- Kilang Minyak Pertamina
- Pabrik Pupuk Pusri
- Sungai Gerong
- Jakabaring Sport City (JSC)
- Waterboom OPI Jakabaring
- The Amazon Waterpark CitraGrand City
- Rumah Mak Bani Montok
Seni dan Budaya
Festival perahu hias dan lomba bidar
di Sungai Musi
Sejarah tua Palembang serta masuknya
para pendatang dari wilayah lain, telah menjadikan kota ini sebagai kota
multi-budaya. Sempat kehilangan fungsi sebagai pelabuhan besar, penduduk kota
ini lalu mengadopsi budaya Melayu pesisir, kemudian Jawa. Sampai sekarang pun
hal ini bisa dilihat dalam budayanya. Salah satunya adalah bahasa. Kata-kata
seperti "lawang (pintu)", "gedang (pisang)", adalah salah
satu contohnya. Gelar kebangsawanan pun bernuansa Jawa, seperti Raden Mas/Ayu.
Makam-makam peninggalan masa Islam pun tidak berbeda bentuk dan coraknya dengan
makam-makam Islam di Jawa.
Kesenian yang terdapat di Palembang antara lain:
- Kesenian Dul Muluk (pentas drama tradisional khas Palembang)[13]
- Tari-tarian seperti Gending Sriwijaya yang diadakan sebagai penyambutan kepada tamu-tamu dan tari Tanggai yang diperagakan dalam resepsi pernikahan
- Syarofal Anam adalah kesenian Islami yang dibawa oleh para saudagar Arab dulu, dan menjadi terkenal di Palembang oleh KH. M Akib, Ki Kemas H. Umar dan S. Abdullah bin Alwi Jamalullail
- Lagu Daerah seperti Melati Karangan, Dek Sangke, Cuk Mak Ilang, Dirut dan Ribang Kemambang
- Rumah Adat Palembang adalah Rumah Limas dan Rumah Rakit
Selain itu Kota Palembang menyimpan salah
satu jenis tekstil terbaik di dunia yaitu kain songket. Kain songket Palembang
merupakan salah satu peninggalan Kerajaan Sriwijaya dan di antara keluarga kain
tenun tangan kain ini sering disebut sebagai Ratunya Kain. Hingga saat ini kain
songket masih dibuat dengan cara ditenun secara manual dan menggunakan alat
tenun tradisional. Sejak zaman dahulu kain songket telah digunakan sebagai
pakaian adat kerajaan. Warna yang lazim digunakan kain songket adalah warna
emas dan merah. Kedua warna ini melambangkan zaman keemasan Kerajaan Sriwijaya
dan pengaruh China pada masa lampau. Material yang dipakai untuk menghasilkan
warna emas ini adalah benang emas yang didatangkan langsung dari China, Jepang
dan Thailand. Benang emas inilah yang membuat harga kain songket melambung
tinggi dan menjadikannya sebagai salah satu tekstil terbaik di dunia.
Selain kain songket, saat ini
masyarakat Palembang tengah giat mengembangkan jenis tekstil baru yang disebut
batik Palembang. Berbeda dengan batik Jawa, batik Palembang nampak lebih ceria
karena menggunakan warna - warna terang dan masih mempertahankan motif - motif
tradisional setempat.
Kota Palembang juga selalu
mengadakan berbagai festival setiap tahunnya antara lain "Festival
Sriwijaya" setiap bulan Juni dalam rangka memperingati Hari Jadi Kota
Palembang, Festival Bidar dan Perahu Hias merayakan Hari Kemerdekaan, serta
berbagai festival memperingati Tahun Baru Hijriah, Bulan Ramadhan dan Tahun
Baru Masehi.
Makanan Khas
Pempek merupakan makanan khas Palembang yang telah
terkenal seantero nusantara
Kota ini memiliki komunitas Tionghoa cukup besar.
Makanan seperti pempek atau tekwan yang terbuat dari ikan mengesankan "Chinese
taste" yang kental pada masyarakat Palembang.
- Pempek, makanan khas Palembang yang telah terkenal di seluruh Indonesia. Dengan menggunakan bahan dasar utama daging ikan dan sagu, masyarakat Palembang telah berhasil mengembangkan bahan dasar tersebut menjadi beragam jenis pempek dengan memvariasikan isian maupun bahan tambahan lain seperti telur ayam, kulit ikan, maupun tahu pada bahan dasar tersebut. Ragam jenis pempek yang terdapat di Palembang antara lain pempek kapal selam, pempek lenjer, pempek keriting, pempek adaan, pempek kulit, pempek tahu, pempek pistel, pempek udang, pempek lenggang, pempek panggang, pempek belah dan pempek otak - otak. Sebagai pelengkap menyantap pempek, masyarakat Palembang biasa menambahkan saus kental berwarna kehitaman yang terbuat dari rebusan gula merah, cabe dan udang kering yang oleh masyarakat setempat disebut saus cuka (cuko).
- Tekwan, makanan khas Palembang dengan tampilan mirip sup ikan berbahan dasar daging ikan dan sagu yang dibentuk kecil - kecil mirip bakso ikan yang kemudian ditambahkan kaldu udang sebagai kuah, serta soun dan jamur kuping sebagai pelengkap.
- Model, salah satu olahan pempek yang menggugah selera
- Pindang ikan patin khas Palembang, rasanya pedas, asam dan gurih
- Model, mirip tekwan tetapi bahan dasar daging ikan dan sagu dibentuk menyerupai pempek tahu kemudian dipotong kecil kecil dan ditambah kaldu udang sebagai kuah serta soun sebagai pelengkap. Ada 2 jenis model, yakni Model Ikan (Model Iwak) dan Model Gandum (Model Gendum).
- Laksan, berbahan dasar pempek lenjer tebal, dipotong melintang dan kemudian disiram kuah santan pedas.
- Celimpungan, mirip laksan, hanya saja adonan pempek dibentuk mirip tekwan yang lebih besar dan disiram kuah santan.
- Mie Celor, berbahan dasar mie kuning dengan ukuran agak besar mirip mie soba dari Jepang, disiram dengan kuah kental kaldu udang dan daging udang.
- Burgo, berbahan dasar tepung beras dan tepung sagu yang dibentuk mirip dadar gulung yang kemudian diiris, dinikmati dengan kuah santan.
- Lakso, berbahan dasar tepung beras, mirip Burgo, namun bertekstur mie.
- Martabak HAR,adalah makanan Khas dari India yang dibawah oleh Haji Abdul Razak. Berbahan dasar tepung terigu, yang diberi telor bebek dan telor ayam,kuahnya berbahan kari kambing yang dicampur kentang.
- Pindang Patin, salah satu makanan khas Palembang yang berbahan dasar daging ikan patin yang direbus dengan bumbu pedas dan biasanya ditambahkan irisan buah nanas untuk memberikan rasa segar. Nikmat disantap dengan nasi putih hangat, rasanya gurih, pedas dan segar.
- Pindang Tulang, berbahan dasar tulang sapi dengan sedikit daging yang masih menempel dan sumsum di dalam tulang, direbus dengan bumbu pedas, sama halnya dengan pindang patin, makanan ini nikmat disantap sebagai lauk dengan nasi putih hangat.
- Malbi, mirip rendang, hanya rasanya agak manis, berkuah dan gurih.
- Tempoyak, makanan khas Palembang yang berbahan dasar daging durian yang ditumis beserta irisan cabai dan bawang, bentuknya seperti saus dan biasa disantap sebagai pelengkap makanan, rasanya unik dan gurih.
- Otak - otak, varian pempek yang telah tersebar di seluruh Indonesia, berbahan dasar mirip pempek yang dicocol dengan kuah santan dan kemudian dibungkus daun pisang, dimasak dengan cara dipanggang di atas bara api dan biasa disantap dengan saus cabai / kacang.
- Kemplang, berbahan dasar pempek lenjer, diiris tipis dan kemudian dijemur hingga kering. Setelah kering kemplang dapat dimasak dengan cara digoreng atau dipanggang hingga mengembang.
- Kerupuk, mirip kemplang, hanya saja adonan dibentuk melingkar, dijemur, kemudian digoreng.
- Kue Maksubah, kue khas Palembang yang berbahan dasar utama telur bebek dan susu kental manis. Dalam pembuatannya telur yang dibutuhkan dapat mencapai sekitar 28 butir. Adonan kemudian diolah mirip adonan kue lapis. Rasanya enak, manis dan legit. Kue ini dipercaya sebagai salah satu sajian istana Kesultanan Palembang yang seringkali disajikan sebagai sajian untuk tamu kehormatan. Namun saat ini kue maksubah dapat ditemukan di seluruh Palembang dan sering disajikan di hari raya."[14]
- Kue Delapan Jam, dengan adonan mirip kue maksubah, kue ini benar - benar sesuai dengan namanya karena dalam proses pembuatannya membutuhkan waktu delapan jam. Kue khas Palembang ini juga sering disajikan sebagai sajian untuk tamu kehormatan dan sering disajikan di hari raya.
- Kue Srikayo, berbahan dasar utama telur dan daun pandan, berbentuk mirip puding. Kue berwarna hijau ini biasanya disantap dengan ketan dan memiliki rasa manis dan legit.
Olahraga
Stadion Gelora
Sriwijaya Palembang
Stadion Gelora
Sriwijaya dibangun dalam rangka penyelenggaraan Pekan
Olahraga Nasional XVI di tahun 2004. Stadion ini terletak di daerah
Jakabaring, di bagian selatan Palembang. Bentuk dari stadion diilhami dari
bentuk layar perahu terkembang dan diberi nama berdasarkan kebesaran Kerajaan
Sriwijaya yang berpusat di Palembang pada masa lampau. Di stadion berkapasitas
40.000 tempat duduk ini pernah digelar dua pertandingan dalam lanjutan Piala Asia AFC 2007,
yaitu babak penyisihan grup D antara Arab
Saudi dan Bahrain
serta perebutan tempat ke-tiga antara Korea
Selatan dengan Jepang.
Palembang bersama Jakarta menjadi tuan rumah SEA Games 2011, yang diselenggarakan pada 11-22 November 2011.
Dengan merehabilitasi venue eks Pekan
Olahraga Nasional XVI dan membangun Wisma Atlet, Venue tambahan
seperti lapangan Atletik, Aquatic Center, Volley Beach, Ski Air, Panjat Tebing
dan Lapangan Tembak terbesar se-Asia yang digunakan untuk SEA Games 2011.
Selain itu, stadion ini merupakan homebase
bagi klub sepak bola Palembang, Sriwijaya Football Club Sriwijaya FC yang merupakan klub sepak bola
kebanggaan masyarakat Palembang.
Kota Palembang juga memiliki sebuah
klub bola voli bernama Palembang Bank SUMSELBABEL, yang mewakili Indonesia dalam
Men's Club Asian Volleyball Championship 2011 di GOR PSCC Palembang.
Pusat-pusat Perbelanjaan
Keramaian Pasar 16 Ilir Palembang di
pagi hari
- Palembang Indah Mall, merupakan mall salah satu mall terbesar di Palembang. Terdapat anchor tenant seperti Hypermart, Ace Hardware, Index Furnishings, dll.
- Palembang Square, merupakan mall teramai di Palembang. Terdapat anchor tenant seperti Carrefour, Grand JM, Gramedia dan lain-lain.
- Palembang Trade Center Mall
- Internasional Plaza, merupakan mall terbesar di Palembang. Juga merupakan pusat handphone terbesar di Sumatera Bagian Selatan. Terdapat anchor tenant seperti Matahari Department Store, Superindo dan lain-lain.
- JM Pasaraya
- JM Kenten
- JM Sukarame
- JM Plaju
- Makro Cash & Carry
- Ramayana Department Store
- Sumatera Department Store
- Megahria Department Store
- Dika Shopping Center
- Marathon Department Store
- Center Point Square
- Carrefour Jakabaring
- Ilir Barat Permai (Songket, Lemari Palembang, Pelaminan Palembang, Ukiran Palembang dan lain-lain).
- Pasar Tradisional seperti Pasar 16 Ilir, Pasar Induk Jakabaring, Pasar Kuto, Pasar Plaju, Pasar 26 Ilir, Pasar Gubah dan sebagainya.
- Palembang Village Underground Mall - LIPPO
- Palembang CentrePoint (PSCC)
- INDOGROSIR
- Alfamart Grosir
Hotel
Hotel-hotel berbintang di Palembang antara lain:
- Aryaduta Hotel and Convention Center Palembang *****
- Novotel Hotel Palembang *****
- Hotel Grand Zuri Palembang ***
- Hotel Arista Palembang *****
- The Jayakarta Daira Hotel Palembang ****
- Hotel Sanjaya Palembang ****
- Hotel Swarna Dwipa Palembang ****
- Hotel Aston International Palembang ****
- Rio City Hotel Palembang ***
- Hotel Royal Asia Palembang ***
- Sahid Imara Hotel Palembang ***
- Hotel Lembang Palembang ***
- Hotel Princess Palembang **
- Hotel Zuri Express **
- Grand Duta Hotel **
- Sriwijaya Hotel
- Hotel Emilia
- Hotel Budi **
- Hotel Paradise
- Hotel Safa Marwah
- Hotel Budi Asih
- Hotel Arjuna
- Hotel Anugerah **
- Hotel Alam Sutra
- Hotel King's (habis terbakar yang akan di buka kembali) **
- Hotel Sintesa Peninsula Palembang (Beroperasi Akhir 2011) ***
- Rio City Hotel Palembang ***
Pendidikan
Kota
Palembang memiliki beberapa perguruan tinggi di antaranya Universitas
Sriwijaya di Bukit Besar, walaupun kampus utamanya yang memiliki
luas 712 ha berada pada kawasan Inderalaya, Ogan Ilir, Sumatera Selatan.[15] saat ini menempati urutan ke-15
Universitas Terbaik di Indonesia versi Webometrics Juli 2010. Peringkat
Universitas Sriwijaya dalam pemeringkatan World Class University versi
Webometrics terus mengalami peningkatan sejak edisi Januari 2009 (peringkat
ke-37), edisi Juli 2009 (peringkat ke-29) dan edisi Juli 2010 (peringkat ke-15).
Untuk wilayah sumatera, Universitas Sriwijaya menempati peringkat ke-1 yang
kemudian diikuti oleh Universitas Lampung (Unila), Universitas Sumatera Utara
(USU) dan Universitas Riau (Unri).
- Politeknik Negeri Sriwijaya
- Institut Agama Islam Negeri Raden Fatah Palembang
- Sekolah Jurnalisme Indonesia
Sekolah Jurnalisme Pertama di
Indonesia, SJI diresmikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada puncak
Peringatan Hari Pers Nasional (HPN)di Palembang, 9 Februari 2010. Sekolah
Jurnalisme ini merupakan sekolah jurnalisme internasional pertama di Indonesia
yang berada di bawah naungan UNESCO. Sekolah ini
ditujukan kepada yang ingin memahami terhadap dunia Jurnalistik, saaat ini berada
sementara di Diklat Kepegawaiaan Provinsi Sumatera Selatan.
- Universitas Bina Darma
- Universitas Indo Global Mandiri [16]
- Politeknik Akamigas Palembang
- STBA (Sekolah Tinggi Bahasa Asing) Methodist Palembang
- STMIK GI MDP
- STMIK PalComTech Palembang
- STIE MUSI [17]
- STT MUSI [18]
- Universitas Muhammadiyah Palembang
- Universitas Katolik Musi Charitas
- Universitas Palembang
- Universitas Syahyakirty
- Universitas IBA
- Universitas Taman Siswa
- Universitas PGRI Palembang [19]
- Universitas Kader Bangsa
- Universitas Tridinanti
- Universitas Terbuka
- AMIK SIGMA [20]
Transportasi
Armada bus Trans Musi
Warga Palembang banyak menggunakan
bus dan angkutan kota sebagai sarana transportasi. Selain menggunakan bus dan angkot,
moda transportasi taksi juga banyak digunakan masyarakat. Terdapat beberapa
perusahaan taksi yang beroperasi di penjuru kota. Selain taksi dan angkutan
kota di Palembang dapat ditemukan bajaj yang berperan sebagai angkutan
perumahan, dimana setiap bajaj memiliki kode warna tertentu yang hanya boleh
beroperasi di wilayah tertentu di kota Palembang. Sebagai sebuah kota yang
dilalui oleh beberapa sungai besar, masyarakat Palembang juga mengenal angkutan
air, yang disebut ketek. Ketek ini melayani penyeberangan sungai melalui
berbagai dermaga di sepanjang Sungai Musi, Ogan dan Komering. Baru-baru ini
telah dibuka jalur kereta komuter yang diperuntukkan bagi mahasiswa Universitas
Sriwijaya yang melayani jalur Kertapati-Indralaya. Selain itu, pada awal tahun
2010 rute angkutan kota dan bus kota di beberapa bagian kota akan digantikan
oleh kendaraan umum baru berupa bus Trans Musi yang serupa dengan bus Trans
Jakarta di Jakarta. Hal ini akan terus dilakukan secara bertahap di bagian kota
lainnya dengan tujuan untuk mengurangi jumlah kendaraan umum di Palembang yang
semakin banyak dan tidak terkendali jumlahnya serta mengurangi kemacetan karena
kendaraan ini memiliki jalur laju khusus yang terpisah dari kendaraan lainnya.
Palembang memiliki sebuah Bandar
Udara Internasional yaitu Bandar Udara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II
(SMB II). Bandara ini terletak di barat laut Palembang, melayani baik
penerbangan domestik maupun internasional. Bandara ini juga menjadi embarkasi
haji bagi warga Sumatera Selatan. Penerbangan domestik melayani jalur Palembang
ke Jakarta, Bandung, Batam, Pangkal Pinang dan kota-kota lainnya, sedangkan
penerbangan internasional melayani Singapura, Kuala Lumpur, Malaka, Hongkong,
China dan Thailand.
Palembang juga memiliki tiga
pelabuhan utama yaitu Boom Baru, Pelabuhan 36 Ilir dan Pelabuhan Tanjung Api
Api. Ketiga pelabuhan ini melayani pengangkutan penumpang menggunakan ferry ke
Muntok (Bangka) dan Batam. Saat ini sedang dibangun pelabuhan
Tanjung Api-api yang melayani pengangkutan penumpang dan barang
masuk serta keluar Sumatera Selatan.
Selain itu Palembang juga memiliki
Stasiun Kertapati yang terletak di tepi sungai Ogan, Kertapati. Stasiun ini
menghubungkan wilayah Palembang dengan Bandar Lampung, Tanjung Enim, Lahat, dan
Lubuklinggau
Media
Televisi
Selain itu beberapa stasiun televisi lokal seperti:
- TVRI Sumatera Selatan (TVRI) 46 UHF
- Palembang TV (Pal TV) 42 UHF
- Sriwijaya TV 48UHF
- Sky TV Palembang (Sky TV) 44UHF
- MOS TV (MOS TV) 52 UHF
- Chandradimuka TV (C TV) 62 UHF
- StationOne
- Manajemen Qolbu Televisi (MQTV) 50 UHF
- Spacetoon Palembang(Spacetoon) 59 UHF
Surat kabar
Beberapa surat kabar yang terbit di kota ini antara
lain:
- Sumatera Express
- Sriwijaya Post
- Suara Nusantara
- Sumsel Post
- Palembang Post
- Palembang Express
- Radar Palembang
- Berita Pagi
- Bebas Merdeka
- The DJakarta Pos
- Seputar Indonesia
- Tribun Sumsel
- Rakyat Palembang
- The Palembang City
Radio
Beberapa stasiun radio yang beroperasi di kota ini
antara lain:
- SINDO RADIO 87,6
- RRI Pro 4 FM 88,4
- Ismoyo FM 88,8
- OZ FM 89,2
- Female FM 90,0
- Sentra FM 90,8
- RRI Pro 2 FM 91,6
- RRI Pro 1 FM 92,4
- R-Radio FM 93,2
- Sriwijaya FM 94,3
- Chandra Buana FM 95,1
- Ismoyo FM 95,5
- Eljhon FM 95,9
- Pro 3 FM 97,0
- Play FM 97,5
- Elita FM 98,3
- SPI FM 99,1
- Global FM 101,0
- Smart FM 101,8
- Sonora FM 102,6
- Dangdut Indonesia 106,7
- LCBS FM 103,4
- EL SHINTA FM 103'7
- Momea FM 104,2
- Lanugraha FM 105,0
- Ramona FM 105,8
- C-Radio FM 107,0
- B-Radio FM 107,7
- Suara Rakyat FM 107,8
Tokoh-tokoh berdarah Palembang
Walikota Palembang dari Masa ke
Masa:
- Eddy Santana Putra = adalah wali kota termuda dalam sejarah Kota Palembang (periode 2008 - 2013)
- Raden Hanan = adalah mantan Walikota Palembang pertama (periode 1945 - 1947)
Ulama
Budayawan:
Politik
- Alex Noerdin
- Antasari Azhar
- Asnawi Mangku Alam
- Aulia Pohan
- Basrief Arief
- Djaelani Naro
- Eddy Santana Putra
- Hatta Rajasa
- Irawady Joenoes
- Jimly Asshiddiqie
- Jend. TNI. Purn. Makmun Murod
- Mahyuddin NS
- Marzuki Alie
- Jend. Pol. Purn. Moh. Hasan
- Jend. TNI. Purn. Ryamizard Ryacudu
- Sainan Sagiman
- Susno Duadji
- Syahrial Oesman
- Syamsurya Ryacudu
- Taufiq Kiemas
- Tantowi Yahya
- Helmi Yahya
- Ahmad Yani
- aidil Fitrisyah
- percha Leanpuri Deru
Pahlawan
Artis
- Aida Mustafa
- Anwar Fuady
- Arumi Bachsin
- Ayu Nitria
- Caroline Zachrie
- Delia Septianti
- Ernest (Coklat)
- Farah Quinn
- Ferry Salim
- Fenita Jayanti
- Helmy Yahya
- HIM Damsyik
- Irene Librawati
- Ita Mustafa
- Joe Taslim
- Lyra Virna
- Mieke Wijaya
- Natasha Dewanti
- Onky Alexander
- Oky Setiana Dewi (KCB)
- Putri Titian
- Rafika Duri
- Ricky Perdana
- Revalina S Temat
- Riyanni Djangkaru
- Rizal (Armada)
- Selly Hasan
- Shandy Aulia
- Shandy Syarif
- Tantowi Yahya
- Titi Kamal
- Esa Sigit
- Carissa Putri
- Edwin Pesona
- Dicky Kurniadi
- Hary Hernadi
News Anchor/Presenter
- Andromeda Mercury Putra Tv One
- Dicky Syahputra Abrar Trans 7
- Ike Suharjo Tv One
- Jemmy Darrusman Tv One
- Muahammad Rizky Hidayatullah TvOne
- Reza Prahadian TvOne
- Soraya Hylmi
Lain-Lain
- Denny Januar Ali
- Said Agil Husin Al Munawar
- Hotmangaraja Panjaitan
- Julius Theodoor Ancion (21 Agustus 1924), pelatih hoki Belanda
- Gerard Carlier (23 Februari 1917), atlet Belanda
- W.K.H. Feuilletau de Bruyn (11 Juli 1886)
- Ida Peelen (10 November 1882), sejarawan seni Belanda
- Jim Enters (8 November 1939), pendayung Belanda
Prestasi
Beberapa prestasi Kota Palembang :
- Peringkat I Kota Metropolitan Terbersih se-Indonesia 2007 (Adipura Award).
- Peringkat I Kota Metropolitan Terbersih se-Indonesia 2008 (Adipura Award).
- Peringkat I Kota Metropolitan Terbersih se-Indonesia 2009 (Adipura Award).
- Peringkat I Kota Metropolitan Terbersih se-Indonesia 2010 (Adipura Award).
- Peringkat I Kota Metropolitan Terbersih se-Indonesia 2011 (Adipura Award).
- Taman Kota Terbaik se-Indonesia, atas nama Kambang Iwak (KI Family Park).
- Asean Environment Sustainable City 2008, sebagai Kota Terbersih se-Asean.