Jumat, 19 Oktober 2012

5 Penyebab Utama Tekanan Darah Tinggi


5 Penyebab Utama Tekanan Darah Tinggi
Rahma Lillahi Sativa - detikHealth
Jumat, 13/07/2012 16:30 WIB


Baru-baru ini sebuah studi yang dipublikasikan dalam jurnal Circulation menemukan bahwa pola makan yang mengandung garam tinggi selama beberapa tahun merupakan salah satu faktor yang dapat merusak pembuluh darah dan meningkatkan risiko tekanan darah tinggi.

Kesimpulan ini didapatkan setelah peneliti melibatkan 5.556 orang yang tidak memiliki tekanan darah tinggi dan mengukur konsentrasi garam di dalam darahnya. Setelah tujuh tahun, partisipan dengan kadar sodium dalam darah yang tertinggi, akibat pola makan yang mengandung garam tinggi, 21 persen lebih cenderung memiliki tekanan darah tinggi daripada partisipan yang kadar garamnya paling rendah.

Namun pola makan tinggi garam bukanlah satu-satunya hal yang menyebabkan tekanan darah Anda meninggi. Faktanya, menurut laporan dari Institute of Medicine, pola makan tinggi garam dipercaya hanya bertanggung jawab terhadap 20-40 persen seluruh kasus tekanan darah tinggi di Amerika Serikat.
Untuk melindungi jantung Anda dari pola makan tinggi garam, simak juga 4 penyebab utama tekanan darah tinggi lainnya seperti dikutip dari menshealth, Jumat (13/7/2012) berikut ini:

1. Jadwal Padat yang Bikin Stres

Stres kronis seperti yang Anda alami saat bekerja setiap hari mulai jam 9 pagi hingga 5 sore dapat meningkatkan tekanan darah Anda secara signifikan, ujar Eric Topol, MD. Untuk mengatasinya, minumlah segelas susu.

Hal ini karena stres menurunkan kadar serotonin yang berfungsi membuat tubuh Anda tetap tenang dan kalem sedangkan susu mengandung protein whey. Menurut peneliti dari Belanda, protein whey dapat membantu mendorong triptofan, salah satu komposisi dari serotonin hingga 43 persen.

2. Berat Badan Berlebih

Berat badan Anda merupakan kontributor terbesar dari tekanan darah tinggi. Namun kondisi ini bisa berbeda dari satu orang ke orang lainnya, terang Dr. Topol. "Beberapa orang dapat menjadi sangat gemuk namun tekanan darahnya normal, sedangkan ada juga orang yang ketika berat badannya naik sedikit tahu-tahu tekanan darahnya sudah meningkat tajam," lanjutnya.

Untuk mengatasinya, kurangi asupan makanan olahan dan sediakan buah-buahan, kacang-kacangan, sayuran, biji-bijian serta protein seperti ikan dan daging.

"Tubuh Anda membutuhkan 10 kali energi lebih banyak untuk mencerna satu gram protein daripada satu gram lemak. Jadi Anda akan membakar kalori lebih banyak hanya dengan makan lebih banyak makanan berprotein," ujar Alan Aragon, MS, seorang pakar gizi.

Ada juga cara lain yang direkomendasikan sebuah penelitian di Australia. Studi ini menemukan bahwa penderita tekanan darah tinggi yang memperoleh 8 persen kalori hariannya dari roti, kentang, sereal atau pasta dengan daging merah tanpa lemak mengalami penurunan tekanan darah sistolik sebesar 4 poin hanya dalam 8 minggu.

3. Gen

Faktor genetik tentu saja memainkan peranan utama terhadap kondisi tekanan darah Anda, namun hal itu bukan berarti Anda akan mengalaminya jika orangtua Anda memiliki tekanan darah tinggi. Bahkan jika Anda terbebani oleh faktor genetik semacam itu, Anda masih bisa mengesampingkannya dengan gaya hidup aktif, saran Dr. Topo.

Sebuah studi terhadap 6.000 orang yang memiliki riwayat keluarga dengan tekanan darah tinggi terbukti belum tentu mengalaminya sendiri. Setelah lima tahun, studi tersebut menunjukkan bahwa partisipan yang suka berjalan kaki sedikitnya 150 menit setiap minggunya berisiko 34 persen lebih rendah mengidap suatu penyakit dibandingkan partisipan yang gaya hidupnya pasif.

4. Kurang Olahraga

Kurangnya aktivitas tidak hanya berkontribusi terhadap melebarnya lingkar pinggang, tetapi juga meningkatkan risiko tekanan darah tinggi Anda. Untuk mengatasinya, datangi gym atau pusat kebugaran lainnya untuk berolahraga atau bisa juga dengan melakukan aerobik secara rutin, saran Dr. Topol.

Faktanya, American Heart Association merekomendasikan aktivitas fisik intens selama 30 menit atau lebih sedikitnya lima hari dalam seminggu. Alasannya, aktivitas fisik rutin dapat membuka pembuluh darah Anda agar menjaga tekanan dalam pembuluh darah Anda tetap pada level yang normal

5 Penyebab Utama Tekanan Darah Tinggi


5 Penyebab Utama Tekanan Darah Tinggi
Rahma Lillahi Sativa - detikHealth
Jumat, 13/07/2012 16:30 WIB


Baru-baru ini sebuah studi yang dipublikasikan dalam jurnal Circulation menemukan bahwa pola makan yang mengandung garam tinggi selama beberapa tahun merupakan salah satu faktor yang dapat merusak pembuluh darah dan meningkatkan risiko tekanan darah tinggi.

Kesimpulan ini didapatkan setelah peneliti melibatkan 5.556 orang yang tidak memiliki tekanan darah tinggi dan mengukur konsentrasi garam di dalam darahnya. Setelah tujuh tahun, partisipan dengan kadar sodium dalam darah yang tertinggi, akibat pola makan yang mengandung garam tinggi, 21 persen lebih cenderung memiliki tekanan darah tinggi daripada partisipan yang kadar garamnya paling rendah.

Namun pola makan tinggi garam bukanlah satu-satunya hal yang menyebabkan tekanan darah Anda meninggi. Faktanya, menurut laporan dari Institute of Medicine, pola makan tinggi garam dipercaya hanya bertanggung jawab terhadap 20-40 persen seluruh kasus tekanan darah tinggi di Amerika Serikat.
Untuk melindungi jantung Anda dari pola makan tinggi garam, simak juga 4 penyebab utama tekanan darah tinggi lainnya seperti dikutip dari menshealth, Jumat (13/7/2012) berikut ini:

1. Jadwal Padat yang Bikin Stres

Stres kronis seperti yang Anda alami saat bekerja setiap hari mulai jam 9 pagi hingga 5 sore dapat meningkatkan tekanan darah Anda secara signifikan, ujar Eric Topol, MD. Untuk mengatasinya, minumlah segelas susu.

Hal ini karena stres menurunkan kadar serotonin yang berfungsi membuat tubuh Anda tetap tenang dan kalem sedangkan susu mengandung protein whey. Menurut peneliti dari Belanda, protein whey dapat membantu mendorong triptofan, salah satu komposisi dari serotonin hingga 43 persen.

2. Berat Badan Berlebih

Berat badan Anda merupakan kontributor terbesar dari tekanan darah tinggi. Namun kondisi ini bisa berbeda dari satu orang ke orang lainnya, terang Dr. Topol. "Beberapa orang dapat menjadi sangat gemuk namun tekanan darahnya normal, sedangkan ada juga orang yang ketika berat badannya naik sedikit tahu-tahu tekanan darahnya sudah meningkat tajam," lanjutnya.

Untuk mengatasinya, kurangi asupan makanan olahan dan sediakan buah-buahan, kacang-kacangan, sayuran, biji-bijian serta protein seperti ikan dan daging.

"Tubuh Anda membutuhkan 10 kali energi lebih banyak untuk mencerna satu gram protein daripada satu gram lemak. Jadi Anda akan membakar kalori lebih banyak hanya dengan makan lebih banyak makanan berprotein," ujar Alan Aragon, MS, seorang pakar gizi.

Ada juga cara lain yang direkomendasikan sebuah penelitian di Australia. Studi ini menemukan bahwa penderita tekanan darah tinggi yang memperoleh 8 persen kalori hariannya dari roti, kentang, sereal atau pasta dengan daging merah tanpa lemak mengalami penurunan tekanan darah sistolik sebesar 4 poin hanya dalam 8 minggu.

3. Gen

Faktor genetik tentu saja memainkan peranan utama terhadap kondisi tekanan darah Anda, namun hal itu bukan berarti Anda akan mengalaminya jika orangtua Anda memiliki tekanan darah tinggi. Bahkan jika Anda terbebani oleh faktor genetik semacam itu, Anda masih bisa mengesampingkannya dengan gaya hidup aktif, saran Dr. Topo.

Sebuah studi terhadap 6.000 orang yang memiliki riwayat keluarga dengan tekanan darah tinggi terbukti belum tentu mengalaminya sendiri. Setelah lima tahun, studi tersebut menunjukkan bahwa partisipan yang suka berjalan kaki sedikitnya 150 menit setiap minggunya berisiko 34 persen lebih rendah mengidap suatu penyakit dibandingkan partisipan yang gaya hidupnya pasif.

4. Kurang Olahraga

Kurangnya aktivitas tidak hanya berkontribusi terhadap melebarnya lingkar pinggang, tetapi juga meningkatkan risiko tekanan darah tinggi Anda. Untuk mengatasinya, datangi gym atau pusat kebugaran lainnya untuk berolahraga atau bisa juga dengan melakukan aerobik secara rutin, saran Dr. Topol.

Faktanya, American Heart Association merekomendasikan aktivitas fisik intens selama 30 menit atau lebih sedikitnya lima hari dalam seminggu. Alasannya, aktivitas fisik rutin dapat membuka pembuluh darah Anda agar menjaga tekanan dalam pembuluh darah Anda tetap pada level yang normal
Blogger Template by Clairvo